Senin, 10 September 2012
Oke, saatnya berkata “Welcom Back to School”,
setelah sekian lama aku enggak menginjakan kaki di ‘sekolah’ baik itu just sekedar nongkrong, ato mungkin
mau minta sumbangan, bhakan mau bakar sekolah sekalipun yang jelas aku baru
kali pertama lagi menginjakkan kaki ini di sekolah. Lain halnya seperti jauh
hari sebelumnya, ato mungkin bisa kita sebut dengan tempo dulu (sekitar + 3tahun ke belakang), mungkin memang
ada persamaan yaitu sama2 menginjakkan kaki di sekolah, namun kali
ini aku menginjakkan kaki bukan untuk manjadi seorang peserta didik atau siswa,
aku disini sekarang menginjakkan kaki dengan sangat bangga di sekolah sebagai
tenaga pendidik! Wuiiihh gak kerasa serasa baru kemarin aku meninggalkan sang
putih abu dan sekarang aku harus berhadapan kembali dengan ‘warna itu’ its no
problem selalu dihadapi with a smile, well bagaimana enggak yah kawan, karena
aku itu sangat gemar sekali untuk berbagi, yahh berbagi ilmu pengetahuan, apa
yang aku tau, dan juga aku sangat suka sekali membimbing dan mendidik karakter
orang, hihii .. So, aku bisa menghadapi hal ini dengan sangat enjoy, kenapa
tidak hal yang membuat orang lain (temen aku) pusing dan kelabakan enggak
kepalang malah ada yang frustasi, bagi ku justru ini merupakan suatu kegemaran
dan suatu kesenangan tersendiri bagi aku, karena “merupakan kepuasan tersendiri bagiku jika aku bisa melayani orang lain
dengan sangat baik”.
Hari ini, yah tepatnya Senin, 10 September 2012
merupakan hari pertama(walau sebenernya penyerahan guru praktikan itu udah
dilakukan dari hari kamis, namun yaah kan resminya hari senin) aku menghidup udara segar di Sekolah
Terfavorit di Tasikmalaya, well sekolah mana lagi kalo bukan SMA Negeri 2
TASIKMALAYA atau orang lain kerap kali memanggilkan dengan sebutan akrab
SMANDATAS. Meskipun memang jika ditinjau secara akademik SMA 1 TASIK atau
seringkali disebut SATTAS itu lebih ‘baik’ namun SMANDATAS tidak kalah hebat
juga dalam prestasi serta pengembangan potensi akademik para peserta didiknya,
itu kenapa sekolah ini menjadi julukan Sekolah
Favorit. Siapa yang tak mau disekolahkan di sekolah favorit, jujur perasaan
aku senang sekaligus bingung karena senangnya aku bisa berbagai ilmu dengan
adik2 peserta didik di sekolah favorit, namun neurveustnya itu loohh
enggak tahan juga, karena siswa-siswi yang masuk ke sekolah ini bukanlah manusia
biasa (hett, maksud aku bukan anak Ultramen dan sejajarannya), para peserta
didik yang masuk ke sekolah ini tidak lain halnya merupakan murid yang memiliki
track record diatas rata2,
bagaimana tidak karena jika ingin masuk sekolah ini nilai rata2 siswa
harus berada diatas 75-78, woooow kereeenn… disamping itu juga sekolah ini
menjadi tempat kepercayaan sebagian besar para ‘pejabat’ dan jajarannya untuk
menitipkan anak2nya agar mendapatkan pengenyaman pendidikan yang
berkualitas. So, udah gak heran jika dalam menghadapi para peserta didik itu
kita menemukan sosok yang sangat aneh, mungkin dari mulai interaksi yang luar
biasa dari mereka sampai ke tingkah yang mungkin agak membuat kita sedikit
‘jengkel’, itu semua udah dimalum lah karena secara gitu SMA ini kan
perkumpulan dari ratusan bahkan mungkin ribuan murid yang memiliki prestasi
