Minggu, 09 September 2012

Story of My Sickness

Minggu, 9 September 2012
Pagi yang sangat indah yaaahhh.. gimana enggak indah aku terbangun disepertiga malam ini.. ketika aku lihat sekelilingku, betapa terkejutnya aku.. yah sekelilingku yang biasanya sangat bising serta banyak kecoa besi yang lalu lalang (sebut saja kendaraan bermotor) tentunya dengan kotoran yang dikeluarkannya, kini yang aku lihat hanyalah keheningan dan keindahan bintang serta hamparan langit yang membentang luas disepanjang penglihatan ini… sungguh, andai bumi ku ini akan selalu seperti ini, mungkin tidak akan ada banyak yang menjadi korban akibat global warming.. tak masalah tentang itu, mungkin umur bumi ini terlalu tua ketika anak cucu kita kelak ingin menikmati keindahannya, layaknya manusia semakin tua identik dengan akhir dari perjalanan, dan musnah …
Disepertiga malam atau pagi buta yang hening ini, ditemani oleh dentuman instrumen musik ESQ, aku terbangun dengan tiba-tiba, yaah bagaimana tidak, aku terbangun oleh sesuatu yang memang udah gak asing lagi dalam hidup aku ini, sesuatu yang telah merenggut segalanya, apalagi kalau bukan penyakit astma. Sial! Aku harus memangkas waktu tidurku hanya gara2 persoalan gak penting ini, “sungguh ini sangat menganggu”, pekik ku dalam hati. Entah kenapa, gatau aku salah makan atau mungkin enggak sengaja makan pohon kelapa, saluran pernafasanku seakan terhalang oleh sesuatu yang akupun enggak tau, apa sebenernya itu… sumpah, ini sangat ngeganggu banget, bukan hanya dalam menjalankan aktifitas saja, ini juga mengganggu pertumbuhan aku, yah fisik aku, kelainan ini, semua ‘dia’ yang telah melakukannya.. sejenak aku menghela nafas dan merenung… andai saja ini semua enggak aku alami, mungkin aku enggak akan seperti saat sekarang ini. Yaaaah, bagaimana tidak, 4 kali aku bertamu ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakti Umum untuk mengantarkan sang ‘tamu’ ini agar segera pergi dari tubuhku, namun itu hanya sementara dan ketika aku coba melanjutkan kembali kehidupan ini, ‘ia’ pun dengan enggak bosennya kembali lagi ‘menjenguk’ aku.. terkadang hati ini merasa miris merasakannya, aku gak kuat kalo buat bahan sakit ini.. saluran pernafasan yang tersendat, nafas menjadi terpotong dan enggak ada yang bisa dilakukan sang korban selain pasrah dan bernafasa seadanya, itupun jika enggak terhenti, jika terhenti, yah mungkin sudahlah sampai disitu aku bisa memperjuangkan kehidupan ini…
Aku paling benci dengan penyakit ini,well penyakit ini yang udah ngerenggut kebahagiaan jasmaniah aku. telah diluas sebelumnya bahwa aku dilahirkan dengan tubuh yang bisa untuk aku banggakan… semua itu berlangsung sampai aku kelas menginjak bangku sekolah dasar, yah saat itu aku pertama kalinya merasakan apa itu yang namanya sesak. Aku terbaring tak berdaya dengan nafas yang hanya setengah, apa daya, tak ada yang bisa aku lakukan selain hanya pasrah. Aku mencoba untuk menarik nafas sedalam-dalamnya, namun itu sia-sia aku lakukan, yang kudapat hanyalah penderitaan kesulitan untuk bernafas. Sungguh ini sangat menyiksaku, aku gak tahan dengan ini semua… tidak hanya aku saja ternyata yang ikut merasakan sakit, sang malaikat ‘ibu ku’ ternyata merasakan hal yang sama juga, beliau mengeluarkan isak tangisnya ketika berada disampingku dan hanya bisa melihatku menderita kaena terhambatnya saluran pernafasan itu. Merasa enggak tahan melihat apa yang terjadi padaku, sang pahlawan ‘ayahku’ segera membawaku untuk berobat ke RSU… perjalanan panjangpun dilalui. Hari itu tengah malam, pamanku yang kebetulan menjadi joki kendaraan itu memacu dengan kecepatan yang tidak sewajarnya, yaaahh .. apalagi alasannya kalau bukan karena kekhawatiran terhadap keadaanku.. yang