Jumat, 13 November 2015

Kenapa Pendidikan Geografi ???

Kamis, 12 November 2015

Kenapa masuk pendidikan Geografi?
Pertanyaan yang sering terngiang di kepala kemudian masuk kedalam benak dan akhirnya otak lah yang kerepotan memproses harus seperti apa jawaban yang akan diberikan…
its my problem…
Sebelumnya salam hangat dan selamat datang dan selamat berjumpa kembali di blog ane yang memang sudah lama sekali tidak ane kelola dan ane update catetannya, well its may because of my bussines, tapi gak sibuk juga sih Cuma lagi males aja, entahalah kenapa tapi semoga kali ini ane bisa nulis lagi dengan rutin. Terlepas itu banyak dibaca atau engga atau bahkan sama sekali ga ada yang baca, ane ga peduli karena ini tentang hobi bukan tentang seberapa tinggi popularitas ane dimata visitor.
Oh iya hanya untuk pemberitahuan mungkin akan ada sedikit perubahan gaya pada penulisan yang diakibatkan perkembangan pengaulan dan juga perkembangan kehidupan, sehingga ane mau nyoba gaya bahasa yang baru, hehee.. lets to our main topic…

Geografi adalah salah satu mata pelajaran yang saya benci ketika saya mengenyam pendidikan di bangku sekolah pendidikan menengah pertama (SMP), entah atas dasar alasan apa saya membenci mata pelajaran tersebut, memang pada dasarnya saya membenci semua mata pelajaran (hehehe), tapi yang ini berbeda. Ditambah lagi sosok seorang guru yang kebetulan saya kurang suka karakternya, ya mungkin kalo orang lain sih suka-suka aja tapi saya sendiri kurang menyukainya. Semakin menjadilah pelajaran Geografi saya, semakin saya penat dengan pelajaran tersebut, mulai dari nilai jeblok, langganan remidial, tugas minta dikerjain orang lain dan masih banyak lagi. Mungkin saya memang peserta didik yang tidak cukup baik, sehingga kurang pantas jika menjadi pendidik nantinya.
Namun, kenyataan berkata lain… setelah saya lulus dengan pas-pasan dari SMA, saya kebingungan hendak pergi kemana meneruskan pendidikan, saya tidak cukup pandai untuk membuka usaha jika saya tidak meneruskan pendidikan, pikir saya mungkin dengan kuliah setidaknya saya akan mendapatkan ijazah S1 yang meungkin tidak akan sulit ketika diapakai untuk melamar pekerjaan (itu pemikiran awam saya dulu, berbanding terbalik dengan sekarang). Pada saat itu saya memang sedikit tertaik dengan pendidikan bimbingan dan konseling (BK) karena mungkin akan sangat menarik jika bisa berbuat baik, menolong orang dalam menyelesaikan masalahnya. Namun, naasnya saya gagal memasuki seleksi beberapa kali ke salah satu universitas ternama di Yogyakarta (kota impian). Setelah itu saya mulai putus asa dan bingung karena kampus-kampus sebagian besar telah menutup pendaftarannya. Saat itu orangtua saya mengajurkan untuk mengikuti les atau kursus sambil menunggu pembukaan pendaftaran tahun depan.
Diluar dugaan, ada informasi bahwa salah satu kampus yang ada di Kota Tasikmalaya masih membuka pendaftarannya, namun sayangnya di kampus tersebut tidak membuka untuk jurusan bimbingan konseling. Pikir saya, daripada saya menganggur, akhirnya saya memasuki kampus tersebut dengan pilihan pendidikan geografi karena harapan saya, saya tidak akan pernah betemu matematika pada jurusan ini (hihihi). Diluar dugaan, dikampus tersebut saya diterima dengan tanpa test, karena konon raport saya memenuhi kriteria untuk masuk jalur non-test. Percaya tidak percaya, namun inilah jalan yang telah tuhan buatkan untuk saya.
Tidak terasa perjalanan cukup panjang (+ 3.5 tahun) saya habiskan umur saya untuk mengenyam pendidikan di jurusan geografi, mempelajari hal-hal mengenai geografi yang justru hal itulah yang paling saya benci ketika saya menginjak bangku sekolah SMP. Setelah lulus, bukanya kaya akan pengetahuan mengenai geografi dan ilmu kajian penunjangnya, saya bahkan merasa tidak yakin dengan ilmu yang saya dapatkan, saya tidak percaya bahwa saya memang pantas mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Geografi (S.Pd) pada saat itu, bahkan saya pernah berpikir bahwa orang diluar pendidikan geografi mungkin saja lebih ahli dan lebih mumpuni pada konten kajian ilmu geografi dibandingkan dengan saya yang lulusan ilmu tersebut. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena memang saya tidak cukup tertarik pada ilmu ini, sehingga saya kurang bahagia dalam mengenyam ilmu tersebut.
