Rabu, 28 November 2012

Catatan Kecil Untuk SMANDA…


Selasa, 27 November 2012
“Deru tangis hiasi sang ruangan yang menjadi saksi bisu sebuah tragedi, rintihan tetes air mata kian berjatuhan seraya jabat tangan berlangsung tanda berakhirnya sebuah pertemuan.. walau semuanya tinggal kenangan, semoga dapat menjadi sebuah moment yang selalu dirindukan serta pelajaran tuk persiapan hadapi derasnya kehidupan masa depan.. sayonara.. Selamat tinggal dan sampai berjumpa kembali di kesempatan yang akan datang, tentunya dengan situasi yang berbeda .. JSecarik ucapan singkat yang terlantun dari mulut tak bernada jua tak bersuara.. sambil menahan rasa haru yang tersirat dalam hati, seraya tangan berjabat bersama mereka, para pahlawan tanpa tanda jasa . . . . terimakasih banyak.. budimu akan aku kenang selalu, aku mengerti aku takkan mampu membalas semuanya, namun semoga dengan ucapan terimakasih ini, bisa mewakilkan seluruh curahan perasaan …

Beberapa bulan telah dilalui, tak terasa sungguh.. rasanya baru kemarin sore aku masuk ke sekolah ini, dan kini aku harus meninggalkannya kembali.. yaaah perasaan itu yang aku rasakan ketika kami para praktikan SMA 2 Tasikmalaya menggelar acara perpisahan yang dilaksanakan pada hari senin pukul 14.oo WIB. Sungguh kenangan yang takkan pernah bisa aku lupakan saat aku menjadi sosok ‘seorang guru’ di sekolah ini.. sebuah bangunan yang kini telah menjadi saksi bisu kehidupanku dalam mengabdi…
Oke folks, kita flas back again yah… kenapa aku ngerasa sangat sedih banget ketika pelepasan di hari itu. Jelas lah aku sangat sedih bangettt, pasalnya mereka para anak didikku udah seperti temen sendiri, udah seperti sahabat sendiri, dimana kalo mereka ngebutuhin aku, aku selalu bersedia buat bantu mereka. So its professional kan?! Disamping aku menjadi seorang guru yang mesti mengajar menyampaikan materi juga aku harus mendidik, membimbing dan mengarahkan kemana mereka harus melangkah, (eiittsss bukan melangkah jalan kaki biasa yah, emangnya bebek kudu digiring segala), maksud melangkah disini mereka harus dibina agar kepribadiannya tumbuh dan berkembang serta terbentuk kearah yang positif, terutama kelas X (sepuluh) yang emang pada hakikatnya kepribadian mereka itu dalam masa transisi alias masa perpindahan. Sebenernya mereka itu sangat galau, dan mereka (anak2 kelas sepuluh) sangat mudah sekali terpengaruhi, terutama oleh hal2 yang negatif. Pada masa usia2 seperti mereka itu adalah masa dimana mereka sangat penasaran akan segala hal dan lagi antusias2nya buat nyoba segala hal, so kalo gak dapet bimbingan yang bener2 matang, jangan harap mereka bisa tumbuh dan berkembang jadi pribadi yang diinginkan. Maka dari itu aku sangat setuju baget kalo “guru yang mengajar dikelas sepuluh haruslah guru yang berkompeten dalam bidang psikologi”, sejatinya mereka masih perlu bimbingan lebih jauh lagi agar mereka tidak tumbuh terpengaruhi oleh hal negatif, dan mengambil suatu idealisme yang enggak menyimpang untuk pegangan hidupnya kelak.
Ada banyak kenanganku disini, yah disekolah yang telah aku tinggalkan ini.. ketika aku sedang memberikan materi, ketika aku sedang berbagi, ketika aku akrab dengan mereka para peserta didiku, ketika aku dibuat jengkel, serta ketika aku bahagia tertawa bersama, ato mungkin kenangan saat ada something dengan salah seorang yang menjadi peserta didik di sekolah tersebut *eh, hhahah.. well apapun itu aku sangat bahagia sekali menjalaninya bersama kalian, para peserta didikku. Hal paling aku sukai dan yang sangat membuatku ingin mengulanginya kembali adalah saat dimana aku berbagi tentang masalah psikologi disalah satu kelas yang kebetulan jadi tempat praktik aku, serasa menemukan jati diriku sendiri. Bahkan ketika