Kisah ini dimulai dari hari itu .. Minggu 21 Oktober
2012 …
Pagi itu aku bangun dengan sangat berseri-seri
sekali dan sangat semangat, karena hari itu adalah hari minggu.. yaaah dimana
pada hari itu aku bisa sepuasanya bersantai-santai dan terbebas dari tugas
akademik juga tugas-tugas lainnya.. #ngelirik ke sebelah leptop tampak berkas
setinggi pinggang orang dewasa menunggu dengan senyum indahnya untuk segera
diselesaikan.. tapiii aaaaaaaaahh karena ini hari minggu aku pura-pura kagak
liat aja deeehh.. hihihii.. no work and no job in Sunday!!! Hihiii. Oke karena
saking bersemangatnya entah semangat kenapa dan mau kemana perasaan hari ini
gak ada jadwal sama sekali, akupun pergi kebawah (kebetulan kamar aku di lantai
dua) untuk mengambil sebungkus kopi dan diseduh tuk temani pagi ini, nikmat
mungkin, fikirku. Oke setelah sukses dan selamat mengambil serta mnyeduh
secangkir kopi akupun kembali untuk meneruskan kegiatanku didepan leptop, entah
apa yang aku lakukan didepan leptop karena perasaan leptop aku mati deh waktu
itu.. okelah apapun itu asal jangan ngabakar leptop dikamer aja, bukan
kenapa-kenapa kasian kan asepnya ngeganggu temen-temen aku yang lagi bobo.
Well, sambil menyeruput kopi sedikit demi sedikit
dengan ditemani secuil cemilan berupa lemari dan kursi kayu juga beberapa pagar
rumah milik tetangga akhirnya pagi ini lengkap deh kenikmatan yang aku gapai,
sembari mengenakan earphone dan nyanyi-nyanyi dengan seenak udel, suara lantang
mungkin sampai terdengar ke ujung perum kayanya, sungguh aku menikmati sekali
pagi itu. Namun entah kenapa, seketika kepalaku terasa sakit dan perutku mual, fikirku
sih ini gejala biasa mungkin karena aku belum sarapan. Aku baringkan tubuhku
dan aku istirahatkan dengan harapan bisa kembali ke keadaan sediakala, namun
apa yang terjadi setelah aku mencoba mengistirahatkan bukannya pulih yang aku
rasakan malahan aku merasakan kondisi tubuhku semakin memburuk, perasaan tidak
enak dan tiba-tiba pencernaanku terganggu, entahlah apa yang terjadi padaku,
padahal beberapa jam sebelumya aku masih bisa tertawa terbahak dan
bernyanyi-nyanyi nan ria.. kondisiku semakin memburuk ketika aku mencoba
memakan sesuatu, rasanya sungguh tak enak dan tak berasa, hanya pahit dilidah
yang aku rasa. Bahkan, sempet nyeduh secangkir air putih dengan susu duang
bungkus, hasilnya nihil dan tidak sedikitpun terasa nikmatnya, ngemil cikipun
serasa makan triplek, heemmm.. Berhari-hari aku jalani dengan kondisi seperti
ini, bahkan hari senin aku menyanggupi ngehandle temen aku ngajar yang katanya
sih dia emang kecapean dan gabisa masuk ngajar, oke dengan sangat PDnya aku
masuk untuk mengajar dikelas yang dimaksud, full time dari sehabis upacara
sampai bel pulang sekolah berbunyi. Alhasil ketika aku sampai ke kontrakan
tercinta, akupun semakin parah dan semakin enggak bisa gerak, hanya bisa
terlelap dalam setengah sadar …
Beberapa hari aku gak masuk praktik di SMA 2, namun
untungnya minggu itu perkuliahan diliburkan dan sekolah juga gak begitu efektif
karena mendekati hari raya idul adha.. dan semakin hari keadaanku semakin memburuk,
suplai makanan gak ada sedikitpu nyang masuk kedalam tubuh namun cairan dalam
tubuh terus menerus keluar.. fikirku ini gawat banget, bisa mati kering keronta
kalo gini caranya.. gak lucu kan kalo masuk koran seorang mahasiswa universitas
siliwangi mati kering keronta karena kahabisan cairan, haruuhh …
Setelah menahan rasa sakit yang gak karuan akhirnya
aku putuskan untuk meminta temanku mengantar ke dokter, yup salah satu dokter
yang cukup terkenal dan juga terkenal dengan tarifnya yang jegerrr-jegeeraaann!!
