Selasa, 27 Agustus 2013
Helloooooo… para
pembaca yang baik dan budiman, baik itu pembaca setia blog aku (emang ada yah)
maupun pembaca yang numpang lewat aja (semoga betah bacanya, :D). Semoga para
sahabat selalu ada dalam keadaan sehat dan tentunya bisa menyelesaikan aktivitas
serta kepentingannya, aamin.
Pada kesempatan
kali ini aku akan sedikit berbagi about a life, tentang
bagaimana kehidupan, seprti apa menjalaninya dan bla bla bla. Namun pada
kesempatan kali ini mungkin aku akan lebih fokuskan bagaimana pandangan kita
tentang kehidupan dan bagaimana pula kita menjalaninya agar kehidupan sesuai
dengan apa yang kita inginkan.
Dalam menjalani
kehidupan, pasti tak akan lepas dari keinginan menggapai sebuah kesuksesan. Apa
itu sukses?? Banyak para ahli mendefinisikan arti dari kesuksesan, setelah aku
meresapi dari berbagai opini tentang apa itu sukses, akhirnya aku bisa
mengubahnya kedalam bahasa sederhanaku sendiri. Sukses adalah suatu
keadaan dimana apa yang menjadi harapan kita itu sesuai dengan realita yang
kita alami, baik itu dalam kapasitas besar atau kecil sekalipun. Tak
ayal banyak orang yang bilang kalo sukses itu relatif atau bahkan sukses itu
fiktif, itu karena pendapat sukses menurut orang lain belum
tentu sama dengan pendapat sukses menurut kita. Misalnya saja,
ketika kita mendapatkan pekerjaan, orang lain banyak yang menyebut bahwa kita
sukses karena kita telah mendapatkan pekerjaan. Berbeda dengan arti sukses
menurut diri pribadi, bisa saja kita tidak menganggap kita itu sukses walau
kita telah bekerja, dikarenakan pekerjaan yang kita dapatkan belum sesuai dengan
apa yang kita harapkan. Itu sebabnya tidak ada definisi yang mutlak tentang apa
itu sukses, bisa saja yang sukses itu adalah orang yang kaya raya, atau orang
yang berpendidikan tinggi atau bahkan orang yang sederhana saja namun seluruh
kebutuhan hidupnya tercukupi. Ada banyak versi yang akan membuat kita bingung
memilihnya, so lebih baik mendefinisikan dan menerjemahkannya kedalam bahasa
kita sendiri.
Terkait dengan kesuksesan, tentulah banyak orang yang mengharapkan hal
tersebut bisa teraih dalam kehidupannya, namun tidak banyak juga orang yang
sedikit berikhtiar dan tidak menyadari peluang yang mereka hadapi, kadang kala
tidak sedikit pula manusia yang menganggap jalan yang sedang mereka tempuh
adala suatu musibah. Paradigma seperti itulah yang selalu membuat menurunnya
motivasi semangat untuk bekerja, dan pada akhirnya mereka hanya memilih utuk
diam di zona aman.
Zona aman disini adalah
suatu keadaan dimana mereka bisa tetap berada pada situasi kterbatasan, bisa
memenuhi kebutuhan primer namun tidak sanggup untuk memenuhi angan atau
keinginannya. Tidak ada salahya jika terus berada pada zona ini, toh kebutuhan
primer telah tercukupi setidaknya, namun untuk kebutuhan yang sedikit lebih
tinggi lagi akan sangat sulit untuk mengabulkannya. Disamping itu kualitas
seseorang akan menurun karena kinerja atau usaha mereka tidak ada peningkatan
sama sekali, efek yang ditimbulkannyapun cukup besar, mulai dari motivasi
bekerja menurun bahkan sampai penurunan daya kreatifitas otak, karena otak
tidak dipacu dan hanya dibiarkan saja dalam keadaan standar. Pada ujung cerita,
akhirnya kehidupan pun mulai kekurangan karena nilai kebutuhan yang semakin
meningkat sedangkan motivasi untuk berusaha lebih baik tidak ada sama sekali.
Disinilah keterpurukan dimulai, setelah itu tinggal menghabiskan hela nafas
dengan keluhan dan yang lebih miris, nasib anak cucunya kelak bahkan
tidak bisa diprediksikan kemakmurannya.
Lalu, bagaimana cara mengatasi
agar keterpurukan itu tidak datang pada hidup kita???
