Senin, 21 Februari 2012
Kekayaan, ketenaran, kebahagiaan, materi, dan
kehormatan.. yah, itulah yang menjadi dambaan setiap orang, siapa yang tidak
mau apabila diberi kekayaan mendadak??? Bahkan untuk mendapatkan kekayaan
tersebut, orang2 menghalalkan segala cara, yaahh gak usah dibahas
semua orang juga udah tau tentang hal “itu” yang kian kerap kali terjadi di
Negara Endonesa..
Well, kali ini aku akan bercerita
nan ria tentang sebuah tatanan kehidupan dari sudut “ekonomi”, mungkin apabila
aku yang bercerita akan sedikit merugikan kalangan “papan atas”, but inilah
yang aku rasakan sekarang, mau gimana lagi yah emang mungkin tuhan udah bikin
jalan hidup aku kaya gini dalam rangka mendidik mahkluk tuhan yang paling sexy
ini menjadi lebih berkualitas (hehe).
Berawal dari wabahnya CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil) entah itu kepanjangannya atau mungkin bisa juga “Calon
Pegawai Nyogok Seseorang” #upsss.. yah siapa yang tidak tergiur dengan yang
namanya PNS, bagi mereka yang telah terbelenggu oleh yang namanya pegawe
negeri, gajih tiap bulan mengalir dengan tanpa susah payah kerja dan udah
terjamin lagi, belum tunjangan ini
itunya. Bagus! Sekarang yang tadinya menjadi PNS itu bertujuan untuk “mengabdi
kepada negeri” sekarang telah berubah menjadi “perselisihan dalam negeri”, yup!
Perselisihan dimana yang mempunyai kuasa adalah mereka yang mempunyai uang dan
yang punya uanglah yang akan menjadi pemenang! Lalu dimana orang2
yang kreatif berada??? Orang yang memliki potensi??? Dan orang2 yang
mempunyai kemampuan??? Ntahlah mungkin mereka udah tertidur dalam
kedamaian (RIP), terkubur oleh tumpukan uang yang bejibun. Hari ini aku sedikit
merinding dengan kenyataan yang terjadi di Negara kita Endonesa, eh egak seluas
itu dink, mungkin lebih rinci lagi di pulau jawa, oww lebih spesifiknya di
provinsi jawa barat, nah disitulah terdapat sebuah daerah tempat aku dilahirkan
dan dikembangbiakkan yaitu di Kabupaten Majalengka, this is a place.
Disinilah tempatku hidup dan
dibesarkan oleh kedua malaikat tanpa sayapku (baca “orang tua”), tempat yang
cukup lumayan damai aman tentram, sejuk, tidak seperti tempat aku menuntut ilmu
nan jauh disana. Awalmulanya aku amat bangga dengan tempat yang dinamai
kabupaten majalengka ini, sampai akhirnya ketika aku pulang dari tempatku
menuntut ilmu beredar isyu2 yang enggak jelas kebenarannya. Konon
“katanya” ingin jadi PNS itu sekarang udah kagak bisa kalo kagak pake duit,
waw.. fikirku kenapa aku mesti susah payah kuliah jika ingin mengabdi kepada
negeri aku harus bayar dengan sejumlah uang??? Apa sih arti ijazah untuk jaman
sekarang??? Ijazah pun bisa dibeli, waw.. oke mungkin itu benar keadaanya,
namun aku yakin ilmu dan pengalaman yang aku dapati diperkuliahan selama +
4tahun tidak bisa dibeli begitu saja tanpa memakan waktu yang cukup lama. Oiah,
jangan karena aku bercerita tentang majalengka jadi kalian fikir kasus ini terjadi
ditempat aku tinggal, kasus seperti itu terjadi di beberapa tempat di daerah
lain.
Aku merasa miris dan merinding ketika
mendengar berita “seseorang” mengeluarkan sejumlah uang untuk bisa menjadi
seorang PNS, dan uang tersebut diberikan kepada “oknum” yang cukup berpengaruh
dalam suatu kelembagaan yang bersangkutan. Uang yang dikeluarkanpun tidak
tanggung2, bisa berkisaran antara 50-150juta, ingat kawan JUTA bukan
recehan. Aku gak ngerti kenapa sekarang jadi seperti ini, yang lebih parahnya
lagi kenapa mesti PNS???? Yang merupakan suatu bentuk pengabdian kepada negeri,
memang sih kasus serupa juga terjadi dalam bidang yang lain, tidak hanya dalam
sector yang barusan aku bahas, namun yang mencolok justru damal sector ini.
Oke, katanya sejumlah uang yang nilai nominalnya tidak sedikit itu diberikan
kepada seorang yang berpengaruh yang dapat menjadikan ‘tersangka’ sebagai PNS,
dan tes CPNSnya???? Yaahhhh it’s a just formalitas.. gila! Yang lebih parahnya
lagi uang yang diterima oleh oknum tersebut dipakai untuk modal berwirausaha
yang menjamin untuk masa hidupnya kelak setelah pensiun, waw.. fikirku kenapa mesti dipakai buat nyogok kalo
misalnya uang dengan jumlah yang tidak sedikit itu bisa dipakai untuk usaha
yang akan menjamin kelangsungan hidupnya kelak karena memiliki penghasilan yang
tidak sedikit jumlahnya.
Instannya, membuka bisnis dengan modal kisaran +
150 juta itu udah termasuk bisnis menengah keatas, dan penghasilan yang bisa
didapatpun tidak sedikit jumlahnya.