Hahaha .. oke gausha bahas itu, next akupun berangkat pergi ke dokter itu,
walaupun sebenrnya aku tuh trauma sama dokter-dokter yang ada di tasik,
pasalnya dulu sewaktu aku tingkat satu, aku pernah berobat ke salah satu dokter
yang ada di kota tasikmalaya, dan setelah aku berobat tidak lama kemudian dalam
hitungan jam akupun mengalami perubahan keadaan, memang bagu, tokcer banget
begitu berobat langsung ada perubahan, namun perubahannya yang tidak
diinginkan, keadaanku semakin parah dan aku malah masuk ke UGD, untung aja saat
itu orang tua aku udah ada di tasikmalaya, so aku langsung ditangani oleh pihak
yang berwajib (maksudnya berwajib menagani aku seperti orang-orang yang kerja
dibidang kesehatan). Catatan tambahan ternyata dimana-mana di indonesia yang
namanya rumahsakit itu administrasi selalu jadi nomor satu loh, yaaaah meskipun
gak semuanya tapi adalah beberapa diantaranya, nyatanya aku mengalami sendiri
kejadian itu, saat itu aku yang udah sekarat enggak segera ditangani sebelum
ayah aku menyelesaikan administrasinya (baca BIAYA) terlebih dahulu secara
lengkap, malahan ada pasien yang disebelah aku meninggal gara-gara telat
penanganannya dan itu semua dikarenakan ga ada yang ngurus administrasinya,
ckckckck malang sekali nasibnya yah …
Ini bentar kenapa jadi nyeritain yang mati di UGD,
udah udah udah back to uor main topic.. well aku dateng ke dokter itu dan
mengambil nomor antrian, kalo ngeliat dari banyaknya jumlah pasen sih kayanya
aku bakal kebagian ntar 7taun kedepan, but gapapalah aku coba aja namanya juga
ikhtiar, daripada ntar jadi tambah parah. Dan emang bener feeling aku gak
pernah meleset, setelah aku nunggu 7tahun di tempat antrian itu, aku tak
kunjung jua terpanggil untuk diperiksa, ketika aku liat jam dan ternyata telah
menunjukan pukul 10 kurang, naas! Hampir 3jam aku menunggu antrian setan itu,
oke berhubung hari udah malem dan aku juga udah ga kuat pengen merebah,
akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan keluar dari antrian. Emang sih gak
sedikitpun kondisi aku membaik ketika aku telah lama mengantri di dokter itu
(ya iyalah berobat itu harus diperiksa ga cukup ngantri doang), akhirnya akupun
menghabiskan malam ini dengan terlelap dalam selimut mimpi.. Esok harinya
kudapati raga ini tak kunjung membaik pula, ditambah lagi orang tuaku yang
panik yang terus menerus nelfonin aku, oke deh akhirnya aku putuskan aku
kembali ke dokter yang kemarin malem aku datengin. Aku mengantri kembali dengan
wajah berkaca-kaca memohon belas kasihan, dan entah kenapa untungnya penjaga
karcis antrian ngedadak baik, dia membiarkan aku mengantri dengan nomor antrian
yang tadi malem, otomatis aku dipanggil lebih cepat. Setelah masuk kedalam
ruangan, aku sedikit kaget ternyata didalam ada banyak sekali orang yang
mungkin itu pembantu dokter, sekitar 3 orang aku melihat, bukan jumlah yang
sedikit untuk ruangan yang cukup kecil itu, searah tegak lurus dengan aku
nampak seorang yang sudah cukup tua memakai pakaian putih, oh.. tak lain itu
adalah dokternya fikirku. Aku diperiksa oleh asistenya dan dokternya hanya mendiagnosis
apa yang aku derita, selanjutnya pengolahan obat diserahkan kembali kepada
asistennya yang lain, mungkin dokter itu udah profesional, atau males,
hehehee.. akupun pulang dan tentunya dengan biaya yang cukup merogoh kocek,
hihiii.. tak apalah demi kesehatan.