Sebelumnya, aku jelaskan, aku disini bukan seorang yang ahli membuat
orang lain sukses ataupun professor yang telah sukses dalam beribu risetnya,
disini aku hanyalah seorang bocah pengembara yang sedang mencari jati diri
dalam realita kehidupannya, so aku akan sedikit memberikan pandangan sebagai
diriku sendiri bukan pandangan sebagai atau dari para pakar dan para ahli,
semoga bermanfaat…
Kita hidup di dunia ini,
ibarat ikan yang senantiasa berenang dengan riang kesana kemari, menghiasi
indahnya perairan di muka bumi ini. ada banyak perariran yang mengalir dengan
indahya baik itu yang terjadi secara alami ataupun buatan manusia, ada samudra,
lautan, ada rawa, ada danau, sungai dan ada pula empang, parit serta di urutan
terkecil ada perairan di kolam ikan dan Aquarium. Ketika kita dilahirkan oleh
kedua orang tua kita, sampai kita dibesarkan dan dididik baik itu oleh orang
tua kita sendiri ataupun bersama sanak saudara, berarti kita telah masuk
kedalam tahap pertama kehidupan kita, yaitu sebagai ikan peliharaan di
Aquarium, selanjutnya kita akan tetap menjadi ikan aquarium atau tidak, kita
sendiri yang menentukannya. Ikan peliharaan di aquarium sangatlah terjamin
sekali kebutuhan pangannya, setiap kali, setiap telah masuk waktunya, majikan
ikan tersebut selalu memberikan makanannya, tempat tinggalnya pun di hias
seindah dan senyaman mungkin agar para ikan peliharaan selalu tampak cantik dan
gembira. Bahkan ketika ikan tersebut sakit, dengan cepat majikannya memberikan
obat yang dibutuhkan, begitu sangat terpenuhi sekali kebutuhannya bukan?! Namun
ingat, itu hanyalah aquarium, yang luasnya tidak seberapa, jangankan untuk
membandingkannya dengan samudera, dengan kolam ikan di depan rumah saja masih
kalah jauh, dan tidak ada apa-apanya, selain itu kehidupan ikan peliharaan itu
sangat sekali bergantung kepada majikannya, selama majikannya ada mungkin ika
tersebut akan bahagia dan sejahtera, namun bagaimana jika majikannya tersebut
tidak ada atau lupa untuk melakukan tugasnya?? Apa yang terjadi?? Apakah ikan
itu bisa mencari makan sendiri??? tidak, mereka hanya bisa pasrah dan menunggu
waktunya tiba, entah itu waktu untuk diberi makan atau waktu dimana ajalakan
menjemput. Itulah nasib mereka yang selalu mengandalkan orang lain dan sangat
takut untuk mencoba hal-hal yang baru, yah nasib sang ikan hias di
aquarium.
Sekarang kita beranjak kepada
ikan peliharaan dalam kolam, ikan jenis ini hampir sama dengan ikan aquarium
yang telah kita bahas sebelumnya, namun perbedaanya ikan ini sedikit lebih
berani karena ikan ini tidak selalu menunggu majikannya untuk memberinya makan.
Pada saat tertentu boleh jadi majikannya datang untuk memberikannya makan,
namun ketika ia merasa kelaparan ia tidak hanya diam dan menunggu, ia bisa
sedikit berusaha untuk mencari makanan, yaitu makhluk atau tanaman yang ada
disekitarnya yang ukuran dan bentuknya lebih kecil dari ukuran dirinya. Ikan
tipe ini sama halnya dengan orang yang sedang merintis karir dalam hidupnya dan
memiliki keinginan untuk berubah, walau ia masih dalam keadaan merintis, namun
setidaknya ia memiliki usaha dan tidak selalu mengandalkan sesuatu dari satu
sumber saja. Namun, disamping ikan tersebut memiliki kemampuan yang cukup untuk
bisa bertahan hidup, ikan tersebut juga harus waspada terhadap wilayah sekitar,
karena saat kapanpun dan dimanapun bahaya akan datang menerjang karena
kehidupannya yang ada di alam bebas, bisa saja itu bahaya intaian ular, kail
pancing sang penangkap ikan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan ikan aquarium
yang nyaris sekali tidak akan mendapatkan bahaya yang signifikan. Ditambah
lagi, ketika mengalami cidera atau sakit, ikan kolam harus berusaha bertahan
hidup dan menyembuhkan dengan berbagai cara, baik itu meminta pertolongan atau
menyembuhkan diri sendiri. Pada saat inilah kreativitas dan kualitas diri
ditingkatkan, manusia perintis ini dituntut untuk bisa bekerja dengan
dihadapkan pada situasi dan kondisi yang tak terduga. Disini mulai diterapkan
hukum rimba, siapa yang kuat dia yang akan bertahan. Ini lah sedikit gambaran
hidup si manusia perintis atau manusia yang memiliki jiwa untuk berubah
namun masih dalam tahap awal dan masih memiliki ketergantungan. Setangkas-tangkasnya
ikan kolam, mereka masih ada dalam kendali sang pemiliknya, si peternak, yah
begitulah kehidupan si ikan kolam.