aku rasa saat itu, gelap.. aku enggak bisa sepenuhnya sadar melihat siapa saja yang berada disekelilingku, hanya aku merasakan kehangatan sesosok yang bersedia merebahkan tubuhku ini terlarut dalam pangkuannya, entah siapa itu aku tak sanggup untuk melihatnya, hanya bisa merasakannya.. yang aku dengar saat itu dia selalu memeberiku motivasi untuk bertahan, “joy, sabar yah…. sebentar lagi kita sampai” hanya sepatah kata itu yang bisa aku dengar, selebihnya akupun tak kuat menahan rasa sakit di dada ini, leher ini seakan dicekik dengan kuatnya nafaspun begitu berat, seakan ada yang menindih dadaku dari atas sana… aku tak mengerti, sampai kemana yang ia maksudkan??? Apa ke suatu tempat yang bahkan orang lain tidak akan pernah bisa menjangkaunya???! tak kuat menahan itu semua, seketika nafasku terhenti, aku mencoba untuk menghirup, menangkap, mengambil udara yang ada disekelilingku, namun semuanya seakan hilang entah kemana… udara yang begitu banyak bertebaran disekelilingku seakan pergi tak tersisa, seakan aku enggak boleh mangambil mereka untuk memompa jantung ini.. yaah sesak, berat, dan terhenti seketika.. beberapa saat kemudian aku enggak kuat menahan itu semua, pandanganku mulai kabur, munguning, hitam, putih…. Dan aaaaaaaaaahhhh entahlah bahkan aku enggak bisa ngerasain dimana saat ini aku berada ….. semuanya berakhir sampai disini *kufikir.
Seketika mataku kembali terbuka secara perlahan, aku coba untuk sadarkan diri sepenuhnya, namun itu sangatlah sulit.. tubuh ini lemas tak berdaya, oke.. aku coba perlahan untuk membuka kelopak mata ini. Nampaklah sekelumit pemandangan yang begitu asing bagiku, entah dimanakah ini aku juga gak ngerti dan enggak begitu mengenal tempat yang sedang aku singgahi ini, “apakah aku udah di syurga???? Apakah syurga itu emang bener seperti ini?!!!” Fikirku dalam hati. Terlihat tirai biru mengelilingi ruangan ini, sesuatu yang nyaman menjadi alas tidurku, dan seonggok peralatan aneh yang mengelilingiku… tersadar sepenuhnya, baru aku mengerti dan tau sesuatu disekelilingku.. tirai biru itu adalah penghalang, pembatas ruangan ini dengan ruangan sebelah, dan alas tidur yang nyaman ini adalah sebuah tempat tidur yang empuk yang terbuat dari busa.. dan alat-alat itu, yang seperti selang yang tersambung ke hidung dan alat seperti masker yang menghalangi setengah dari wajah ini merupakan alat bantu pernafasan, sepertinya ini tersambung kepada tabung raksasa dan sebongkah kotak putih, entah apa itu akupun tak mengerti. Ditangan kananku terdapat selang yang menancap ke pergelangan dan terhubung ke tabung berisi cairan putih di atas sana, yah tepat diatasku… dan bunyi *tiiittt, tiiittt, ttiiiit* itu keluar dari kotak box yang berada disampingku… ternyata ini adalah Rumah Sakit, yah joy ….. “Welcom to Emergency Room”… selamat nyawa anda tertolong…
Sekarang aku sadar, ternyata aku berada di ruangan Unit Gawat Darurat(UGD) Rumah Sakit Umum… pantesan dari tadi aku perhatiin sekeliling, alat-alatnya pernah aku liat yaah walau hanya di tivi, hehe. Namun, ada sesuatu yang kurasa berbeda dengan keadaan tadi, sekarang aku merasa kalau pada diri ini enggak terjadi apa2 dan serasa sehat kembali seperti sedia kala, selang yang menyambung ke hidungku itu terasa menyalurkan hawa dingin yang terasa mengalir sampai ke jantung, nyaman sekali.. “inikah yang membuat nafasku kembali????” Gumamku dalam hati. Setelah benar siuman, mereka pun datang, yaaah sosok yang berpakaian serba putih (eiittsss bukan mayat berjalan dengan kain kafan), yah orang kebanyakan menyebut ia dengan sebutan ‘dokter’, diikuti oleh beberapa orang yang udah gak asing lagi dimataku, siapa lagi kalau bukan paman dan sang ayah... tersadar akan hal itu aku berusaha