Kamis, 27 Juni
2013
Selamat malam
kembali para sahabatku yang sangat berbahagia dan juga sangat antusias untuk
membaca blogku ini (PD berat, yang ada juga yang baca tuh Cuma sekedar lewat
ato gak sengaja buka link dan nyasar ke blog aku, hhee). But apapun
itu, aku selalu bahagia karena dengan adanya pengunjung walau yang gak sengaja
datengnya juga itu kan bisa membuat ramai jumlah visitor, heee. Walaupun dalam
hati sebenernya sih pengen banget karya tulis ini dibaca, disimak, diresapi
apalagi sampai di pelajari dan menjadi sebuah pelajaran yang berarti, hheee.
Tapi walaupun dijadikan hiburan semata karena emang ceritanya agak ngawur dan
sedikit ngaco juga gapapa, aku malahan berterimakasih banget, karena dengan
demikian tulisan aku ini bisa menjadi pemecah tawa dan menghibur hati yang
sedang lara, yuhuuuu…
Untuk topik
catetan kecil kali ini aku akan sedikit membahas tentang isu yang emang udah
gak asing lagi ditelinga masyarakat pada umumnya. Sebenarnya sih yah dari dulu
juga isu dan kejadian ini udah marak kian terjadi, hanya saja bedanya kalo dulu
itu aku mungkin kurang peka sehingga aku enggak begitu melihat akan kejadian
yang udah lama sering terjadi itu, nah karena sekarang aku sedikit-sedikit udah
mulai terjun ke dunia pekejaan atau profesi, aku jadi sedikit tau dan melihat
hal tersebut. Erat kaitannya dengan dunia pekerjaan atau mungkin emang ini
kaitannya dengan dunia pekerjaan, aku selalu menemukan suatu kejanggalan yang
emang udah banyak dimaklumi banyak orang dan sekarang mungkin suatu kejanggalan
itu udah menjadi sesuatu yang lumrah dimata orang banyak.
Pekerjaan adalah
suatu usaha atau bisnis atau ikhtiar yang dilakukan oleh kebanyakan orang guna
menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua pekerjaan juga biasanya halal
dan membuahkan hasil yang nantinya bisa dinikmati baik itu oleh perorangan
ataupun keluarga dan kerabat. Eiitss tapi bukan berarti maling dan
rampok juga bisa disebut halal, kalo untuk dua hal macam itu sih lebih tepatnya
bisa dibilang kriminalitas, ketimbang disebut pekrjaan.
Awalnya sih aku juga gak banyak berkomentar about job or work setiap
orang, yang penting kan mereka semua berusaha dan giat untuk mengais rezeki,
tul gak sobat??? Sampai suatu saat aku mulai berfikir, ketika aku telah
mendapatkan Ijazahku, wah mau kerja dimana nih?? Apa di bank aja?? Ato melamar
ke perusahaan ternama?? Kan lumaya tuh incomenya… tell
about income jelaslah semua orang pasti menginginkan penghasilan yang
besar, agar mereka dapat mecukupi kebutuhan hidupnya yang dari masa ke masa itu
semakin kompleks dan beragam. Pengen inilah, itulah belum si anu juga pengen
dan si ini juga… itu adalah realita yang kerap kali sering ditemui dalam
kehidupan nyata, pasalnya manusia itu tidak akan pernah lepas dari kebutuhan
hidupnya.