Hal tersebut belumlah berakhir, pada awal tahun 2014 saya resmi menjadi mahasiswa sekolah pascasarjana di salah satu kampus ternama di Bandung, yang membuat saya terheran adalah ketika jurusan yang saya ambil adalah tentang kajian geografi kembali, saya heran sekaligus bahagia. Dalam benak saya berpikir, bahwa jalan yang diciptakan tuhan untuk saya memang sangat penuh mesteri dan banyak sajian kejutannya, sungguh sekenario tuhan memang sangat elegan. Berbeda pada perkuliahan pada jenjang S1 sebelumnya, dalam moment ini saya banyak dipertemukan dengan orang-orang bijak, sehingga tidak hanya perkuliahan dalam konten geografi saja yang dapat saya pelajari, namun juga filsafat kehidupan dari setiap orang yang memang sudah sangat bijak dalam menjalani kehidupannya.
Kegalauan dan kegundahan kembali datang ketika saya disuguhkan kepada banyak materi konten kajian geografi dan saya disandingkan dengan rekan-rekan yang memang sudah sangat mumpuni dalam bidang tersebut, dan saya segala keterbatasan pemikiran kemanusiaan saya, yang ada dalam benak bahwa saya tidaklah ada bandingnnya dengan mereka bahkan untuk se tai kuku mereka sekalipun. Dari hal itu saya berpikir, apa saya tidak salah berada pada jalan ini? apa saya tidak salah mengambil jalan ini? jika memang tersesat, tolong tunjukan kemana arah jalan pulang sebelum semunya menjadi terlanjur. Hal ini saya rasakan karena ketidakberdayaan saya menghadapi persoalan ke-geografian, saya bahkan tidak mampu mengetahui apalagi menguasai hal tersebut ketika rekan seperjuangan saya telah bersilat llidah mempertahankan teori yang menjadi landasan pemikirannya. Saya merasa bahkan saya tidak pantas berada diantara mereka, dengan seluruh kekurangan saya ini apa yang dapat saya pertontonkan dan apa yang dapat saya berikan untuk orang lain?
Namun, diakhir pemikiran saya itu saya yakin bahwa jalan yang telah diberikan tuhan untuk saya adalah jalan yang terbaik, hanya saja saya sampai saat ini belum sempat menyadarinya, mungkin perlu waktu untuk menunggu atau mungkin perlu ikhtiar yang lebih dari biasaya.
Akhirnya, saya menemukan sedikit cahaya terang meski belum menjawab semuanya namun inilah pengantar yang akan membimbing saya menjemput jawaban yang telah lama menunggu. Saya mungkin kurang menguasai konten keahlian dalam perkuliahan yang telah saya tempuh beberapa tahun ini (S1 dan S2), namun saya menemukan halyang belum tentu ditemukan orang lain, bahwa saya menemukan petunjuk dan beberapa orang bijak yang dapat menyikapi segala bentuk dinamika kehidupannya yang sedang dijalani dengan cukup arif. Dari sana lah saya mengerti bahwa meski saya tidak ahli dalam bidang kajian saya namun saya mendapatkan ilmu lain, ilmu kehidupan, ilmu tentang menyikapi dinamika hidup dengan arif, ilmu tentang bagaimana kita bisa menenangkan diri dan jiwa dengan ilmu kita dan bukan malah menjadi gelisah karena takut tersaingi, ilmu tentang bagaimana menemukan setiap petunjuk tuhan yang telah tesebar diantara kehidupan kita, ilmu yang dapat membuka pandangan saya dan menyadarkan saya seribu kali lebih peka tentang apapun yang ada disekitar dalam kehidupan saya, ilmu yang bahkan ketika kecerdasan 1000 oranng einsteinpun tidak pernah mampu untuk mendefinisikannya, itulah ilmu tuhan… ilmu yang hanya kepada hamba-Nya yang tertentu saja lah tuhan meridhoi ilmu itu diturunkan..
Terakhir, dari geografi saya belajar tentang sebagian dari banyak hal yang belum sempat dideskripsikan karena ketakhingaannya…
Itulah sedikit titik cahaya yang saya temukan, yang saat ini masih menjadi alasan kenapa saya ada di “Pendidikan Geografi”


Terima kasih atas semuanya, selamat berbahagia dalam menjalani hidup…
Joy,

4 komentar:

joni_nugros mengatakan...

min , hati ane tersentuh dengan blog ini... bagus gan salam kenal ane juga lulusan pend.geografi .
kita ada kemiripan gan , ane juga terinsirasi bob sadino untuk menjadi diri sendiri.

joni_nugros mengatakan...

min , hati ane tersentuh dengan blog ini... bagus gan salam kenal ane juga lulusan pend.geografi .
kita ada kemiripan gan , ane juga terinsirasi bob sadino untuk menjadi diri sendiri.

rogu mengatakan...

salam sehat selalu bang fajrin,
https://ruangguru.com/

Unknown mengatakan...

Ka mw tanya dong,dipendidikan geografi hitunng hitungannya masih banyak juga ka???

Posting Komentar

 
;