Oke pada kesempatan yang
berbahagia ini meskipun aku kebetulan kurang sehat, yupp karena astma ku
sepertinya kangen dan pengen banget nyatronin aku, namun meski dalam keadaan
seperti ini aku kan mencoba tetep buat melakukan ‘freewriting’. Mengapa?? Pertama
aku gak boleh dong kalah sama penyakit, masa Cuma gara-gara kurang fit aku kudu
mengeluh dan dengan alesan “gak mood” yang ujung-ujungnya aku buangin waktu yang
amat penting itu dengan sia-sia. Dan yang berikutnya kebetulan aku janji sama
‘client’ buat mosting writing about perkuliahan atau yaah hiruk-pikuk dunia
kampus baik itu perguruan tinggi, universitas, sekolah tinggi atau apapun itu
lah namanya.. itung-itung berbagi pengalaman dan sharing, karena gak sepenuhnya
apa yang aku tulis itu bisa bener-bener bisa jadi ispirasi buat sobat-sobat,
well kendati demikian semoga tulisan ini bermanfaat..
Oke sekian basa basinya, lets to our main topic ..
Kuliah.. yah udah gak asing
lagi kan di telingan kita about kata-kata itu, siapa gerangan yang gak tau,
suatu jenjang pendidikan yang bisa ditempuh kelak ketika kita telah lulus atau
telah selesai menganyam pendidikan Sekolah Menengah Atas atau dengan panggilan
akrab SMA. Walau sekilas memang kegiatan kuliah itu sama dengan seperti saat
SMP dan SMA yaitu menunut atau mengumpulkan ilmu, belajar dan memperoleh nilai,
namun ada beberapa dari metode pembelajaran dalam perkuliahan yang berbeda dari
jenjang pendidikan sebelumnya. Adapun beberapa perbedaan iklim antara di SMA dan dunia perkuliahan “versi
Ijoy” hihihi ..
1.Pemaparan Materi dari Tenaga
Pendidik (Guru/Dosen) lebih singkat.
Lain ladang lain lagi ubinya, hihihi. Begitu pula dengan
menganyam pendidikan lain jenjang lain pula sensasinya. Sedikit memberikan
pandangan sekalian sharing, yang terasa saat aku berkuliah dari dulu dan sampai
saat ini, dalam pemaparan materi dosen cenderung hanya memberikan garis
besarnya saja, dalam artian beliau tidak membeberkan seluruh materi sampai
seluk beluk dan sampai ke hal yang mendetail. Dosen berbeda dengan guru, aku
mema’lumi jika memang cara mengajarnya seperti itu toh memang pada hakikatnya
interaktif KBM di tingkat Perguruan Tinggi itu 90% Mahasiswa dan 10% Tenaga
Pendidik. Jadi tak salah bukan jika Tenaga Pendidik hanya membeberkan materi
se-alakadarnya atau dalam artian mereka hanya memberikan garis besarnya saja,
itu karena mereka ingin mahasiswanya sangat aktif baik itu dalam perkuliahan
misalnya bertanya tentang apa yang kurang atau belum difahami ataupun aktif
dalam mencari materi diluar jam perkuliahan, bisa searching di om google,
diskusi kelompok, belajar private dengan kakak tingkat atau langsung dengan
asisten dosen dan lain sebagainya. So,
saran aku jangan malu buat nanya, jika tidak maka tunggulah “PENYESALANNYA”.
Kerasa sama aku, aku juga nyesel bangetkenapa dulu-dulu enggak nannya, alhasil
ilmu yang aku dapetin kurang dan berbeda jauh dengan kakak-kakak tingkat aku
sebelumnya.
2.Materi yang didapatkan
diperkuliahan cenderung sedikit atau kurang lengkap.
