Senin, 08 Oktober 2012

Secarik Catatan Kecil Untuk Ayah …


Senin, 8 Oktober 2012
Ayah.. apa engkau tau???
Apakah engkau pernah merasakan????
Apakah engkau pernah sedikit saja memperhatikan ananda???
Yah ananda, siapa lagi kalau bukan putera sulungmu.. putera sulung dari 5 bersaudara yang telah engkau bina, engkau didik dan engkau biayai dengan mempertaruhkan nyawamu sebagai gantinya demi untuk menjadikan kami berkualitas, bahkan sampai saat sekarang engkaupun masih demikian …

Namun, apakah engkau pernah memikirkan disamping dari semua materi yang telah engkau berikan pada ananda, wahai ayahku????
Ayah, aku tau begitu banyak waktu, fikiran, tenaga, materi yang engkau kuras habis demi membuat ananda, puteramu ini menjadi seperti sekarang.. yaahh seperti ini seperti yang sering tampak didepanmu ..
Walau ananda tau, ananda sangat jarang sekali mengunjungi mu.. bahkan jika boleh ananda memilih.. ananda lebih memilih tinggal jauh diperantauan, ayah ..
Maafkan ananda.. bukan maksud ananda hendak meninggalkanmu dan tidak tahu akan balas budi ..
Namun, ijinkan ananda berceritera tentang sedikit keluh kesah dalam secarik kertas ini sebagai perwakilan jeritan hati ananda terhadapmu ayah ..
Ayah…
Degarlah,, apa engkau mendengarnya??? Jeritan hati ananda yang begitu pelik.. jeritan hati ananda yang begitu pilu,, dan jeritan hati ananda yang begitu kesakitan.. yaaahh kesakitan dengan apa yang telah ananda alami, kesakitan dengan apa yang telah ananda lalui dan tentunya yang tak lepas dari segala sesuatu atas perlakuanmu terhadap ananda..
Ananda sadar, ananda memang anak yang cukup lancang dengan mengeluarkan kata-kata seperti ini.. ananda mengerti anada memang anak yang tidak tau diri, anak yang tidak berbudi.. namun inilah jeritan hati ananda ..
Ayah..
Apa ayah tau??? Disini, yaah jauuh di perantauan.. ananda berusaha tegar dan tabah dalam menjalani terpaan arus gelombang kehidupan.. Bertubi hantaman gelombang datang tak henti, namun ananda tetap berdiri, meski terkadang lelah hati dijumpai.. namun ananda tegar tetap hadapi semua yang terjadi ..
Ayah..
Apa ayah tau??? Dengan keterbatasan tubuh yang ananda miliki, ananda tetap semangat jalani hidup ini, jalani pendidikan ini, guna kelak suatu saat ananda bisa membuat ayah bangga kepada ananda, kepada hasil didikanmu ayah ..!!!!
Apakah ayah sadar???
Ananda disini kesepian, yaaah tak ada kasih sayang hangat yang temani ananda dalam setiap hela nafas tuk jalani hidup ini, tak ada perhatian lembut yang mampu tuk memotivasi ananda dalam arungi terjalnya medan kehidupan ini.. Tak sedikitpun ananda dapatkan apa yang orang layak dapatkan dari orangtuanya..
Ananda hanya bisa tersenyum perih..
Ananda hanya bisa terpejam pedih ..
Seraya tetesan air mata ini basahi pipi ananda ..
Ayah..
Jujur ananda katakan, materi tak cukup untuk ananda.. tak cukup untuk bisa buat ananda selalu ceria dan tersenyum dalam mengarungi arus kehidupan ini..
Tak segalanya bisa dibeli dengan materi wahai ayah..
Tak sadarkah ayah, jika disini puteramu membutuhkan kasih sayang darimu??? Kasih sayang dari sosok ayah yang telah mendidik dan membina dari semasa ananda dilahirkan dari rahim ibu..
