Rabu, 17 Juli 2013

Profesi Guru Bukanlah Pembanding

Selasa, 16 Juli 2103

Hallloooo para sobat pembaca blogku yang saat ini sedang singgah dan menikmati secangkir catatan kecilku, heehee. Gimana kabarnya pada bulan ramadhan ini??? semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat dan tentunya selalu berada dalam lindungan-Nya. Untuk sobat yang kebetulan tidak menjalankan ibadah puasa, semoga tentunya tetap berada dalam keselamatan yah…
Well, berjumpa kembali dengan aku pada seutas catatan usang ini, kali ini aku akan sedikit menuangkan sebuah respon kedalam karya seni yang tentunya tidak jauh dari keterbatasan, baik-buruk, kurang-lebihnya semoga bermanfaat bagi para sobat pembaca yah… yah meski isinya mungkin nyeleneh dan seenaknya, tapi inilah sebuah karyaku. Post ini hanyalah berisi tentang pandangan seorang bocah kecil yang sedang menuntut ilmu dalam ralita  kehidupannya, jika mungkin terdapat padangan yang berbeda mohon sharing demi untuk menambah wawasan dan juga pengetahuan bersama.
Kenapa kali ini aku mengambil tema atau judul “guru bukanlah pembanding” itu karena banyak sekali seletingan yang membanding-bandingkan segala sesuatunya dengan guru, baik itu dengan kepribadiannya atau dengan upah yang diterima oleh seorang guru. Upah guru itu gini lah gitu lah, sama tukang anu juga masih gedean tukang anu lah, guru itu pengen enaknya saja lah dan lain macam sebagainya. Awalnya sih aku lempeng aja menanggapi kicauan seperti itu, bahkan aku juga sempet terjerumus kedalam kicauan mereka dalam beberapa pekan ini. Namun, seiring dengan berjalannya waktu yang menggiringku kearah kedewasaan tentunya dengan ditopang oleh pengaruh lingkungan yang kebetulan aku dibesarkan didalam lingkungan Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang nanti seharusnya aku menjadi seorang tenaga pendidik.

Entah mungkin karena pengaruh lingkungan pendidikan tersebut atau memang naluri yang keluar dari hati nurani, kini aku sedikit gerah ketika ada beberapa bahkan banyak diantaranya yang mengicaukan seruan tentang seorang Guru yang dibandingkan dengan para pekerja lainnya. Tak habis fikir, ketika mereka memperbincangkan tentang perbadingan guru dengan para pekerja lainnya, misal “untuk apa menjadi seorang guru, toh gajihnya juga ga seberapa, masih mending tukang parkir sehari dapat sekian, dan jika dikalikan dalam jangka waktu satu bulan penghasilannya akan mengalahkan gaji seorang guru”, atau mungkin seperti ini”iya lah penghasilannya besar, punya ini dan itu, dia kan orangtuanya guru, bisa saja menggadaikan SKnya utuk mendapatkan ini dan itu, enak jadi guru tuh ga cape tapi gampang dapet duit, gak ngajar juga masih tetep dapet duit”, dan masih banyak lagi tentunya. Semua itu membuatku gerah dan sedikit berfikir, “sebenarnya apa yang melatarbelakangi mereka sehingga berbicara dan memiliki fikiran seperti itu???? Ada apa didalam fikiran mereka dan terbuat dari apa otak mereka itu???”

Jelas aku merasa tidak nyaman ketika ada selentingan seperti itu, memang mereka fikir jadi guru itu gampang apa?!! Guru itu bukan tentang berapa penghasilan yang mereka dapatkan dalam tiap bulannya, atau fasilitas hidup apa yang mereka miliki, tapi tentang bagaimana mendidik dan membuat seseorang yang tadinya tidak bisa menjadi bisa dan tidak sadar menjadi sadar. Jika guru itu hanya sebagai pembanding untuk penghasilan dengan para pekarja lainnya, lihatlah sisi lain dari apa yang telah jadi fokus viewnya, apakah hasil yang dikeluarkannya sama antara guru dan para pekerja lainnya?? Apakan para pekerja lain bisa mengerjakan tugas dan kewajiban seorang guru?? Jika jawabanya menjadi guru itu soal gampang, tinggal mengajari anak sampai bisa, menerangkan bla bla bla, udah kan jadi… semua orang juga bisa… PERSEPSI ITU SALAH BESAR!!!! Jika memang seperti itu pandangannya, apakah yakin bahwa seseorang yang diajari itu akan mengerti tentang apa yang telah disampaikan?? Apakah yakin seseorang yang diajari itu bisa mengamalkan apa yang telah didapatnya?? Apakah yakin seseorang yang diajari itu mampu memepertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya?? Lalu, bagaimana dengan etika seorang guru?? Bagaimana dengan kompetensi seorang guru?? Bagaimana dengan tanggung jawab seoang guru terhadap muridnya?? Bagaimana dengan teladan guru yang akan dicontoh oleh para muridnya?? Bagaimana dengan jerih payah usaha seorang guru dalam mendidik muridnya?? Dan peranyaan terakhir, MAMPUKAH SESEORANG YANG MENJADI PEMBANDING SEORANG GURU ITU MEMILIKI SEMUA KRITERIA YANG TELAH TERTETA????????

Menjadi Guru, dan tenaga pendidik lainnya bukanlah semata hanya untuk merauk penghasilan guna dapat memenuhi kebutuhan hidupnya semata, ini juga tetang bagaimana mereka mengemban tugas dan tanggung jawab serta amanat yang telah disumpahnya pada saat prosesi upacara wisuda. Menjadi seorang pendidik tidak lah mudah, tekait dengan tanggung jawab dan mandat yang telah dipikulnya dalam sebuah gelar dibelakang nama setelah koma. Mungkin, bisa jadi banyak berkeliaran guru-guru yang telah mendapatkan gelar akademis kependidikannya, namun tidak semua guru adalah guru yang berkualitas dan profesinal. Karena, Guru yang berkualitas dan Profesional adalah Guru yang mampu meihat karakter, potensi, bakat dari para peserta didik, mendidik dan mengajarkan kebajikan sesuai dengan karakter, potensi, dan bakat yang dimiliki setiap siswanya (perorangannya), kemudian menyalurkannya dengan cara yang tepat! Dan aku yakin, tidak semua orang, bahkan tidak semua guru mampu melakukan itu! Apalagi orang lain (yang bukan basic guru).

Sekian untuk post dari aku, semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi masukan serta bahan sharing yang nantinya akan memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Sekali lagi mohon maaf pada post kali ini sedikit frontal, sungguh tidak ada secuilpun niat untuk menyinggung dalam post ini apalagi memaki dan menghina, karya kecil ini hanya seutas tentang pandangan bocah ingusan yang sedang mencari jari diri. J

Sampai berjumpa kembali dalam postingan berikutya, see u ………………… 
Joy,,


2 komentar:

Cucu Sudiana mengatakan...

Jadi bahan pemikiran terutama bagi saya pribadi yang ikut mengalaminya..........:)

Fajrin M. Ligor mengatakan...

wah yang bener tuh a?????
heu... ko bisa a??? :D

Posting Komentar

 
;