Selain Ruh (rohaniah), manusia juga
terbentuk dari satu unsur yang dinamakan unsur fisik (raga). Yah, siapa yang
tidak mengenal apa itu yang dinamakan
unsur fisik manusia, yaitu segala sesuatu yang terlihat oleh kasat mata
pada seseorang. Dari mulai tinggi badan, warna kulit, bentuk hidung, mata,
alis, sampai setiap lekuk yang terdapat pada seseorang merupakan suatu unsur
yang tidak lain dinamakan sebagai unsur fisik atau raga. Penampilan fisik
biasanya menjadi acuan utama seseorang untuk menilai orang lain, dalam
penilaiannya orang akan menilai terlebih dahulu penampilan fisik dari seseorang
sebelum menilai lebih jauh kedalam sifat atau karakternya. Walau sudah banyak
kata yang bersenandung bahwa “saya tidak
menilai seseorang dari penampilan fisiknya”, namun tidak dapat dipungkiri
pada realitanya padangan pertama seseorang itu pasti dari segi penamilan
fisiknya.
Penampilan fisik juga biasanya menjadi
indikator dari karakter orang itu sendiri, mereka yang memiliki raga bagus
(cakap, putih, tinggi, dsb) cenderung memiliki tingkat Percaya Diri yang tinggi
pula. Lain halnya dengan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik, mereka
selalu dihantui rasa minder dan kurang
percaya diri ketika akan melakukan sesuatu hal, apalagi jika hal tersebut
terkait dengan masalah ‘perasaan’, hehee.
Orang yang memiliki keterbatasa fisik (bukan cacat) cenderung selalu malu
ketika akan melakukan sesuatu, apalagi yang bersifat umum dan terbuka (dihadapan
umum). Misalnya saja berpidato, menjadi seorang vokalis group band, berjalan di
mall, dan bahkan seseorang yang sudah minder
akut akan malu jika ia harus berjalan sendiri, mereka selalu ingin ditemani
kemanapun ia pergi.
Hal seperti merupakan efek buruk yang
nantinya akan berujung pada subuah penyesalan, mungkin dalam waktu dekat tidak
akan menimbulkan efek yang serius, namun jika ditinjau dalam skala panjang ini
akan membuat seseorang terpuruk dan berujung dengan depresi. Contoh studi
kasusnya seperti ini, sebutnya saja namanya Kasmudi. Ia adalah perjaka
ting-ting yang saat ini telah mencapai umur sekitar 20 tahun. Ciri-ciri fisik
tubuhnya antara lain: memiliki postur pendek (tidak seperti remaja umur 20
tahun pada umumnya), warna kulit hitam, berbadan lebar, giginya serinya tanggal
(ompong) dikarenakan ia mengalami kecelakaan, dan memiliki tampang yang sangat
pas-pasan bahkan minus. Keterbatasan prawakannya membuatnya tidak PEDE ketika
melakukan suatu hal, padahal ia memiliki potensi dan skill yang sangat bagus dalam segala bidang, asal dia menekuni, dia
bisa dengan cepat memahami suatu bidang yang ia kaji. Misalnya saja, dalam
bidang IT dia mampu menganalisis script
yang orang lain tidak bisa dengan mudah untuk menganalisisnya, dalam pembobolan
sistem keamanan juga dia jagonya, namun lagi-lagi sayang potensinya itu harus
tertekan karena keterbatasan fisik yang ia punya. Disamping ia memiliki skill tinggi dalam bidang IT, sikap
serta karater yang ramah serta tidak
pandang buluh dan juga royal (tidak
hitungan dalam berbagi) membuat banyak teman yang tak segan untuk menolongnya
ketika ia dalam kesusahan. Walau sebagian temannya hanya memanfaatkan kebaikan
dirinya, namun dia tidak menghiraukannya sama sekali, itulah alasannya mengapa
dia memiliki banyak teman. Ditambah lagi kelugesannya dalam berkomunikasi yang
membuat dia diterima diberbagai kalangan. Sungguh bisa dikatakan sangat
menakjubkan..