aku menjelaskan about psikologi, tidak sedikitpun aku menyiapkan materi atau bahan ajar karena emang itu dadakan dan enggak direncanakan, tapi aku serasa enjoy dan nyaman banget ketika membahas masalah tersebut, bahkan ketika beribu hujaman pertanyaan tak terduga datang menerpa, dengan santai aku menjawab pertanyaan tersebut. Ditambah lagi suasana kelas yang emang kondusif dan keantusiasan mereka dalam memahami materi yang aku sampaikan, menambah motivasiku untuk semakin betah dan tak ingin beranjak sedikitpun dari dalam kelas tersebut. Bahkan salah seorang siswa ada yang bilang “pak, saya lebih ngerti ketika bapak menjelaskan tentang psikologi, ketimbang Sosiologi”, wow aku fikir mungkin karena aku sangat menjiwai yah, padahal untuk sosiologi aku udah nyiapin bahan ajar selengkap mungkin, beda dengan saat aku berbagi psikologi, namun pendapat mereka tetep seperti itu. Makasih yah peserta didikku! Aku sangat termotivasi ketika aku diberikan apresiasi di kelas kalaian, dan aku semakin termotivasi untuk mengejar harapan aku yang ingin belajar di suatu instusi pendidikan,  tentunya jurusan yang terkait dengan ilmu psikologi. Sekali lagi aku ucapin terimakasih banyak buat kalian yang udah ngedukung dan ngamotivasi aku sehingga aku lebih semangat dalam mendalami ilmu psikologi! Maaf hanya sebait kata itu yang bisa aku hadiahkan kepada kalian! Tetap semangat! Tersenyum selalu!!!! Sampai berjumpa kembali dilain kesempatan, tentunya dalam situasi dan kondisi yang berbeda.. J
Pada paragraf diatas telah dibahas bahwa “aku ngajar sosiologi”, loh?? ko bisa ngajar sosiologi?? Sedangkan aku kan mahasiswa praktikan asal Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Siliwangi, kenapa bisa nyasar ke sosiologi?? Terus emang di UNSIL ada jurusan Sosiologi ato aku pindah jurusan jadi Geo-Sosiologi??? Well ini semua dikarenakan ada beberapa faktor , yang pertama dan yang paling penting guru pamong aku kebetulan gak pegang jam ngajar Geografi, beliau pegangnya sosiologi, emang sih basic dan SKnya beliau itu Geografi tapi dikarenakan ada beberapa penyebab mungkin jadi aja ngajar sosio deeehh.. dan imbasnya, eh bukan imbas sih sebenernya justru ini merupakan suatu anugerah buat aku yang pecinta sosial, hehee.. akhirnya akupun harus ngajar sosiologi. Ada untungnya aku ngebet sama yang namanya psikologi, why??? Pasalnya sosiologi itu erat banget kaitannya sama psikologi, nah so aku jadi betah nerangin sosiologidan emang menjiwai banget, hihiii. Pernah kejadian suatu hari aku ngehandle temen aku yang ngajar geografi, kebetulan ngajarnya di kelas yang bisa dibilang cukup bandel sih, walau gak juga sebenernya. Entah kenapa ketika aku masuk ke kelas yang satu ini, tiba2 nerveust gak karuan, ntah karena ada something atau meungkin bisa aja someone yang membuat hati menjadi gundah gulanah, gkgkgk.. alhasil aku menerangkan geografi dengan sangat kacau balau, ketambah nerveust udah gitu gak nguasai materi (iya lah aku spesialis sosial suruh nerangin fisik, gila gimana mau nyambungnya coba). Daripada ngebuat situasi makin gak karuan dan ntarnya para siswa jadi BT, udah aja alangkah baiknya aku ganti metode pembelajaran menjadi “lecture stand up comedy”, yang hasilnya lumayan bisa membuat para siswa ketawa, fyuuuhh lumayan deh setidaknya aku bisa menghibur walau materinya gak kesampein dengan baik.