Telah disinggung pada paragraf diatas, bahwa selain pemaparan
yang sangat irit atau dengan kata lain singkat bisa berefek pada materi yang
disampaikan, pemaparan yang singkat jelas berdampak pula pada materi yang
diberikan, pemaparan yang singkat otomatis materi yang dijelaskanpun ikut
singkat. Nah bagaimana cara mengetasi ini, yupp caranya kagak beda jauh sama
yang barusan dijelasin, Tanyalah sepuas mungkin sampai mengerti, atau bila
perlu mintalah dosen untuk mengulang dan menjelaskan materi kembali ketika
beliau telah selesai memaparkan materi.
3.Tenaga Pendidik Mayoritas
bersikap “acuh/cuek”
Satu lagi yang berbeda dengan semasa SMA, kalo di SMA ada siswa
yang malas, enggak ngerjain tugas atau mungkin bolos ada bagian BP yang
menangani khusus teruntuk species seperti itu, heheh. Nah jika kita bandingkan
dengan di Dunia Perkuliahan, jelaslah sangat bertolak belakang, disini kita
benar-benar dituntut dan memang kita yang butuh, so jadi kita harus serajin
mungkin buat masuk kelas, negerjain tugas, aktif berbicara di depan kelas agar
para tenaga pendidik bisa mengenal kita dan mengetahui bakat kita,
(syukur-syukur jadi asisten dosen, kan lumayan tuh, hehe). Jika kita jarang
masuk kelas, malas-malasan dan tidak pernah mengerjakan tugas, dosen tidak akan
memarahi kita, tidak akan menegur kita dan tidak akan menceramahi kita seperti
semasa kita diSMA, mereka akan cuek aja “so cool” dan masabodo dengan para
mahasiswa yang memang tidak mengikuti aturan main yang ada, namun mungkin ini
bisa berefek fatal pada nilai yang akan keluat di akhir smester kelak, so
hati-hati yahhh .. jangan sangka mereka cuek itu berarti cuek juga dengan apa
yang menjadi tanggung jawabnya, namun memang disini kitalah yang harus lebih
aktif bertanya dengan tanpa menunggu perintah dari mereka, so bergegaslah untuk
menjadi lebih aktif lagi !
4.Perkuliahan Tatap Muka
Relatif Sebentar
Perbedaan kelas kuliah dengan kegiatan KBM di SMA sangatlah jauh
berbeda, jika diSMA kegiatan belajar mengajar itu full, dalam artian jika 1jam
pelajaran terhitung 45menit dan kita belajar selama 2jam pelajaran maka waktu
yang ditempuh kita untuk belajar akan menjadi 90menit penuh (yah paling dikasih
bonus 5menit), itu udah mutlak terjadi di sekolah-sekolah. Nah,, lain halnya
jika kita membicarakan perkuliahan, jika dalam 1bobot sks itu tercatat 50menit
dan kita belajar dengan bobot 2sks kegiatan pembelajaran tidak sepenuhnya akan
berjalan 100menit full, jika pemaparan materi telah selesai dan mahasiswa tidak
ada yang bertanya maka perkuliahan akan berakhir meski waktu yang digunakan
baru 20menit dari 100menit (contoh), nah makanya kita tidak boleh
menyia-nyiakan pertemuan tatap muka tersebut, maksimalkan dan buat setiap
pertemuan tatap muka (perkuliahan) itu menjadi genap sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.Temen-temen kampus cenderung
lebih cuek dan terkesan masing-masing.
Nahhh, dalam ruang lingkup kampus itu pergaulannya jauh lebih
ekstreme, mengapa? Karena orang yang jadi temen kita itu relative lebih cuek
dan bersikap masabodo, mereka lebih sibuk dengan ‘gank’nya masing-masing, beda
dengan di SMA jika satu angkatan kita bisa saling mengenal satu sama lain
meskipun beda kelas namun dalam dunia kuliah kita belum tentu bisa mengenal
seperti itu, sering terjadi kasus setiap hari bertemu dengan seseorang namun
kita tidak tau kalo orang itu satu jurusan atau bahkan mungkin satu kelas
dengan kita, yupp karena kita dengan mereka terpisahkan oleh waktu jadwal dan
kesibukan masing-masing. So jangan kaget ketika kelak kuliah mengalami hal seperti
itu, ini udah jadi kebiasaan kok.