Tapi
saingannya banyak dan resiko bankrupt itu selalu ada..
Oke, itu memang sebuah resiko yang tidak dapat
dipungkiri dalam berbisnis, disinilah kreatifitas kita diuji, kita membuka
lapangan pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnnya dan memiliki daya tarik
yang besar bagi masyarakat sekitar bahkan kalo bisa daya tariknya ampe keluar
daerah. Nah, udah gitu kan pasti bisnis kita kan maju tuh.. dengan daya kreatifitas
yang telah kita asah sebelumnya, kita juga bisa mengembangkan usaha lain yang
bisa menarik banyak peminat, tentunya dengan modal dari penghasilan yang kita
dapat dari bisnis sebelumnya.. mantap kan?!
Tapi kan
inspirasi dan kreatifitas itu sulit untuk mendapatkannya.
Nah,, itulah gunannya kita disekolahkan, bahkan
dikuliahkan. Guna kita mendapatkan pegalaman dan juga ilmu yang bermanfaat, ini
juga menjadi alasan kenapa hampir di setiap perguruan tinggi itu tidak terpaut
ambil jurusan apapun pasti ada mata kuliah yang memeperkenlakan dunia
‘enterpreneur’, percayalah dengan ilmu semuanya akan terasa mudah. Makannya
sekarang seriuslah menuntut ilmu demi menyosngsong masa depan cerah kelak.
Ahh
ribet,,
Nahhh, inilah kekurangan rakyat endonesa, apakah dengan
menjungjung tinggi rasa malas itu akan menuai hasil yang memuaskan?? Apakah
dengan bermalas-mlasan kita tiba2 akan tertimpa uang sekarung
seratus ribuan??? Ato mungkin dengan malas kita bisa menjadi eksekutiv muda
yang sukses??? Hahah, jangan bermimpi!! Jika ingin sukses berusahalah dan
berjuanglah dengan segenap tenaga, aku rasa itu timbal balik yang cukup adil
untuk meraih segenap kesuksesan di masa yang akan datang. Seperti kata pepatah “siapa yang menanam tanaman dipekarangan
rumah, maka resikonya diambil orang. So menanamlah tananman di dalem rumah” hhahaha..
bcanda dink, maksudnya “siapa yang
menanam ia pula yang menuai hasil”, “jalma anu melak bonteng tangtu bakal jadi
bonteng, jalma anu melak kadu tangtu bakal jadi kadu moal samatak jadi karung tarigu”.
Intinya, apa yang kita dapatkan akan sesuai dengan apa yang telah kita
perjuangakan, maka dari itu apabila sobat semua yang sedang berinterperneur
belum mencapai kesuksesan itu mungkin karena usaha yang dilakukan kurang gigih,
hihihi.. selamat mencoba..
Oke
deh!!!
Oke, folks.. itulah sekelumit
pemikiran orang konyol seperti aku, dan aku rasa mungkin dunia pendidikan dan
sistem lembaga lainnya akan normal dan berkulaitas apabila mereka yang menjadi
tenaga pendidik itu merupakan tenaga ahli asli dan bukan tenga ahli hasil dari
uang, karena tentunya akan berbeda hasil dari didikan orang yang berkualitas
tepat guna dengan didikan orang yang asal2an menjadi tenaga pengajar
karena ingin mendapatkan pekerjaan. Seperti kata seorang professor ternama
(kebetulan aku lupa lagi namanya, hehe) beliau berkata “di dunia ini tidak ada murid yang bodoh, yang ada itu murid yang tidak
mendapatkan kesempatan dididik oleh pendidik yang berkualitas”.
Well, menurut aku sih jika kalian
ini mengejar kekayaan didunia ini, larilah ke dalam dunia bisnis, disana kalian
akan meraih keuntungan yang berjibun dan jangan sekali2 menjadi PNS,
apalagi masuk dengan cara yang salah (baca“menyogok”) karena dengan itu pasti
akan terjadi penempatan tenaga kerja yang salah, mereka yang punya potensi akan
tergeser oleh mereka yang memiliki uang, alhasil sistem kelembagaan akan kacau
dan tidak seimbang karena orang yang benar2 memiliki skill dalam
bidang yang bersangkutan itu tidak ada, yang ada hanyalah mereka yang haus akan
uang yang berhasil menggeser kedudukan orang yang ber’skill’ dengan uang. Dan
Negara pun berakhir pada kualitas yang sangat buruk, korupsi dan penyelewengan
dimana2.
Kemudian, bagi anda yang ingin
benar2 mengabdi kepada negeri ini jadilah pegawai negeri sipil yang
baik, yang patuh dan ta’at serta bekerja tanpa pamrih. Kumpulkanlah ilmu sedini
mungkin demi pengabdian yang akan anda lakukan kelak dikemudian hari, itulah
CPNS yang SEBENARNYA!!!! Jadilah PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERKUALITAS,
PROSFESSIONAL DAN BEKERJA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI..
Itulah mungkin, cara yang tepat menjungjung kembali
nama ‘negara endonesa’ yang telah terpuruk sebelumnya karena terbelenggu oleh
gelapnya uang…
Mungkin hanya itu pesan dari orang
konyol yang dapat tersampaikan, dadah … selamat beraktivitas and see u later..
Joy,,
J
0 komentar:
Posting Komentar