Selasa malam, 16
Juli 2013
Awalnya aku akan
menuangkan secangkir kreasi ini dimalam itu…
Disuatu malam
dimana aku harus termenung akan sebuah hal…
Kashiku, aku tau
aku tak begitu sempurna untuk bisa bahagiakanmu,
Aku tau aku tak
seperti mereka yang selalu bisa bahagiakan pasangannya…
Namun, maukan kau
sedikit membuka matamu, untuk menyimak realita yang aku hadapi dibalik tirai
canda dan tawaku…?
Kasihku, aku
mengerti aku bukanlah yang terbaik diantara yang terpilih,
Bahkan, untuk
menjadi sedikit lebih baik aku membutuhkan proses yang mungkin tidak akan
sebentar…
Kendati demikian,
aku selalu barharap agar aku bisa menjadi satu diantara sekian banyak yang
terkenang dalam hidupmu…
Kasihku, aku tau
kehidupanku saat ini tak seperti mereka yang menunggangi kuda putihnya, ataupun
ia yang menaiki kereta kencana,
Tatkala mereka
selalu memanjakan pasangannya dengan intan berlian yang berkilau…
Aku hanyalah bocah
sejuta mimpi dan harapan dengan secuil karya yang hanya menjadi bahan candaan,
Namun apakah
engkau pernah mengetahui, bahwa keinginanku untuk membahagiakanmu, tulus, bukan
dengan harta atau tahta serta jabatan…?
Kasihku, mungkin
engkau selalu berfikir bahwa masih banyak gadis yang lebih cantik, gadis yang
lebih berpangkat yang bisa aku dapatkan…
Namun, apakah kau
pernah berfikir bahwa dibalik kecantikan yang mereka punya hanyalah tulang dan
kulit kerputnya yang tak ayal dimakan usia…?
Tidakkan engkau
tau apa yang akan abadi kecuali kelembutan hati dan tuturkata yang manis serta
setoreh senyuman yang membawa kesejukan nurani…?!
Dan itu adalah
egkau, kasihku…
Kasihku, aku
pernah berkata bahwa aku tidak berjanji untuk bisa bahagiakanmu,
Yang aku ikrarkan
melainkan untuk tidak menyakitimu…
Percayalah,
diantara ribuan hela nafas ini terselip ikhtiarku untuk berjuang menjadi yang
terbaik, walau terkadang aku selalu dipandang dari sudut yang berbeda…
Kasihku, jika apa
yang telah aku inginkan, harapkan, ikrarkan dan telah aku ikhtiarkan ini tak
berujung manis untukmu,
Berilah aku kesempatan
dalam sisa hidup ini…
Kesempatan untuk
bisa menepati janji yang kedua kali,
Yaitu janji untuk
tidak menyakitimu, janji untuk tidak membuatmu menangis, janji untuk tidak
membuatmu merasa kesusahan, merasa tertekan dan terbebani…
Meski itu adalah
sebuah jalan dimana kita akan terpisahkan oleh sebuah kisah, kisahmu dan dia
juga kisahku dengan mereka…
Namun jika engkau
merasakan segelintir kebahagiaan dalam kisah pahit kita ini,
Berusahalan untuk
tetap memperjuangkannya…
Karena, diujung
pendakian realita kehidupan yang curam dan terjal ini, akan ada pemandangan
yang membentang, yang tidak akan pernah kita dapatkan jika kita tak berusaha
untuk mendakinya…
Percayalah
kasihku, bahagiaku adalah melihatmu, keluargamu dan keluargaku bahagia…………………
Joy,,
J
0 komentar:
Posting Komentar