merubah posisi ke setengah duduk, terdengar sedikit suara lembut yang berasal dari mulut orang yang memakai pakaian putih itu “beruntung sekali adek tepat waktu dibawa kemari, kalau saja telat beberapa menit mungkin ade sudah…… yahhh.. dan beruntungnya lagi, peralatan serta yang jaga praktik malam lagi standby, sehingga ade bisa terselamatkan..” mendengar perkataan itu aku langsung merenung dan memikirkan hal2 yang harusnya enggak aku fikirkan, gimana kalo tadi aku telat dateng?? Gimana kalo tadi di jalan macet?? Gimana kalo tadi pas bawa mobil karena ngebut terus terjadi tabrakan?? Giman kalo…. Waaah entahlah pokoknya dalam benak ini selalu terlintas ribuan dugaangakkaruan yang menuntunku ke arah ‘perhentian hidup’, namun ini semua telah berakhir bersamaan sambutan tutur lembut yang keluar dari sang ‘dokter’, argumen yang menenangkan itu membuatkau nyaman dan enggak berfikiran yang mampu membuatku frustasi……
Well, enggak kerasa ternyata ketika aku melihat ke arah jam dinding, jarum jam itu menunjukan pukul 06.30… waaae itu artinya lama sekali aku tertidur dan terlelap, kufikir tadinya ini masih jam 3 atau jam 2 dini hari.. ternyata, selaman itukan aku terlelap??????? Yaah sekali lagi “beruntung sekali hidupku ini”.. pagi pun udah tergantikan siang, sang suryapun perlahan muncul untuk memberikan sinarnya untuk kehidupan di bumi ini, itu tandanya aku dan keluarga aku harus bergegas pergi dari tempat ini, karena selain kalo kelamaan disini biaya inapnya semakin mahal (heheheee) lagian mau ngapai lagi aku disini, wong udah sembuh dan kagak ada kerjaan kok… akhirnya petugas rumah sakit pun segera melepas seluruh peralatan yang menancap dalam tubuh ini, yah ketika berjalan aku sangat lemas sekali dan seakan aku enggak punya energi bahakn untuk berdiri sekalipun, but its no problem, ada paman aku kok yang bantuin. Hihiii.. setelah ayahku menyelesaikan administrasinya, akupun bergegas pulang, dan ketika sampai dirumah ibuku udah standby depan rumah menunggu aku tuk datang kembali… tak kuat menahan haru, aku dan ibukupun berpelukan, walau kita hanya berpisah sejenak namun ini saat menegangkan.. dalam pelukan hatiku bergumam “syukurlah ibu, ternyata aku masih diberi waktu untuk bisa dipertemukan kembali denganmu, semoga dengan adanya kesempatan ini walaupun aku enggak bisa meberimu apa-apa, setidaknya mungkin aku bisa berhenti untuk membuat kalian jengkel ….”
“Semenjak kejadian itu, berat badanku semakin berkurang seakan habis termakan oleh penyakit, badanku yang semula kokoh dan kuat, semakin hari semakin melemah dan mengecil, entah apa yang terjadi, akupun enggak ngerti.. yang jelas tubuh ini rusak ketika aku telah mengalami kejadian itu. Gigiku yang tadinya putih bersih, perlahan terkikis seperti ada sesutatu yang menggerogotinya, yah sampai akhirnya menjadi seperti sekarang ini… Aku sadar, mungkin ini peringatan dari tuhan agar aku enggak terlalu terlena dalam menjalani hidup ini, sebab sedikit saja tuhan mengambil apa yang dititipkan pada kita ini, efeknya akan luar biasa terasa …….”
Oke, sekianlah post kali ini, kenangan itu memang perlu untuk diingat namun tidak untuk diulang kembali.. semoga aku tidak akan pernah mengulangi kejadian seperti itu lagi (karena sekarang kebetulan lagi kumat ni penyakit), yaah semoga …. Minta do’a nya dari temen2 para sahabat pembaca, semoga aku diberi kesehatan kembali, dan dijauhkan dari penyakit ini…
Saya ijoy mohon pamit undur diri.. semoga post kali ini bisa menjadi referensi untuk memotivasi hidup temen2 dalam menaungi derasnya arus kehidupan ini …
Salam hangat, tetaplah semangat, senyumlah selalu dan sampai berjumpa kembali pada postingan berikutnya .. dadah …
Joy,, J


0 komentar:

Posting Komentar

 
;