Namun, disamping daya tarik karakter
yang dimilikinya ia memiliki suatu kelemahan yang membuat ia tidak bisa
memaksimalkan potensi yang ia miliki. Ia tidak begitu percaya diri dalam
mengambil tindakan, karena rasa minder yang
selalu menghantui dirinya. Mengapa demikian? Jika dianalisis lebih dalam, sosok
seorang ‘Kasmudi’ memiliki rasa
kurang percaya diri yang berlebihan itu berawal dari keterbatasan fisik yang ia
miliki. Ia memiliki postur tubuh yang berbeda
dari orang-orang seumuran dia pada umumnya, misalnya saja tubuhnya yang
pendek dan berkulit hitam, belum lagi gigi ompongnya
yang mencolok, membuat ia semakin tidak percaya diri. Memang, rasa tidak
percaya diri itu pada awalnya mungkin hanya sepintas dan banyak yang
beranggapan bahwa lambat laun itu semua akan berubah seiring dengan
bertambahnya usia dan kedewasaan. Namun, pada realtinya opini yang seperti itu
salah besar. Ketika seseorang tidak percaya diri dengan sosok yang ia miliki,
maka ia akan selalu meminta pertolongan orang lain, siapa lagi kalau bukan
teman dekatnya. Dalam jangka waktu dekat mungkin efek buruknya tidak akan
terlihat, namun lain cerita jika menyimak ilustrasi ini lebih lanjut. Perilaku
Kasmudi yang berawal dari ketidak-PEDE-an,
kemudian dia meminta tolong kepada temannya yang memang pertana kali
mungkin ia merasa malu da gengsi. Namun, hal seperti itu perlahan membuat dia
semakin terbiasa seiring dengan seringnya dia meminta tolong, dan lama kelamaan
dia menjadi ketergantungan karena telah biasa berlaku seperti itu. Efek
buruknya, ia semakin tidak PEDE ketika ia daihadapkan kepada suatu keadaan yang
dimana ia harus mengambil keputusan itu secara individu (tanpa ikut campur
tangan orang lain). Dan ketika temannya perlahan menjauhinya dikarenakan
kesibukan yang dimiliki, maka sosok Kasmudi tidak akan memiliki tempat lagi
untuk menggantungkan nasibnya. Memang banyak orang yang menjadi temannya, dan
iajuga memintai pertolongan kepada temannya yang banyak itu, namun bagaimana
jika semuanya berakhir sama dengan teman dekatnya yang pertama??? Pada siapa
kali ini dia akan menggantungkan harapannya??? Apa menggantungkan diri pada
seutas talikah??? Mungkin saja, siapa yang tau jika memang rasa mindernya sudah
sangat kritis…
Dari penjelasan ilustrasi diatas,
dapat disimpulkan bahwa sosok seorang Kasmudi dengan berbagai kemampuan yang
dimiliki, hidupnya akan berujung sia-sia. Bisa dibayangkan jika ia mau saja
sedikit untuk lebih percaya diri dalam mengahadapi keterbatasan fisiknya,
mungkin dia sudah menjadi sosok yang terkenal. Misal, dengan akses komunikasi
yang tersebar luas (memiliki teman dari berbagai kalangan) dia bisa membuka
peluang usaha bisnis dengan cepat, dia bisa mendistribusikan produk made in hand nya kepada teman-temannya,
dan menyebar lagi kepada temannya yang lain, begitu pula seterusnya. Atau
dengan modal tampil Percaya Diri didepan audience, ia bisa memarekan talenta
yang terselimuti didalam keterbatasan fisik yang ia miliki, dan siapa tau
diantara audience yang hadir terdapat seseorang yang mau menjadi investor
terhadap talentanya tersebut, seperti mengadakan kontrak kerja. Lihat, begitu
banyak kesuksesan yang didapat bukan, dengan hanya membuang sedikit rasa minder yang telah tertanam dalam tubuh.
Mungkin memerlukan waktu yang cukup lama jika ingin merubah karakter seseorang,
apalagi yang tadinya pemalu, namun semuanya bisa diatasi dengan satu tidakan
yaitu “berusaha/ ikhtiar”..
“Karena sesungguhnya tidak ada yang tidak bisa bagi
yang selalu beerusaha”
Mungkin, sekian post dari saya, samoga
dapat membantu dan dapat menyadarkan para rekan sahabat pembaca, khususnya bagi mereka yang memiliki potensi
yang sangat bagus namun mereka tidak sadar akan hal itu..
Saya
Ijoy mohon pamit undur diri, sampai bertemu kembali di postingan yang akan
datang. J
Pepatah
mengatakan,
Janganlah
pernah berfikir “mengapa aku dilahirkan berbeda dari yang lain…” namun, berfikirlah bahawa “anugerah terindah dalam hidupku
adalah perbedaanku dengan yang lain, karenanya tidak akan ada seorangpun yang
mampu menyamaiku dan juga kebanggaanku menjadi sosok seperti diriku…”
Semoga
bermanfaat,
[Joy]
0 komentar:
Posting Komentar