Akupun sampai ke kontrakan dan segera meminum ramuan
yang udah dikasih dari orang itu tadi, berharap setelah meminum ramuan tersebut
aku bisa berubah jadi betmen #loh.. berharap dengan minum obat itu aku bisa
menjadi sehat kembali. Namun apa yang aku lihat, ternyata ketika aku membuka
bungkus yang berisi obat tersebut terlihat 7 macam obat-obatan yang udah
senyum-senyum manis unyu gitu, sumpah pengen bakar tuh obat. Ternyata setelah
selidik diselidik, diantara obat itu ada salah satu obat yang kandungannya sama
namun merknya beda, lah ini si pa dokter apa maksudnya?? Mau bunuh guwe apa???
Oke setelah aku tanya-tanya sama tante aku, akhirnya aku putuskan untuk tidak
meminum obat itu, takut nantinya aku tiba-tiba jadi HULK kan gak lucu. Hari demi
hari aku lewati dengan kenistaan dan kesakitan, huhuuu menyedihkan, kewajiban
aku untuk mengajarpun menjadi terhalang dan terpaksa harus mengandalkan jasa
temen aku buat ngajar para siswa tercinta.. esok harinyapun orang tua aku
dateng buat jenguk aku, terpaksa si item aku tinggal sendiri di kontrakan dan
aku pulang bareng with my family yang udah bersedia cape-cape jemput aku ke
tempat perantauan ini. Akupun bergegas pulang karena di tempat kelahiran aku
ada dokter langganan aku yang udah tau persis gimana kondisi aku, jadi beliau
bisa obatin aku dengan bener. Akupun pulang karena besok juga idul adha, jadi
percuma ditasik gakan dapet apa-apa, heuheu.. yang ada nanti malah mati
kelaperan karena liatin tetangga pada nyate. Diperjalanan aku ga banyak ningkah
karena aku tidur dengan indahnya sepanjang jalan tasikmalaya-majalegka, hihiii.
Sesampainya dirumah aku langsung merebah dan karena
hari udah mulai malem, udah deeeh dilanjut sama ngayam bulu mata aja, keesokan
harinya aku daftar ke dokter langganan aku untuk diperiksa lebih lanjut.
Sedikit menunggu antrian, dan akupun segera dipersilahkan masuk. Seperti biasa
ketika aku masuk ke ruangan praktik yang udah ga asing lagi bagi aku, aku
disambut dengan senyum ramah dan sapaan yang begitu membuat aku nyaman. Beliau
mempersilahkan duduk dan bertanya dengan lemah lembut, setelah itu akupun
dibaringkan ditempat pemeriksaan, tidak seperti biasanya malam itu aku sedikit
lebih lama ketika beliau memeriksaku, fikirku mungkin kali ini penyakitku
lumayan serius. Setelah selesai dengan urusannya, akhirnya aku dipersilahkan
untuk turun, padahal kalo boleh jujur, aku selalu nyaman ketika berada di
ranjang periksa itu, dan cara dokter itu memeriksaku membuatku nyaman, dan tak
mau beranjak dari tempat itu. Oke selesai dengan itu, beliau membeberkan hasil
diagnosanya, kalo aku ini mengalami gejala tipes dan harus cukup istirahat
serta banyak makan, satu lagi katanya lambung aku terluka, akupun heran,
kemudian dia menanyakan obat yang dikonsumsi aku selama ini, setelah aku berikan
ternyata luka dilambungku itu disebabkan karena obat yang selama ini aku
konsumsi, gila bener udah beberapa kali aku dicelakai oleh dokter yang ada di
tasik, dulu bikin aku masuk UGD sekarang bikin lambung aku luka, hufpt. Akupun
disuruh untuk berhenti mengkonsumsi obat yang membuat lambungku luka dan diberi
obat yang lebih aman. Akibat dari obat itu, aku sekarang harus mengkonsumsi
obat ganda, yaitu obat untuk lambung dan obat untuk gejala tipes. Hah sial
tenan aku. Ooiya aku juga dianjurkan untuk cek up laboratorium, sekedar
memastikan penyakit apa sebenernya yang hinggap di tubuh aku ini.