tinggi dan juga anak para pejabat yang ada di kota Tasikmalaya, sangat subhanallah sekali…
Dihari Senin yang berbahagia ini, this time to
introduction, yah karena biasanya kan kalo guru praktikan itu selalu dikenalkan
oleh gurunya ketika saat upacara berlangsung. Namun sayangnya, heemm pada senin
ini aku enggak bisa memperkenalkan diri dengan baik, pasalnya pada senin kali
ini aku harus jaga piket alias jaga gerbang, mencatat orang2 yang
terlambat masuk ke lingkungan sekolah. Well, meskipun seperti itu tak apa lah
yang penting ntar aku jadi guru yang terfavorit aja, hahahaaa.. oiyaah perlu
diketahui juga SMANDATAS itu merupakan sekolah dengan tingkat disiplin yang
amat tinggi, heemm pantes yahh sekolah ini maju dan juga memiliki prestasi yang
sangat bejibun. Sebagai contoh aplikasi disiplin yang tinggi ialah ketika aku
lagi jaga piket di gerbang, teng jam 7 gerbang ditutup karena upacara akan
segera dimulai, belum juga 1menit berlalu ada seorang siswi yang masuk ke
gerbang, dan dengan tegas ibu guru yang mendampingi aku piket gerbang berkata
“kamu disini, enggak boleh ikutan upacara”. Woow. Gilak, kalo di tempat sekolah
aku dulu yah masih ada toleransi untuk beberapa menit jika terlambat, namun
beda halnya dengan sekolah ini, gilak banget telat beberapa dikit “get out!!!!!” sungguh mengerikan.. dai
situ aku mendapatkan pelajaran yang cukup berharga, rupanya aku harus bisa
lebih disiplin dari para pserta didik, oke oke oke… tak hayal jika sekolah ini
mendapatkan segudang prestasi, karena
kunci keberhasilan adalah kedisiplinan!...
Semakin bersemangat untuk berbagi ilmu dan semakin
bergairah untuk bertemu para kaum muda-mudi, karena semagat yang paling
bergairah itu terdapat pada insan yang sedang menginjak bangku sekolah menengah
atas atau SMA!!! So, maka dari itu jangan sia2kan waktu remajamu
dengan hal yang kurang berguna, apalagi kalo gak guna sama sekali… sungguh di
depan gerbang aja tuh sekolah udah nunjukin tingkat kedisiplinan yang tinggi,
gimana didalemnya yah, heemm. Setelah upacara berlangsung, kebetulan ada mata
pelajaran yang gurunya minta di handle dulu katanya, itsoke aku masuk aja
sebagai perkenalan, lumayan kan buat latihan menghadapi manusia buas! Hehe..
pertama kali masuk ke kelas, kebetulan aku masuk ke kelas XI IPS.. waaaaaww
nerveust baget yah, sumpah.. disamping yah mungkin mental aku down karena
ke-ghost sama nama SMANDATAS yang emang udah tenar kemana2, lagipula
ini the fist aku untuk bertatap muka sama para peserta didik. Dagdig dug bener
sumpah rasanya aku menghadapi mereka, apalagi ketika mereka menatapku, waaw aku
semakin minder, belum lag isorak sorai ketika aku mulai berbicara suitan yang
keluar dari mulut para pseerta didik itu untuk menyambut aku, sungguh aku
menjadi seperti selebritis aja, namun rasanya aku lebih mirip merpati deeeh,
hheheh. Oke, meskipun dengan sangat grogi akupun memperkenalkan diri aku dan
seluruhnya tentang aku, daru mulai nama dan lain sebagainya, dengan gaya stand
up comedy, heheh it’s a my style introduction, hihiii.. maksud dan tujuammya
sih supaya aku enggak tegang dan mereka juga enggak boring, hihii.. gugup,
entah mulut yang biasanya bertutur dengan lancar dengan komedi2 yang
emang selalu mengocok perut, entah kenapa saat itu mengkaku, hemm. Untung aja
