Selasa, 14 Februari 2012
Oke, ini adalah tanggal 14 februari, dimana para
makhluk tuhan yang paling sexy (loh), yupp mereka merayakan apa yang sering
orang sebut dengan “Valentine Day”, oke selamet yah buat yang rayain. Bagaimana
dengan aku??? Yaahh aku sih gini2 doang, mau rayain ma sapa, gak
rayain juga kagak bakalan ada yang ngaruh ama idup aku,hehe.back to our main
topic, hari ini aku nemuin sesuatu yang gimana gitu yaaah, agak2
menggelitik gitu, but itu sih menurut hati aku dan pribadi aku, seperti kata
pepatah “Lain Ladang Lain Tanaman” (emang
bener yah tuh pepatah??), persis seperti pepatah barusan “lain orang lain pula hatinya”. Menjurus ke topik itu, aku sedikit
berfikir, (iya setelah beberapa abad otak aku kagak dipake buat mikir, udah
berdebu dan banyak pula burung gagak berterbangan kesana kemari).
Entah kapan aku liat acara orang pinggiran yang
banyak mengulas kehidupan orang2 yang tingkat ekonominya dibawah
kita, bahkan dibawah aku yang bisa dibilang hidup dengan tingkat ekonomi yang
mengerikan, lalu sejenak terfikir dalam benakku (ini orang nonton acaranya
kapan, kefikirannya kapan pula. Hadjuhh. Jangan2 ntar nonton berita
sekarang pas uda tua kering keronta baru deh dibahas sama anak cucu, huhuhu).
Aku hidup seperti ini, sering mengeluh akan keadaan dan tidak mau bersyukur,
melihat orang yang keadaannya diatas ekonomi keluarga aku, sering tersirat “dunia ini tak adil” fikirku. Masa
mereka yang korupsi, selalu berbuat kejahatan dan tidak luput dari dosa serta
sang pemuja kejahatan terus2an diberi nikmat duniawi, sedangkan kami
para umat yang berada pada jalan yang lurus dan yang hidup menujngjung tinggi
asas keadilan dan norma2 hukum yang berlaku ditatanan masyarakat
(gile udah kaya demonsstran aja ngmongnya), yah aku rasa aku yang hidup dengan
mengharapkan petikan buah dari kejujuran yang selalu aku lakukan, akan
mendapatkan setidaknya sedikit dari banyak kemewahan dalam hidup, mendapatkan
kelayakan dalam hidup, enggak seperti ini, makan laler aja berebut ama adik2
aku, hehehe. Dunia ini tak adil kawan, kadang katanya sekarang itu yang
berkuasa adalah yang berduit, yang memiliki duit banyak, karena segala sesuatu
di dunia ini semuanya bisa dibeli dengan duit, bahkan hukum sekalipun (katanya,
tapi kagak tau dink bener kagaknya mah), fikirku “ah enggak semua bisa dibeli dengan uang kok, siapa coba yang sanggup
beli udara yang ada diseluruh bumi ini???? Orang terkaya juga keknya mikir
9000x muter2 ampe jungkir balik terjun ke jurang buat beli tuh yang
namanya udara”. Oke friends, aku kagak habis fikir kenapa yah kita itu ato
lebih spesifiknya aku sering ngerasa kagak adil sama yang namanya hidup ini,
entah kenapa mungkin karena apa yang kita mau belum terpuaskan, dan terkadang
aku ngerasa iri dengan mereka yang mempunyai harta berlimpah namun perjuangan
mereka tidak sepadan dengan aku (keluargaku) dan mereka semakin kaya, apanya
yang adil coba?????? (menjerit menagis histeris). Aku rasa memang benar di
dunia ini berlaku hukum “yang kaya
semakin kaya, yang miskin semakin miskin”, terus kalo yang miskin udah makin
miskin mau gimana coba??????
Terlepas dari keegoisanku dengan pola fikir barusan,
yang memandang bahwa dunia itu kagak adil karena aku tidak merasakan kemewahan
dan ketenaran (heheheh,,). Meninjau dari sudut pandang lain (ciyee bahasanya),
kita ambil saja sorot kacamata bapa yang masuk orang pinggiran tadi (bukan
kacamatanya disorot, tapi kita lihat dari sudut pandang bapak itu, bukan sudut
rumah bukan, tapi andaikan kita merasakan menjadi bapa2 itu,
gituloh. Heheh). Mereka terkadang untuk mencari sesuap nasipun amat sangatlah
susah sekali, dengan segenap tenaga ia relakan raga untuk membiayai keluarga
meski harus turun kedalam jeruji2 sampah, coba bayangkan mereka,
ingin idup aja udah susah kayak gitu, apalagi mereka pengen ini itu, pengen
mobil, motor, rumah apartemen, kapal, kereta api haaalaahhh.. kadangkala kita
itu terlalu egois kawan untuk mengeluh karena keadaan kita, masih banyak
“mereka” yang dalam hidupnya hanya menghabiskan waktu untuk dicaci, dimaki,
dihina demi mempertahankan kehidupannya. Kita itu terlalu terlena menikmati
keadaan yang kita dapat, dan kita itu terlalu manja untuk mengarungi arus
kehidupan yang begitu keras seperti yang mereka alami, lihatlah mereka dengan
gagah dan tanpa putus asa mengarungi arus kehidupan yang begitu keras bahkan
jauh lebih keras lagi daripada arus kehidupan yang kita arungi, dan sedangkan
kita???? Hanya bisa mengeluh dan merengek setelah kita mendapatkan apa yang
kita mau dan kita merasa kurang karena kita melihat “yang lebih” dari kita.
Seharusnya kita bersyukur bisa hidup seperti ini, bisa makan, sekolah, dan maen
game atau sebagainya, bukannya malah merengek, mungkin kata2 ku bisa
sedikit membantu menyadarkan kita, bahwa “mengeluh
itu hanya akan menambah suasana menjadi makin keruh, lain halnya ketika kita bersyukur,
kita seakan diberikan nikmat yang tiada tara ketika kita hembuskan nafas dalam
hidup kita dengan disertai penuh rasa syukur (ikhlas)”.
Well, itulah sekelumit masalah duniawi yang mungkin
bisa dianggap remeh namun itu kian kerap kali menjadi persoalan yang timbul
dalam kehidupan kita dan ujung2nya membuat kita haus akan masalah
keduniawian. Oke friends, sebernernya masih ada sedikit yang mengganjal
dihatiku, entah ini ada atau enggak jawaban yang mutlaknya, namun sering
tersirat dalam benakku “jika kita merasa
tidak cukup adil pada kehidupan kita, apabila kita bandingkan dengan mereka
yang berada “diatas kita”. Nah dan kita juga merasa hidup itu tidak adil pada
mereka, jika kita bandingkan kehidupan kita pada mereka yang ada “dibawah kita”..
lalu dimanakan sebenarnya letak titik tolak ukur keadilan itu berada ???????”
Sekian curahan hati yang kagak masuk akal kali ini,
oke selamat valentine yupp bagi yang merayakannya, dan bagi yang kagak????
Yaaaaaaahh derita loe, hahah.. met makan coklat aja deehhh yah .. J
Joy,,
0 komentar:
Posting Komentar