Beranjak ke zona yang sedikit
lebih liar lagi, yaitu habitat ikan sungai, danau, rawa. Mereka adalah
jenis-jenis ikan tangguh, hanya jenis ikan yang berani mengambil resiko dan
ikan dengan skill terlatih yang bisa hidup pada zona ini. Pada dasarnya zona
ini hampir sama dengan zona si ikan kolam, namun pada zona ini para ikan
tangkas sudah tidak lagi menunggu atau mengharapkan pemberian pakan dari majikannya,
melainkan harus mencari makanannya sendiri. Tidak ada yang namanya majikan,
yang ada hanyalah persaingan dan rekan seperjuangan, terkadang sesuatu yang
bisa didapatkan dengan mudah itu patut untuk dicurigai, karena bisa saja itu
jebakan sang pemancing. Ikan pada zona ini telah mandiri dan telah bisa
mengatur pola hidupnya dengan tidak bergantung pada apapun, yang ada dalam
fikirannya hanyalah bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup dan bisa menjadi
lebih baik agar agar bisa menjadi yang terbaik. Inilah kehidupan sang
wirausahawan, yang fikirannya telah terlatih dari berbagai pengalaman dan
kesalahan, skill yang telah terbentuk dengan baik dari latihan menghadapi
berbagai kemungkinan yang tidak dapat diperkirakan. Manusia yang setipe dengan
ikan pada zona ini adalah manusia dengan tekad kuat, keyakinan tinggi, dan
sangat antusias bahwa dirinyalah yang terbaik, usaha yang dilakukannyapun tidak
tanggung-tanggung karena mereka merasa optimis, tentunya dibekali dengan skill
dan pengalaman yang tinggi. Namu, ikan semakin besar zona yang dilalui maka
semakin besar pula persaingan atau marabahaya yang mengintai, pada zona ini
tidak hanya bahaya makhluk semacam ular dan para pmancing saja yang akan datang
untuk menyergap. Species sesama ikanpun bisa saja melahap dari belakang,
ditambah dengan derasnya arus air yang kadang kala tidak dapat ditentukan, dan
masih banyak lagi makhluk buas seperti beruang dan species lain yang menunggu
untuk menyantap, pantas jika hanya ikan-ikan yang tangkas dan terlatih saja yang
bisa bertahan hidup pada zona ini. Inilah dunia sang ikan air tawar.
Akhirnya kita tiba
pada zona ekstrim! Yup zona dimana tempatnya berkumpul bermacam species ikan,
apa lagi kalau bukan zona ikan laut dan samudera! Zona ekstrim
ini adalah zona yang dihuni oleh berbagai macam jenis ikan, dari yang paling
lemah hingga jenis ikan petarung. Disinilah tempat para
petarung dan pemberani menghabiskan hidupnya, ikan-ikan petarung disini
mengerahkan segala daya dan upaya serta kemampuan untuk bertahan hidup. Dalam
benak sang petarung, bukan lagi bagaimana cara untuk bisa makan dan memenuhi
kebutuhan hidup, namun yang mereka fikirkan bagaimana cara bertahan hidup,
memangsa tanpa dimangsa. Aturan main pada zona ini sangatlah keras, disamping
banyak bahaya yang mengancam, ada beberapa kebiasaan juga dimana para ikan
harus berpindah tempat dalam tiap musimnya. Kehidupan pada zona ini sangat
beragam, ada yang bergeriombol dan individu. Namun, hanya sang predator lah
yang hanya bisa bertahan dalam keadaan individu. Keluar dari bahaya yang
mengintai, kehidupan laut menyimpan beribu keindahan dan pengalaman yang tidak
dapat dijumpai pada kehidupan ikan danau, sungai, rawa, kolam, apalagi ikan
hias aquarium. Selain dapat melihat keindaha alam bawah laut, para ikan yang hidup
pada zona ini juga dapat berekspresi tanpa batas, karena pada zona ini
ikan-ikan dapat berenang ke segala penjuru lautan dan samudera untuk
mendapatkan pengalaman lebih yang tidak didapatkan di lingkugannya. Tidak ada
batasan, yang ada hanyalah tentang bagaimana cara mempertahankan kehidupan dan
melindungi diri. Ikan yang hidup pada zona ini telah terlatih, dan telah
mengalami ribuan pengalaman, sehingga ia memiliki cukup bekal untuk bisa hidup
pada zona ini. Inilah zona nya para pakar, para ilmuan, para pencetus, para
petarung, para pengusaha sukses dan investor yang memiliki saham bernilai
tinggi. Karena, disini mereka dituntut untuk kreatif, inovatif, dan juga
berwawasan luas guna mengantisipasi agar tidak kekurangan informasi ter-update.
Orang-orang yang terlatih, yang sungguh-sungguh, yang cerdik, berkemauan
tinggi, berimajinasi luas, pekerja keras serta cerdas yang bisa mengalami
menjadi SANG PETARUNG DAN PREDATOR LAUTAN SAMUDERA…
Well, itulah
sekeumat pemikiran bocah ingusan yang sedang mencari jati diri dalam hidupnya,
semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pemikiran bagi para sahabat
pembaca, terimakasih sekian dulu untuk post kali ini…
IKAN YANG TANGKAS TIDAK
TERLAHIR DIBALIK KACA YANG DIHIAS (AQUARIUM).
Joy,,
J
2 komentar:
bagus ,, mudah di mengerti dan di pahami ,,
makasih banyak, :).
kalo bisa sekalian sama masukannya, :)
Posting Komentar