Jumat, 08 Juni 2012

Ini Kuliahku, Gimana Kuliahmu???..

Jum’at, 8 Juni 2012
Oke pada kesempatan yang berbahagia ini meskipun aku kebetulan kurang sehat, yupp karena astma ku sepertinya kangen dan pengen banget nyatronin aku, namun meski dalam keadaan seperti ini aku kan mencoba tetep buat melakukan ‘freewriting’. Mengapa?? Pertama aku gak boleh dong kalah sama penyakit, masa Cuma gara-gara kurang fit aku kudu mengeluh dan dengan alesan “gak mood” yang ujung-ujungnya aku buangin waktu yang amat penting itu dengan sia-sia. Dan yang berikutnya kebetulan aku janji sama ‘client’ buat mosting writing about perkuliahan atau yaah hiruk-pikuk dunia kampus baik itu perguruan tinggi, universitas, sekolah tinggi atau apapun itu lah namanya.. itung-itung berbagi pengalaman dan sharing, karena gak sepenuhnya apa yang aku tulis itu bisa bener-bener bisa jadi ispirasi buat sobat-sobat, well kendati demikian semoga tulisan ini bermanfaat..

Oke sekian basa basinya, lets to our main topic ..
Kuliah.. yah udah gak asing lagi kan di telingan kita about kata-kata itu, siapa gerangan yang gak tau, suatu jenjang pendidikan yang bisa ditempuh kelak ketika kita telah lulus atau telah selesai menganyam pendidikan Sekolah Menengah Atas atau dengan panggilan akrab SMA. Walau sekilas memang kegiatan kuliah itu sama dengan seperti saat SMP dan SMA yaitu menunut atau mengumpulkan ilmu, belajar dan memperoleh nilai, namun ada beberapa dari metode pembelajaran dalam perkuliahan yang berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Adapun beberapa perbedaan iklim  antara di SMA dan dunia perkuliahan “versi Ijoy” hihihi ..
1.Pemaparan Materi dari Tenaga Pendidik (Guru/Dosen) lebih singkat.
Lain ladang lain lagi ubinya, hihihi. Begitu pula dengan menganyam pendidikan lain jenjang lain pula sensasinya. Sedikit memberikan pandangan sekalian sharing, yang terasa saat aku berkuliah dari dulu dan sampai saat ini, dalam pemaparan materi dosen cenderung hanya memberikan garis besarnya saja, dalam artian beliau tidak membeberkan seluruh materi sampai seluk beluk dan sampai ke hal yang mendetail. Dosen berbeda dengan guru, aku mema’lumi jika memang cara mengajarnya seperti itu toh memang pada hakikatnya interaktif KBM di tingkat Perguruan Tinggi itu 90% Mahasiswa dan 10% Tenaga Pendidik. Jadi tak salah bukan jika Tenaga Pendidik hanya membeberkan materi se-alakadarnya atau dalam artian mereka hanya memberikan garis besarnya saja, itu karena mereka ingin mahasiswanya sangat aktif baik itu dalam perkuliahan misalnya bertanya tentang apa yang kurang atau belum difahami ataupun aktif dalam mencari materi diluar jam perkuliahan, bisa searching di om google, diskusi kelompok, belajar private dengan kakak tingkat atau langsung dengan asisten dosen  dan lain sebagainya. So, saran aku jangan malu buat nanya, jika tidak maka tunggulah “PENYESALANNYA”. Kerasa sama aku, aku juga nyesel bangetkenapa dulu-dulu enggak nannya, alhasil ilmu yang aku dapetin kurang dan berbeda jauh dengan kakak-kakak tingkat aku sebelumnya.
2.Materi yang didapatkan diperkuliahan cenderung sedikit atau kurang lengkap.
Telah disinggung pada paragraf diatas, bahwa selain pemaparan yang sangat irit atau dengan kata lain singkat bisa berefek pada materi yang disampaikan, pemaparan yang singkat jelas berdampak pula pada materi yang diberikan, pemaparan yang singkat otomatis materi yang dijelaskanpun ikut singkat. Nah bagaimana cara mengetasi ini, yupp caranya kagak beda jauh sama yang barusan dijelasin, Tanyalah sepuas mungkin sampai mengerti, atau bila perlu mintalah dosen untuk mengulang dan menjelaskan materi kembali ketika beliau telah selesai memaparkan materi.
3.Tenaga Pendidik Mayoritas bersikap “acuh/cuek”
Satu lagi yang berbeda dengan semasa SMA, kalo di SMA ada siswa yang malas, enggak ngerjain tugas atau mungkin bolos ada bagian BP yang menangani khusus teruntuk species seperti itu, heheh. Nah jika kita bandingkan dengan di Dunia Perkuliahan, jelaslah sangat bertolak belakang, disini kita benar-benar dituntut dan memang kita yang butuh, so jadi kita harus serajin mungkin buat masuk kelas, negerjain tugas, aktif berbicara di depan kelas agar para tenaga pendidik bisa mengenal kita dan mengetahui bakat kita, (syukur-syukur jadi asisten dosen, kan lumayan tuh, hehe). Jika kita jarang masuk kelas, malas-malasan dan tidak pernah mengerjakan tugas, dosen tidak akan memarahi kita, tidak akan menegur kita dan tidak akan menceramahi kita seperti semasa kita diSMA, mereka akan cuek aja “so cool” dan masabodo dengan para mahasiswa yang memang tidak mengikuti aturan main yang ada, namun mungkin ini bisa berefek fatal pada nilai yang akan keluat di akhir smester kelak, so hati-hati yahhh .. jangan sangka mereka cuek itu berarti cuek juga dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya, namun memang disini kitalah yang harus lebih aktif bertanya dengan tanpa menunggu perintah dari mereka, so bergegaslah untuk menjadi lebih aktif lagi !