6.Lingkungan tempat tinggal
(kost) sangat mempengaruhi mood belajar.
Nah, nah, nah, ini yang sangat penting sekali buat para
mahasiswa yang kebetulan jauh dari keluarga alias ngekost. Mengapa ? well
pasalnya anak-anak kost yang jauh dari orang tua itu cenderung lebih mudah
terpengaruhi, misalnya mereka lebih gampang terbawa atau terpengaruhi oleh
hal-hal yang negative karena konon katanya hal yang negative itu enak! (ya tapi
nyesel kalo udahnya) ketimbang oleh hal yang berbau positif. Ada beberapa Tips n’Trick buat milih-milih tempat
hunian sementara yang baik, ini kalo berdasarkan pengalaman aku yaahh, cekidot
!
FCarilah kontarakan rumah
(per tahun) dengan jumlah kamar yang culup banyak serta dengna fasilitas dapur
serta ruang tamu (kalo ada yang lengkap sama kolam renang, hehe) karena itu
bisa menghemat biaya buat makan, dan jangan mencari kostan (per kamar) selain
cenderung lebih mahal, kostan per kamar juga bisa membuat kita kesulitan
berkonsentari ketiak akan belajar.
FKontraklah rumah dengan
sistem per-rumah dan jangan per-kamar, itu bisa membuat doku jadi lebih irit,
hihihi.
FCarilah teman yang udah
klop (usahakan seumur) buat diajak tinggal/ mengontrak satu rumah, karena
disamping mereka akan mengerti akan keadaan dan karakter kita, kalian juga
tidak akan berselisihan idiologi atau faham yang nantinya akan membuahkan
pertengkaran.
FCarilah kontarakan rumah
di Perum yang jauh dari keramaian dan dengan tingkat keamanan tinggi. Pasalnya
anak-anak kost itu tidak akan jauh dari permasalahan “pencurian”, disamping itu jika mendapatkan tempat hunian yang jauh
dari keremaian itu sangat nyaman sekali untuk berkonsentarsi, apalagi saat
menjelang ujian. Kalo misalnya kita dapet tempat hunian ditengah keramaian
apalagi di deket kampus, beuuhhh pasti idup gak akan tenag deeeh dijamin, next
kontarakan kamu bisa jadi tempat persinggahan temen-temen alias “base camp”! hahaha.
FDan jangan lupa kontrakan
sebaiknya dekat dengan sarana seperti warteg, warnet, minimarket dan lainnya
agar bisa mempermudah aksesibilitas ketika kita kepepet membutuhkan sesuatu.
Well, itulah mungkin tips
n’trick yang bisa aku berikan buat mencari tempat hunian, ciptakanlah
sendiri iklim sesuai kreasi mu agar kamu setiap saat memiliki mood yang selalu
baik sehingga bisa meningkatkan motivasi dalam melakukan suatu hal.
Lanjutt ..
7.Terkadang Tenaga Pendidik
selalu sibuk dan tidak sempat memberi materi.
Nahh, orang-orang yang bisa mengajar di jenjang pendidikan
tinggi seperti dikampus-kampus itu jelaslah bukan orang sembarangan apalagi
orang yang pengangguran. Beliau merupakan orang-orang yang cukup profesional
dibidangnya dan memiliki kemampuan untuk membagikan dengan baik ilmu yang
mereka miliki kepada peserta didik, yaitu para mahasiswa. So jangan kaget lah
jika kita mungkin akan mengalami kendala atau gangguan ketika hendak bertatap
muka dengan beliau, misalnya beliau tidak bisa hadir karena ada seminar lah,
atau ada rapat lah dan sebagainya. Kendati demikian aku tgaskan kembali lagi,
janganlah takut untuk bertanya dan manfaatkanlah waktu sebaik mungkin ketika
bertatap muka dengan beliau, karena kesempatan yang sama sulit datang untuk
yang keduakalinya.
