Sabtu, 29 Desember 2012
Batita atau akrab dengan
sebutan bayi tiga tahun merupakan susatu tahap perkembangan yang pasti akan
dilalui oleh setiap orang. Manusia lahir,
kemudian tumbuh berkembang dan melawati tahap-tahap tertentu dalam
perkembangannya. Masa batita inilah yang harusnya menjadi sorotan bagi
orang-orang, karena pada masa ini terjadi perkembangan yang sangat pesat, baik
itu dalam perkembangan daya fikir ataupun mungkin dalam hal fisik seperti
belajar merangkak kemudian belajar berjalan, tidak luput pula pembentukan
mental dan kepribadian sangat ditentukan dari sejak dini. Kebanyakan orang tua
sering lengah dan tidak sadar betapa pentingnya pembentukan mental pada anak
usia ini, mereka hanya fokus terhadap hal-hal yang sudah umum dan sudah lumrah
dilakukan oleh kebanyakan orang tua terhadap anak pada umumnya. Karakter yang
kelak tercipta dikemudian hari merupakan hasil dari didikan orang tua baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada sang anak, namun lagi-lagi orang
tua kurang menyadarinya dan hanya menyalahkan anak atas pergaulan yang telah ia
lakukan di lingkungan tempat ia bermain.
Pembentukan karakter atau
sikap berawal dari saat ia sadar akan kaeberadaannya dalam kehidupan di bumi
ini, kurang lebih sekitar umur 3 tahun, dibawah dari umur itu kebanyakan
manusia tidak menyadari akan kehidupannya dan juga segala aktivitasnya.
Anggapan orang banyak pada umumnya adalah bahwa anak berusia 3 tahun itu belum
mengerti apa-apa dan belum bisa menangkap fenomena yang terjadi, padahal pada
kenyataanya usia 3-5 tahun itu adalah usia dimana anak sedang sangat peka
terhadap fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Misalnya saja kejadian
pertengkaran antara orang tua yang berlangsung dihadapan anak, kebanyakan orang
berfikir itu tidak akan berpengaruh besar pada anak, karena mereka berfikir
bahwa anak belum mengerti dan belum faham tentang apa yang sedang terjadi,
padahal itu adalah kesalahan besar. Mengapa? Karena anak secara tidak langsung
merekam kejadian dan menyimpannya dalam
memory di otak, karena otak anak batita belum banyak dipenuhi oleh ingatan
dalam kehidupannya, jadi anak batita akan dengan mudah mengingat merekam dan
menyimpan kejadian apa saja yang terjadi dihadapannya. Suatu waktu dengan tidak
sengaja anak tersebut akan mengaplikasikannya atau memperagakannya kembali
dalam kehidupannya baik itu kepada saudaranya atau mungkin kepada temannya dan
bahkan tidak menutup kemungkinan kepada orang tuanya. Itu akan berlanjut sampai
dia beranjak dewasa, sikap bawaan semasa kecil akan terus tertanam dalam
jiwanya dan akan sangat sulit untuk diubah, meskpiun bisa itu akan memakan
waktu yang cukup lama dan harus melalui pendekatan terapi.