Kasih sayang berupa perhatian, kasih sayang berupa kata-kata halus nan lembut.. yang seitap ananda mendengarnya bisa membuat hati ananda nyaman dan serasa tentram.. tutur yang lembut yang keluar dari hati nuranimu ayah.. itu yang ananda butuhkan saat ini …
Bagi ananda, setoreh kasih sayang jauh lebih berharga ketimbang ribuah gunung yang terbuat dari harta, ketimbang tahta yang menjadikan kita lupa akan tujuan hidup kita ..
Ayah ..
Apa aku memang ditakdirkan untuk tidak merasakan apa yang selayaknya dirasakan orang lain pada umumnya???
Apakah engkau tau??? Terkadang aku selalu berfikir “lebih baik ananda tidak dilahirkan di dunia ini, ketimbang ananda harus hidup tanpa kasih sayang darimu”..
Ataukah mungkin engkau terlalu gengsi untuk menunjukan perhatian itu kepada ananda??? Sehingga kau hanya berikan itu semua hanya kepada adik-adikku.. kau berikan apa yang aku butuhkan kepada mereka.. sementara aku?? kau jadikan pelampiasan kekesalanmu.. pelampiasan akan kesalahan yang entah akupun tak tau siapa yang melakukannya.. pelampiasan segala kepenatanmu, amarahmu, dan semua dinamika yang menjadi realita kehidupanmu ..
Seperti itukah caramu mendidik ananda, wahai ayahku????
Jawab ayah .. Jawab..
Terkadang aku selalu menjadi yang ter-sisihkan diantara mereka yang menjadi saudaraku ..
Namun, ketika saudaraku mendapati kesulitan yang mereka bahkan ayah sendiripun tak bisa menyelesaikannya.. Dengan nada lantang ayah berikan itu kepadaku.. yaah memberikan yang akupun tak tau, apakah aku bisa untuk mencari jalan keluarnya, atau bahkan menjadi semakin tersesat …
Ayah..
Ketika raga ini tak mendapatkan kesempurnaan dari Yang Maha Kuasa, sudikah kiranya engkau mengakui ananda sebagai anakmu???
Jika iya, peluklah ananda dengan erat ayah.. dan berjanjilah untuk tidak melepaskan ananda kembali.. yah melepaskan sehingga ananda terlarut dalam sentakkan kasarmu, terlarut dalam badai emosimu, dan terlarut dalam derasnya amarahmu.. apakah engkau mau berjanji tidak akan membiarkan ananda terlepas kembali?? Sehingga ananda tak terperosok kedalamnya untuk kedua kali.. dan ananda tak perlu mengalami kembali kisah pahit pilu ini …
Berjanjilah ayah.. BERJANJILAH!!!!!!!!!!!!!
Kecuali, jika engkau menghendaki jawaban “tidak” dari pertanyaan ananda tadi..
Maka, biarkanlah ananda pergi.. yaah pergi jauh ketempat dimana orang lain tak bisa menjangkaunya … termasuk dirimu ayah ..
Biarlah kehidupanmu dan saudara-saudaraku tenang, tanpa ada pengganggu, tanpa adanya ananda disampingmu dan mereka…
Ananda mengerti, selama ini ananda telah banyak berdosa, ananda telah banyak menyusahkanmu, bahkan ananda telah siakan pengorbanan engkau yang telah mempertaruhkan nyawamu demi kelangsungan hidup ananda…
Namun, ketika kata “tidak” yang terlontar sebagai jawaban atas pertanyaan tadi...
Ananda mohon… untuk sekali ini saja biarlah ananda terlelap tenang.. dan tersenyum menyaksikanmu dari tempat nan jauh disana . . . . .
Selamat Berbahagia, Keluargaku, Saudara-Saudariku . . . . .
Sampai bertemu kembali di tempat perhentian terakhir nanti sebagai satu keluarga yang utuh …
Your Son………..
_Joy_


1 komentar:

Unknown mengatakan...

T_T seudih pisan aeng macana pak ...

Posting Komentar

 
;