Kejadian yang sama terjadi ketika aku ujian PPL. Saat itu aku ujian di salah satu kelas yang emang mungkin keadaannya kurang bisa dikondusifkan, ditambah lagi sebelum ujian aku ngajar sosiologi terlebih dahulu, udah gitu aku ujian dengan mata pelajaran geografi dan dilanjut lagi ngajar sosiologi, kebayang baget gimana terbaginya fikiran aku, ditambah lagi syarat ujian yang emang belum sepenuhnya, sumpah serasa pengen makan tiang listrik deeh kalo udah gitu. Saat ujian PPL berlangsung jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, dan keringatpun keluar dengan derasnya, sampai-sampai memenuhi seisi ruangan kelas dan bajir  *loh, sungguh suasana yang sangat menegangkan. Dari arah berlawanan jajaran paling belakang tampak tiga pasang mata dengan tajamnya menusuk dan membuat kaku dari setiap gerak yang akan aku lakukan. Tegang dan kaku, itu yang aku rasakan saat itu, sungguh aku serasa menjadi sebuah asbak.. ternyata sial aku belum nyampe puncaknya, ditengah pembelajaran aku diterpa oleh beberapa pertanyaan yang membuat aku ntah harus gimana ngejawabnya, bagai kumang kehilangan sayapnya *bentar, dari kapan kumang punya sayap?? Yaah pokoknya keadaan pada saat itu gabisa digambarkan dengan kata2 deeehh. Kesialan aku memuncak ketika ada dua orang siswi yang bertanya pada akhir pembelajaran, dan pertanyaan itu aku juga bingung mau jawab apa, karena jujur aku gatau dan gak ngerti dengan apa yang mereka tanya, (sepertinya mereka memiliki dendem tersendiri, ato mungkin mereka enggak sengaja aku kasih nilai kecil pada mata pelajaran sosiologi, so ini adalah kesempatan emas mereka buat NGEBULLY aku!!! huh, sungguh tak berdaya..). oke namun seburuk apapun situasi untungnya aku masih bisa ngendaliin, pertanyaan yang memiliki tingkat kesulitan tersebut aku tangani dengan jawaban konyol, hehee.. tapi sedikit nyambung dan gak jauh2 amat dari konsep kok, yaaa walaupun pas aku jawab mereka yang nanya sedikit mengerutkan dahinya (pertanda gak ngerti atau gatau emang dahi mereka udah mengkerut dari sananya, entahlah), ditambah lagi senyuman atas jawaban konyol aku dari sang penguji, hhaha.. kendati demikian aku bisa lolos ujiandengan cukup baik.. (katanya). Fyuuhhh.. akhirnya penderitaan ini berakhir juga yaaa tuuuuhaaaaaaaaaaa…nn. J
Beberapa atau mungkin banyak kenangan yang sangat berkesan saat di SMANDA namun sayang aku tidak bisa menuangkannya pada secarik kertas elektrik ini, misalnya seperti kejadian PDKT sama seseorang #ciiiyyeeeeee.. eh maksudnya PDKT sama penjaga sekolah dan guru pamong serta security, hhahaa.. atau mungkin ketika aku menjadi seorang konselor bagi mereka yang memiliki masalah, aku sangat senang sekali karena aku bisa jadi harapan mereka untuk membantu problematika yang saat ini sedang mereka hadapi, aku senang ketika melihat mereka tersenyum kembali dan mengerti tentang apa yang aku katakan, semoga apa yang aku sampaikan dan apa yang kita pelajari bersama bisa menjadi inspirasi dan ilmu yang bermanfaat serta bisa kalian aplikasikan dalam keseharian kalian, mohon maaf hanya ini yang bisa aku lakukan kepada kalian, tak lebih karena memang tak bisa.. Aku hanyalah seornag bocah ingusan pencari jati diri yang tergila-gila akan dunia PSIKOLOGI dan memiliki suatu keyakinan “percayalah, aku bahagia ketika melihat kalian tersenyum bahagia”.
Mohon maaf mungkin untuk sebagian dari kenangan dan kejadian yang memang seluruhnya berkesan tidak bisa aku curahkan, karena kalo diceritain semua, sumpah tujuh turunan gakan beres deeh bacanya, sejatinya kenangan di SMA 2 adalah kenangan terindah sepanjang masa!

Well, mungkin cukup sekian curahan dari aku about kenangan yang bisa disuratkan itupun segelintir dari sekian banyak… Selamat Tinggal, Sayonara .. Semoga kita bisa berjumpa kembali dalam situasi yang berbeda .. Tetap semangat! Senyum selalu! Dan Sampai Jumpa ………………………….
Joy.. J
Kenangan bersama kalian adalah keriduan sepanjang masa …..
NB: sorry dokumentasinya cuma ada ini dan juga sorry kalo tulisannya ngaco. tapi hanya inilah karya yang bisa aku buat sebagai kenangan .....

0 komentar:

Posting Komentar

 
;