Terkait dengan
kebutuhan yang beragam, maka manusia berebut mencari dan mengejar pekerjaan
yang memang layak dan bisa mendapatkan penghasilan yang nantinya bisa membuat
kebutuhan hidupnya tercukupi. Namun, bagaimana jika pekerjaan yang
dijalankannya itu tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya???? Nah, ini
dia topik yang selalu terngiang dalam benakku. Sudah tidak asing lagi dalam
lapisan masyarakat tentang pekerjaan yang menjadi sumber utama penghasilan,
bahkan beberapa diantaranya rela dibayar murah hanya karena ingin memenuhi
kebutuhan yang mendesak. Disisi lain ada beberapa sekelompok masyarakat yang
memang mengejar pekerjaan yang bergengsi tinggi karena memang melihat upah yang syuurrrrr, tanpa
memperhatikan kesesuaian bakat atau skill yang dimilikinya
itu, bahkan ada segelintir orang yang sengaja membayar perantara demi untuk
medapatkan pekerjaa bergengsi tersebut yang nanti konon katanya bisa
menjamin hidupnya dimasa tua kelak, ckckck (berdecak). Padahal mereka sama
sekali tidak berkompeten dalam bidang yang akan mereka masuki…
Keadaan semakin
miris ketika kudapati beberapa rekan sperjuanganku mencoba untuk melamar
pekerjaan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan jurusan yang mereka
tempuh saat kuliah. Alasannya sih beragam, karena pengen cepet dapet kerja,
karena pengen dapet kerja yang bergengsi, karena kalo misalnya masuk ke
pekerjaan berkaitan dengan jurusannya saat masih kuliah itu upahnya sangat
minim, dan lain sebagainya. Well, padahal menurut pemikiranku yang polos dan
yang gak tau apa-apa tentang dunia kerja Ijazah Program Strata Satu itu bukan
main loh berharganya, itu sama saja dengan mendapatkan suatu lisensi untuk
bekerja layak dan seharusnya bisa professional, kenapa dengan mudah mereka
malah menggadaikan Ijazah tersebut dengan bekerja pada bidang yang sama sekali
gak ada sangkut pautnya sama jurusan sewaktu mereka sedang kuliah. Lebih
tragisnya lagi, ketika alasan manis yang keluar dari mulut mereka itu “ah,
kalo kerja sesuai dengan jurusan saat aku masih kuliah itu upahnya kecil,
lagian aku gak ada minat”. Lantas, kenapa kalian masuk ke jurusan
tesebut dan dengan mudah menodai jurusan tersebut dengan menggadaikan Ijazah
Kesarjanaan atas Jurusan tersebut kepada instansi yang memang tidak sesuai?!!!
Itu sama saja pencemaran nama baik sebuah jurusan bukan?!
Memang sih, masuk jurusan
tersebut sih sangat mudah. Tidak perlu ada skill atau kompentensi khusus yang
harus dimiliki, tapi ingat bukan masalah upah dan gengsi yang difikirkan tetapi
tentang TANGGUNG JAWAB DAN PROFESSIONALISME yang diemban dan
tertuang dalam gelar yang tercantum setelah koma dibelakang nama. Apakah kalian
lupa??? Tentang sumpah yang telah kalian ucapkan ketika hendak mendapatkan
titel pernghargaan berupa gelar??? Atau mungkin itu semua hanya dianggap
dongeng cerita pendek yang dibacakan oleh sang Guru Besar yang kemudian kalian
ikuti agar beliau tertidur pulas????? Mau dibawa keamana tanggung jawab dan
moral kalian sebagai insan yang berpedidikan tinggi???
Kini, banyak
diantara kita yang bekerja dengan tidak membawa bekal skill atau kompeten yang
sesuai dengan bidang yang mereka geluti. Imbasnya mungkin tatanan akan menjadi
kacau karena para pekerja tidak tahu bahkan tidak mengerti sedikitpun pada
bidang yang mereka geluti, jika telah terjadi seperti itu, siapa gerangan yang
akan disalahkan ketika rakyat megalami kesengsaraan??? Kebanyakan orang
mengeluh dan berkata, “Oh tuhan, mengapa engkau memberikan cobaan
seberat ini kepada hamba…”
Mungkin sekian
ocehan kali ini dari seorang bocah ingusan yang berfikiran dangkal dan tidak
sedikitpun mengerti tentang realita kehidupan. Semoga bermanfaat bagi para
sahabat pembaca, sampai jumpa lagi pada post berikutnya. Seeeee U ………
Joy,,
J
0 komentar:
Posting Komentar