8.Lihat dan Temukenalilah
keadaan psikologi, karakter, dan mood Dosen ketika hendak melakukan interaktif
dengan mereka.
Kebanyakan permasalahan mahasiswa dengan tenaga pendidik itu
biasanya pada permasalahan pribadi yang ujung-ujungnya lari ke akademik, memang
keliatannya itu sangat tidak professional banget, but it’s a realistis! Memang
kenyataannya dan kebanyakannya adalah seperti itu. Maka dari itu aku ingatkan
yah buat temen-temen sahabat para pembaca, jika memang kalian ingin melakukan
interaktif baik itu debat, Tanya jawab, meyanggah atau bahkan membantah
dikarenakan kalian mungkin ingin lebih mengerti dan mendapatkan ilmu lebih,
atau mungkin kalian juga para aktivis yang gatel ketika ngeliat sesuatu yang
tidak sama dengan faham kalian, aku sarankan berhati-hatilah. Sebelum kalian
melakukan interaktif dengan mereka, pintar-pintarlah kalian menebak keadaan
(mood, karakter, dan psikologi) lawan main bicara kalian, apalagi itu seorang
dosen, nah disinilah pentingnya ilmu psikologi (promosi dikit) heheh. Kita
harus pandai menebak karakter dan mood beliau, jika keadaan mood mereka serta
karakter mereka memungkinkan untuk diajak beriteraksi maka lakukanlah, namun
jika keadaan mood beliau sedang tidak baik dan ditambah lagi beliau memiliki
karakter yang kurang bagus jika diajak debat dan ditanyai ketika materi yang
beliau sampaikan kurang bsia difahami, maka saran dari aku urungkanlah niat
muliamu itu kawan, lebih baik kita bertanya aja sama temen atau kaka tingkat
atau bisa aja bertanya langsung pada yang bersangkutan namun dengan cara yang
privasi, dan enggak bersifat umum.
Well, itulah mungkin yang
bisa aku bagikan sama temen-temen sahabat para pembaca, khususnya bagi yang
akan menempuh dunia perkuliahan, semoga ada gambaran dan bisa memberikan
inspirasi kedepannya bagi kalian.
Ooiiyaaaa, satu lagi tips
belajar dari aku saat kuliah, peganglah prinsip dan tanamkan dalam hati kalian
bahwa “aku tidak mengejar NILAI,
melainkan ILMU lah yang aku butuhkan”. Karena jika kita udah berniat mau
ngejar nilai, mungkin bisa aja kita mendapatkan nilai yang memuaskan, namun
mungkin segala cara akan kita halalkan saat mengejar nilai bagus, seperti
nyontek saat ujian atau PDKT sama dosen supaya dikasih nilai bagus. Namun lain
lagi jika kita mengincar ilmu, kita akan belajar bersungguh-sungguh dan tidak
aka nada istilah “males” cause emang kita butuh ilmu kita buat bekel hidup kan,
setelah kita bisa bersungguh-sungguh kita juga akan mendapatkan bonus berupa
prestasi yang membanggkan, nilai yang memuaskan, serta kita juga tidak akan
pusing nyari kerja, karena kerjaanlah yang nyari kita berkat prestasi yang kita
raih dan karena kita mempunyai banyak ilmu, dan yang paling penting ialah kita
menggunakan jalan yang benar dan sesuai prosedur, tanpa ada contekan saat
ujian, atau PDKT karena ada maunya, dan pada saat pelaksanaan ujianpun kita
bisa santai karena kita udah PD dan yakin bahwa kita BISA!
Oke,, saya ijoy sampai berjumpa kembali pada
postingan berikutnya ..
Salam hangat, tetap semagat, senyumlah selalu dan
sampai jumpa …
Joy,,
J
0 komentar:
Posting Komentar