Tanpa fikir panjang, keesokan harinya aku langsung
mengunjungi laboratorium untuk tes darah. Karena sebelumya aku belum pernah
gimana tes darah itu, dan sekarang aku mengalaminya sendiri. Ternyata yang
namanya tes darah itu darah aku diambil lumayan banyak mungkin secangkir,
#masih untung gak segalon juga. Dan setelah lama menunggu, (sekitar 2 tahun
lebih) akhirnya hasil dari test darah itu keluar juga, orang yang ngetes aku
Cuma bilang makan dan istirahat yang banyak yah jangan kecapean, sementara dia
enggak ngejelasin arti dari test itu, hanya menyerahkan sehelai kertas yang
akupun tak tau apa artinya itu. Yaahh,, sepertinya kalo enggak kedokter lagi,
aku ga akan tau arti dari kertas itu.. akhirnya aku putuskan for come back to
doctor, yupp esok lusa malem harinya aku kembali mendaftar buat ngasihin tuh
kertas aneh hasil periksa lab. Aku .. dan setelah aku terpanggil, seperti
biasanya beliau memberikan sambutan hangat yang membutku nyaman,
dipersilahkannya duduk, akupun dengan segera memberikan kertas hasil lab itu.
Seketika, wajah ramah yang murah senyum itu menjadi keruh serta mengerutkan
dahi pertanda seakan tidak percaya akan hasil laboratorium itu, beberapa kali
beliau menelfon rekan apotekernya, serta tak sedikit teman beliau yang mendapat
pesan singkat yang dikirimkan mungkin bermaksud menanyakan hasil lab tersebut.
Setelah beliau menghubungi beberapa temannya, dengan wajah cemas beliau berkata
“maaf de fajrin, sebenernya saya juga
kurang percaya akan hasil tes ini, namun hasil tes lab ini menyebutkan bahwa
anda positif terkena Tipes”.. akupun terdiam sejenak.. beliau berusaha
menenangkan dengan wajah paniknya, tapi sekarang udah makan banyak lagi kan?
Udah ga ada gangguang pencernaan lagi kan? Udah ga lemes lagi??? Aku hanya
menjawabnya dengan geleng kepala.. beliaupun menyambung, kalo gitu keadaanya
udah membaik ko, tenang aja, emang sih seharusnya ini dirawat, tapi kalo
makannya udah ga bermasalah yaa gausah, tinggal istirahat yang banyak jangan
sampai cape dan asupan gizi harus cukup, begitu beliau memaparkan.. setelah
penjelasan beliau dan sedikit tanya jawab, akupun diberi obat kembali dan kali
ini diberi vitamin untuk pemulihan keadaan tubuh aku. yaahhh dan akupun harus
kembali beristirahat dan sejenak melupakan kesibukan yang memang sedang aku
hadapi saat ini.. sepertinya harus
tertahan kembali dan menunda pemberangkatan, karena kondisi raga yang kurang
memungkinkan, padahal disana tugas akademik ku sudah menanti dengan senyum
indahnya...
Sementara itu disisi lain, gank AUTIS, anak-anak
riweuh yang kerjaannya ngelantur dan becanda seenak udel udah ningkah yang
konyol-konyol.. dari mulai naggap organ, nyewa barongsai sampai ke bikin acara
pengajian sebagai tanda syukuran #loh.. maksdunya udah bikin kotak dengan
bertuliskan “SAVE OUR IJOY”, “NO IJOY NO ENJOY”, “PEDULI KOIN UNTUK IJOY” dan
lain sebagainya … haaadeuuuhhh … tingkhanya sumpah nyebelin .. tapi justru
tingkah konyol nyebelin mereka itu yang membuat aku betah ..
Dan dibawah ini merupakan personil dari geng AUTIS
yang kebetulan performance dalam aksi “KOIN PEDULI IJOY”, bisa dilihat?? Muka
mereka yang sangat meresapi dan menjiwai dengan apa yang mereka lakukan.
Rasanya mereka pasti keterima kalo ikut AUDISI buat jadi aktor sebuah film
religi, yupp tapi perannya jadi pengemis atau gelandangan, wkwkkwkwkwkw.. :D
*peace!
Tak luput dari job yang dikerjakan, si ‘item’ motor
(baca: sepeda) kesayangan akupun jadi korban tingkah konyol mereka ..
Well, sepertinya aku harus menyambung istirahat
kembali karena aku memang ditakdirkan kudu banyak tidur, heheh .. sekian post
dari aku ..
Salam hangat, tetaplah semangat, senyumlah selalu dan sampai
berjumpa kembali pada postingan berikutnya .. dadah …
Joy,, J
3 komentar:
Get Will Soon Kawan ah...
hhahaa, thanks friend!!! :)
makasih buat dukungan dan motivasinya pa asep! :)
Posting Komentar