4.Perkuliahan Tatap Muka Relatif Sebentar
Perbedaan kelas kuliah dengan kegiatan KBM di SMA sangatlah jauh berbeda, jika diSMA kegiatan belajar mengajar itu full, dalam artian jika 1jam pelajaran terhitung 45menit dan kita belajar selama 2jam pelajaran maka waktu yang ditempuh kita untuk belajar akan menjadi 90menit penuh (yah paling dikasih bonus 5menit), itu udah mutlak terjadi di sekolah-sekolah. Nah,, lain halnya jika kita membicarakan perkuliahan, jika dalam 1bobot sks itu tercatat 50menit dan kita belajar dengan bobot 2sks kegiatan pembelajaran tidak sepenuhnya akan berjalan 100menit full, jika pemaparan materi telah selesai dan mahasiswa tidak ada yang bertanya maka perkuliahan akan berakhir meski waktu yang digunakan baru 20menit dari 100menit (contoh), nah makanya kita tidak boleh menyia-nyiakan pertemuan tatap muka tersebut, maksimalkan dan buat setiap pertemuan tatap muka (perkuliahan) itu menjadi genap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.Temen-temen kampus cenderung lebih cuek dan terkesan masing-masing.
Nahhh, dalam ruang lingkup kampus itu pergaulannya jauh lebih ekstreme, mengapa? Karena orang yang jadi temen kita itu relative lebih cuek dan bersikap masabodo, mereka lebih sibuk dengan ‘gank’nya masing-masing, beda dengan di SMA jika satu angkatan kita bisa saling mengenal satu sama lain meskipun beda kelas namun dalam dunia kuliah kita belum tentu bisa mengenal seperti itu, sering terjadi kasus setiap hari bertemu dengan seseorang namun kita tidak tau kalo orang itu satu jurusan atau bahkan mungkin satu kelas dengan kita, yupp karena kita dengan mereka terpisahkan oleh waktu jadwal dan kesibukan masing-masing. So jangan kaget ketika kelak kuliah mengalami hal seperti itu, ini udah jadi kebiasaan kok.
6.Lingkungan tempat tinggal (kost) sangat mempengaruhi mood belajar.
Nah, nah, nah, ini yang sangat penting sekali buat para mahasiswa yang kebetulan jauh dari keluarga alias ngekost. Mengapa ? well pasalnya anak-anak kost yang jauh dari orang tua itu cenderung lebih mudah terpengaruhi, misalnya mereka lebih gampang terbawa atau terpengaruhi oleh hal-hal yang negative karena konon katanya hal yang negative itu enak! (ya tapi nyesel kalo udahnya) ketimbang oleh hal yang berbau positif. Ada beberapa Tips n’Trick buat milih-milih tempat hunian sementara yang baik, ini kalo berdasarkan pengalaman aku yaahh, cekidot !
FCarilah kontarakan rumah (per tahun) dengan jumlah kamar yang culup banyak serta dengna fasilitas dapur serta ruang tamu (kalo ada yang lengkap sama kolam renang, hehe) karena itu bisa menghemat biaya buat makan, dan jangan mencari kostan (per kamar) selain cenderung lebih mahal, kostan per kamar juga bisa membuat kita kesulitan berkonsentari ketiak akan belajar.
FKontraklah rumah dengan sistem per-rumah dan jangan per-kamar, itu bisa membuat doku jadi lebih irit, hihihi.
FCarilah teman yang udah klop (usahakan seumur) buat diajak tinggal/ mengontrak satu rumah, karena disamping mereka akan mengerti akan keadaan dan karakter kita, kalian juga tidak akan berselisihan idiologi atau faham yang nantinya akan membuahkan pertengkaran.
FCarilah kontarakan rumah di Perum yang jauh dari keramaian dan dengan tingkat keamanan tinggi. Pasalnya anak-anak kost itu tidak akan jauh dari permasalahan “pencurian”, disamping itu jika mendapatkan tempat hunian yang jauh dari keremaian itu sangat nyaman sekali untuk berkonsentarsi, apalagi saat menjelang ujian. Kalo misalnya kita dapet tempat hunian ditengah keramaian apalagi di deket kampus, beuuhhh pasti idup gak akan tenag deeeh dijamin, next kontarakan kamu bisa jadi tempat persinggahan temen-temen alias “base camp”! hahaha.