ketegangan itu mulai mencair ketika ada siswa yang memancingku dengan plesetan
mereka, hihiii. Yah akhirnya kemampuanku bersilat lidah dengan sedikit comedy
pun kembali dan suasana menjadi cair kembali. Akhirnya perkenalan berjalan
dengan sukses dan aku bisa menjadi
sorang ‘komedian’ yang cukup menari kdimata mereka, para siswa. J
Tak hanya di sat ukelas aku melakukan itu, dikelas
lainpun aku melakukan hal yang sama, namun suasana sedikit berbeda karena pada
pertemuan ini aku udah enggak tegang lagi dan bisa mengkondisikan audience, dan
perkenalanpun berjalan dengan baik… sedikit evaulasi, ternyata setelah survei
lapangan dilakukan, aku bisa mengambil hipotesis bahwa masih muda mengendalikan
audience kelas XI daripada kelas X, mengapa? Karena menurut hasil survey
lapangan, kelas X cenderung karakternya belum terbentuk dan sifatbawaan dari
SMP masih terbawa, oleh kerena itu kalo kita sebagai tenaga pendidik enggak
terlalu pintar buat mengondisikan kelas, akan sangat sulit untuk bisa mengontrol
sikap mereka. Beda dengan kelas XI yang emang karakternya udah mulai terbentuk,
mengondisikan audience seisi kelas pun tidak begitu sulit jika dibandingkan
dengan kelas X. pembentukan karakter dilakukan pada saat kelas X, biasanya guru
yang dipergunakan untuk di kelas X ini adalah mereka yang ekstra giat bekerja,
yang disiplin dan yang patut untuk dicontoh, agar secara enggak langsung bisa
mendidik dengan sikap mereka, dan pada akhirnya pembentukan karakter ke arah
yang possitif bagi para siswa kelas X bisa dilakukan dengan baik. Pembentukan
karakter enggak dilakukan dengan cara mendidik, menyuruh, mengawasi, memerintah
dan juga memberikan peraturan, reward dan punishment semata, pemebntukan juga
perlu adanya contoh sikap yang positif dar isang tenaga pendidik, itu juga
secara enggak langsung bisa mempengaruhi mental dan spikologi anak, sehingga
anak secara enggak sengaja bisa mencontoh dan melakukan hal positif yang selalu
dilakukan oleh gurunya, dalam jangka waktu lama ini bisa menjadi kebiasaan dan
terbentuklah karakter yang positif yang selanjutnya tinggal membenahi agar bisa
lebih berkualitas!
Sebenernya sangat fatal sih ngajar kelas X itu,
karena pada usia inilah pembebtukan karakter dilakukan, well kendati demikian
aku tetap semangat! Dan sebagai PENGGILA
PSIKOLOGI aku harus bisa membenahi dan membentuk karakter positif pada
peserta didik kelas X! tentunya dengan sedikit sentuha komedi, karena Life not Perferct Without Comedy.. hihiii
Well, mungkin sekian post kali ini dari aku, semoga
bisa menambah inspirasi bagi para pembaca, jika ada visitor dari SMANDATAS,
makasih banyak udah bisa mampir dan baca blog aku yah, smapai ketemu denganku
disekolah nanti .. Saya ijoy mohon pamit undur diri.. semoga post kali ini bisa
menjadi referensi untuk memotivasi hidup temen2 dalam menaungi
derasnya arus kehidupan ini …
Salam hangat, tetaplah semangat, senyumlah selalu
dan sampai berjumpa kembali pada postingan berikutnya .. dadah …
Joy,, J
4 komentar:
like it... :)
thanks yaaaa.. :D
Blog'nya bagus..
Curhat action..he
Kunjungi Blog a' juga ya!
cucusudiana.blogspot.com
hehehe,makasih a .. :D
inimah blog sagala aya a, mau curhat, mau kisah komedy, ada juga studinya. hihiii ..
gimana a? ada kritikan buat ijoy?????
oke a ntar mampir ..
Posting Komentar