Sabtu, 25 April 2015

Karena Menjemputmu Pulang, adalah yang Terbaik…

Senin, 20 April 2015. Malam Hari

Selamat malam dan selamat menikmati keheningan malam dengan semilir angin yang membuat kita terlarut dalam fatamorgana. Dalam gelapnya malam izinkan saya menuangkan secangkir kreasi saya dalam sebuah media elektronik yang mungkin bisa bebas dibaca oleh para sahabat, dengan harapan bisa menjadi suatu inspirasi atau jika tidak mungkin dapat menghibur hati yang sedang gundah gulana. Mari, selamat menikmati hidangan malam ini…

Pada tempo hari sebelumnya, telah diposting sebuah curahan yang berasal dari pengalaman pribadi saya, isinya yaitu menceritakan tentang sosok gadis yang selama hidupnya belum pernah bertemu, namun kami berhasil mengakrabkan diri melalui jejaring sosial dunia maya. Memang sebuah realita kehidupan yang tidak bisa diulang kembali, bagaimana bisa? Ia telah kembali, tuhan telah memanggilnya, ia harus pulang, kerumah dimana sekarang ia berada. Saya tidak merasakan sesuatu yang berarti pada saat itu, yap memang saya sangat kehilangan, namun rasa itu semua hilang sirna begitu saja seakan semuanya tidak pernah terjadi, dan sayapun menjalani hiruk pikuk kehidupan saya kembali seperti biasanya, sewajarnya, dan tanpa adanya rasa keputusasaan. Sampai ketika malam itu tiba, entah kenapa saya tiba-tiba teringat kepada sosok dia yang telah lama pergi ke suatu tempat yang konon katanya indah.
Tak ada angin kencang ataupun hujan badai, tak ada jua sebuah guncangan dahsyat, dan malam itu sama seperti biasanya, malam yang penuh kedamaian, tenang, sepi, sunyi, senyap… saya tiba-tiba teringat terus memikirkan sosok itu, dia yang entah wujudnya tidak pernah dipertemukan sampai saat ini. Dalam benak saya, sedang apa ia sekarang disana? Apa bisa saya mengobrol dengannya? Andai saja ia masih berada di bumi ini, seperti apa dia sekarang? Akankah ia meneruskan hobby menulisnya? Akankah dia masih mengena saya? Dekat dan saling share blog dengan saya? Apapun itu, sejauh mana pikiranku melayang dan berfantasi tentang ia, satu kenyataan yang tidak pernah bisa dihindarkan, semuanya hanyalah ilusi…
Saat itu, untuk mengekspresikan jenuh dalam hati ini, saya tuangkan segenap rindu saya dalam secangkir kreasi, maksudnya hanya untuk mengenang dan hanya untuk menjadi reminder bahwa dalam hidup saya pernah mengenal sosok yang tidak akan pernah ditemukan lagi hari esok dan seterusnya, hanya itu, hanya ingin mengabadikan suatu potret masa lalu dalam sebuah rangkaian kata. Namun, siapa yang tau? Setelah saya menulis dan memposting catatan itu, justru pikiran saya semakin sering mengingat dia, mengimajinasikan dia, seakan dia ada dan selalu menemani. Saya terheran, ada apa ini? apa ini yang sebenarnya terjadi? Delusi kah? Atau hanya imajinasi saya saja yang terlalu tinggi dan terlalu lebay dalam memikirkan hal-hal diluar nalar. Mungkin pengalaman itu dapat dikatan lebih mirip naskah film sinetron, namun itulah kenyataanya.
Semakin hari bukan semakin melupakannya dan kembali kepada kehidupan sewajarnya, namun yang terjadi adalah semakin banyak pikiran yang mengilusikan tentang keberadaanya. Membuat rasa penasaran semakin bertanya-tanya, seperti apa dia semasa hidupnya? bagaimana karakternya? Apa saja kegiatan yang sering dilakukannya? Seperti apa hubungan sosial dia dengan teman-temannya dan sampai jadi apa dia sekarang jika masih diberi umur untuk menjalani kehidupan di bumi ini? ah sungguh kacau… saya sungguh ingin menghadapi kehidupan dengan adanya dia, bukan sebagai orang spesial namun hanya sebagai sesuatu yang hanya ingin aku ketahui hidupnya, itu saja dan tidak lebih. Mungkin semua ini terjadi karena memiliki kaitan erat dengan hobby atau kebiasaan aneh saya tentang psikologi, diantaranya memperhatikan detail aktivitas orang lain, sehingga mungkin ini memicu pikiran saya menjadi seperti ini. Ketika melewati kampus yang menjadi tempat ia mengenyam pendidikan, aku seakan ingin menyapa, “Hei selly.. Apa kamu masih berada di kampus itu? Iya.. kampus tempatmu mengenyam pendidikan dan mengalami beberapa perjuangan yang mungkin menakjubkan.. namun ketika aku berkata seperti itu yang ada hanyalah jawaban bisu.. Padala kampus itu tidak pernah ada sangkut pautnya dengan saya pribadi selain selalu terlihat dan terlewati ketika saya mudik atau kembali ke kosan dimana saya tinggal. Namun, sejak kejadian itu,, kejadian yang seakan membuat saya menemukan sesuatu yang maya menjadi nyata, setiap melewati kampus itu seakan ingin selalu menengoknya dan bergumam “inilah kampus itu, iya kampus yang pernah diduduki, menjadi tempat aktifitas dan juga kampus dimana dia menghabiskan sisa masa hidupnya..” gumaman itu terlintas seraya saya melihat kampus itu ketika lewat dalam sebuah perjalanan.
Hal-hal tentang dia yang selalu mengganggu pikiran saya membuat saya menjadi memiliki pikiran tentang ia secara terus menerus, bahkan akhir-akhir ini saya selalu merasakan bahwa ia mengikuti saya kemanapun saya pergi, entah apapun itu, entah itu hanya gangguan dari makhluk lain atau itu memang asli, saya tidak dapat memastikannya, yang jelas itu yang saya rasakan, seperti menyesal tapi tidak tahu apa yang sebenarnya harus disesali. Begitulah saya menjalani kehidupan setiap detiknya, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu dan seterusnya.
Suatu hari saya pastikan kepada salah satu teman saya yang kebetulan mengemnyam pendidikan di tempat itu, di kampus itu, sekampus sama anak itu namun tidak satu jurusan. Saya bertanya dari mulai apakan ia mengenal orang yang saya maksud, kenal dimana, sebagai apa dan bagaimana hubungannya apakah dekat atau tidak sampai saya bertanya detail, dan akhirnya saya mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan. Kebetulan teman saya mengenal ia dengan cukup dekat, dan teman saya menceritakan detail yang cukup membuat saya terkejut, dari mulai masa hidupnya sampai bagaimana ia meninggal (maksudnya selly). Setelah teman saya bercerita panjang lebar mengenai seperti apa dan bagaimana selly meninggal, saya menghela nafas dan barulah saya sadar, bahwa “menjemputmu (selly) pulang, adalah jalan yang terbaik.

Selamat jalan selly, semoga kau mendapatkan kedamaian, tuhanmu sangat sayang kepadamu, sehingga ingin mendekapmu lebih cepat, dan menarikmu dari penat dan kejamnya dunia yang akan menjerumuskan kepada sebuah pengingkaran…
Selly J

0 komentar:

Posting Komentar

 
;