FDan jangan lupa kontrakan sebaiknya dekat dengan sarana seperti warteg, warnet, minimarket dan lainnya agar bisa mempermudah aksesibilitas ketika kita kepepet membutuhkan sesuatu.
Well, itulah mungkin tips n’trick yang bisa aku berikan buat mencari tempat hunian, ciptakanlah sendiri iklim sesuai kreasi mu agar kamu setiap saat memiliki mood yang selalu baik sehingga bisa meningkatkan motivasi dalam melakukan suatu hal.
Lanjutt ..
7.Terkadang Tenaga Pendidik selalu sibuk dan tidak sempat memberi materi.
Nahh, orang-orang yang bisa mengajar di jenjang pendidikan tinggi seperti dikampus-kampus itu jelaslah bukan orang sembarangan apalagi orang yang pengangguran. Beliau merupakan orang-orang yang cukup profesional dibidangnya dan memiliki kemampuan untuk membagikan dengan baik ilmu yang mereka miliki kepada peserta didik, yaitu para mahasiswa. So jangan kaget lah jika kita mungkin akan mengalami kendala atau gangguan ketika hendak bertatap muka dengan beliau, misalnya beliau tidak bisa hadir karena ada seminar lah, atau ada rapat lah dan sebagainya. Kendati demikian aku tgaskan kembali lagi, janganlah takut untuk bertanya dan manfaatkanlah waktu sebaik mungkin ketika bertatap muka dengan beliau, karena kesempatan yang sama sulit datang untuk yang keduakalinya.
8.Lihat dan Temukenalilah keadaan psikologi, karakter, dan mood Dosen ketika hendak melakukan interaktif dengan mereka.
Kebanyakan permasalahan mahasiswa dengan tenaga pendidik itu biasanya pada permasalahan pribadi yang ujung-ujungnya lari ke akademik, memang keliatannya itu sangat tidak professional banget, but it’s a realistis! Memang kenyataannya dan kebanyakannya adalah seperti itu. Maka dari itu aku ingatkan yah buat temen-temen sahabat para pembaca, jika memang kalian ingin melakukan interaktif baik itu debat, Tanya jawab, meyanggah atau bahkan membantah dikarenakan kalian mungkin ingin lebih mengerti dan mendapatkan ilmu lebih, atau mungkin kalian juga para aktivis yang gatel ketika ngeliat sesuatu yang tidak sama dengan faham kalian, aku sarankan berhati-hatilah. Sebelum kalian melakukan interaktif dengan mereka, pintar-pintarlah kalian menebak keadaan (mood, karakter, dan psikologi) lawan main bicara kalian, apalagi itu seorang dosen, nah disinilah pentingnya ilmu psikologi (promosi dikit) heheh. Kita harus pandai menebak karakter dan mood beliau, jika keadaan mood mereka serta karakter mereka memungkinkan untuk diajak beriteraksi maka lakukanlah, namun jika keadaan mood beliau sedang tidak baik dan ditambah lagi beliau memiliki karakter yang kurang bagus jika diajak debat dan ditanyai ketika materi yang beliau sampaikan kurang bsia difahami, maka saran dari aku urungkanlah niat muliamu itu kawan, lebih baik kita bertanya aja sama temen atau kaka tingkat atau bisa aja bertanya langsung pada yang bersangkutan namun dengan cara yang privasi, dan enggak bersifat umum.
Well, itulah mungkin yang bisa aku bagikan sama temen-temen sahabat para pembaca, khususnya bagi yang akan menempuh dunia perkuliahan, semoga ada gambaran dan bisa memberikan inspirasi kedepannya bagi kalian.
Ooiiyaaaa, satu lagi tips belajar dari aku saat kuliah, peganglah prinsip dan tanamkan dalam hati kalian bahwa “aku tidak mengejar NILAI, melainkan ILMU lah yang aku butuhkan”. Karena jika kita udah berniat mau ngejar nilai, mungkin bisa aja kita mendapatkan nilai yang memuaskan, namun mungkin segala cara akan kita halalkan saat mengejar nilai bagus, seperti nyontek saat ujian atau PDKT sama dosen supaya dikasih nilai bagus. Namun lain lagi jika kita mengincar ilmu, kita akan belajar bersungguh-sungguh dan tidak aka nada istilah “males” cause emang kita butuh ilmu kita buat bekel hidup kan, setelah kita bisa bersungguh-sungguh kita juga akan mendapatkan bonus berupa prestasi yang membanggkan, nilai yang memuaskan, serta kita juga tidak akan pusing nyari kerja, karena kerjaanlah yang nyari kita berkat prestasi yang kita raih dan karena kita mempunyai banyak ilmu, dan yang paling penting ialah kita menggunakan jalan yang benar dan sesuai prosedur, tanpa ada contekan saat ujian, atau PDKT karena ada maunya, dan pada saat pelaksanaan ujianpun kita bisa santai karena kita udah PD dan yakin bahwa kita BISA!
Oke,, saya ijoy sampai berjumpa kembali pada postingan berikutnya ..
Salam hangat, tetap semagat, senyumlah selalu dan sampai jumpa …
Joy,,
J

0 komentar:

Posting Komentar

 
;