Ketika seorang anak batita secara tidak seganja
melakukana tindakan yang memang bisa disebut ‘nakal’, kebiasaan orang tua adalah tanpa berfikir panjang langsung memarahi anak
tersebut, tujuannya memang baik yaitu agar anak jera dan tidak mengulangi
kembali perbuatan itu. Namun jika ditinjau dari sisi kejiwaan, hal tersebut
sangatlah tidak baik. Mengapa? Karena secara tidak langsung orang tua telah
mendidik anak untuk bersikap keras dan menetang. Selain itu jika anak terus
menerus mendapatkan sentakan keras apalagi jika disertai dengan tindakan fisik,
itu akan berakibat fatal bagi perkembangan mentalnya. Anak akan berfikir apa
yang dia lakukan itu selalu salah karena dia selalu disentak oleh orang tuanya,
anak tidak bisa bebas dalam berekspesi karena rasa takut yang menghantui
mereka, mereka takut ketika melakukan sesuatu akan kena marah, daya berfikirnya
akan lambat dan anak akan menjadi pendiam, tidak mau mengeksplor apa yang ada
di sekelilingnya. Awal yang sangat buruk bagi seorang anak, jika tidak segera
diberi penanganan yang tepat, maka anak akan tumbuh dengan pribadi yang pendiam
dan tidak mau banyak beraktifitas atau
bersosialisasi dengan dunia luar. Dia akan tumbuh menjadi sosok yang
murung dan diknal dengan melankolis. Perkembangan
kehidupannya tidak akan meluas karena ketidaksukaanya terhadap dunia luar, dia
akan lebih senang menyendiri dan bermain dengan imajinasinya. Perkembangan
seperti itu sangat tidak diharapkan sekali bagi orang tua manapun bukan?! Orang
tua akan merasa cemas dengan keadaan anak seperti itu.
Dalam skala besar, ketika
anak mendapatkan suatu problematika yang kebetulan tidak bisa diselesaikannya
sendiri, maka anak akan memilih untuk memendam hal tersebut dan menutupinya
dari siapapun termasuk orang tuanya dan orang terdekatnya sendiri, mereka hanya
akan menikmati rasa sakit yang
ditimbulkan oleh problem yang mereka hadapi, yang akhirnya ketika suatu saat
mereka tidak tahan dengan keadaan itu, mereka akan mengalami depresi dan jalan satu-satunya akan
dilakukan tidak lain adalah bunuh diri..
“Jadi, berhati-hatilah
dalam mendidik dan memperlakukan anak usia dini, karena sekecil apapun itu akan
berakibat besar pada perkembangan mentalnya..”. Pernah dituliskan dalam sebuah buku bahwa “jika ingin membuat seorang anak
berbakti kepada orang tuanya, maka janganlah ia dibebani (hal) yang melebihi kemampuannya,
menakut-nakutinya dan menghinanya”. Kedekatan orang tua dengan anak akan
mepengaruhi perkembangan mental anak, karena ……
“Anak yang bahagia
bukanlah anak dengan segala pemberian materi dari orang tuanya yang berlimpah,
namun anak yang bahagia adalah anak yang nyaman ketika berada dekat dengan
orang tuanya..”
[Joy]
6 komentar:
emh.....awal yg bagus :) coba selingi dengan cerita pendek yang menjadi kilasan sebuah kisah, jadi, akan terasa lebih hidup dengan cerita yang diberikan :)...saya suka artikel pendek ini :)
oke!!! ;)
makasih banyak buat masukannya, itu yang sangat saya butuhkan..
next write saya akan masukan itu.. :)
ada masukan lainnya?? misal dari segi tampilan penyajian? :D
mantep ieu carita ey ,,ieu carita pernah ka alaman ku uing, matak uing ayeuna teu bener hirup na,,
coba tulis lagi donk tentang gwe,,
mungkin sebuah kebetulan atau mungkin memang anda temasuk kedalam kategori yang dimaksud. ini bukan hanya sekedar cerita namun dilandasi dengan teori. mari kita bersama cari jalan keluar yang tepat :)
emhh....rame banget :D, next slide kalo bisa background sesuai tema%cerita...dan satu lagi, jenis tulisan sesuaikan warna yg dpke, ini kan wrna tulisan jadi mati warna krna background blkang yg putih, klo bisa beri wrna yg baik dan jenis tulisan yg sesuai tema, ky arial gtu.gpp....segi bahasa juga, ky contohnya biasakan pke baku,:) tpi gpp...of roll bgus, brrti kmu mmg ad kearah tema yg sesuai dgn mksud tulisan :)
makasih banyak itu ngebantu baget ..
tapi kayanya kalo soal backround agak ribed gantinya, tapi kalo masalah font mungkin agak gampang, hehe .. :D
Posting Komentar