Kamis, 26 April 2012
Play Group, Taman
Kanak2, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas, yaaaah itulah kira2 proses yang lazim dialami oleh kian banyak
orang2, dan kalaupun memiliki kesempatan biasanya melanjutkan
pendidikan ke jenjang Pergeruan Tinggi, adapun bagi mereka yang amat beruntng
atau lebih gigih dalam hidupnya jelaslah telah sukses mendapatkan pekerjaan
dengan tanpa terlebih dahulu masuk ke jenjang perguruan tinggi.
Kebetulan aku disini masuk dalam kategori orang yang biasa2
aja, yaah aku mengalami masa2 pendidikan yang standar, TK, SD, SMP,
SMA sampai kini aku merasakan bangku perkuliahan yang mungkin sebentar lagi
akan ku tinggalkan, amin. Dalam perkuliahan jelaslah pasti banyak mengalami
pengalaman2 yang lucu, penuh dengan sensasi, kontroversi, sampai
pengalaman yang aneh2, dan banyak lagi mungkin pengalaman yang eggak
bisa aku tulis satu persatu dalam media ini. Well, kali ini aku akan sedikit
membahas about permasalahan yang udah gak aneh lagi di lingkungan kampus,
sebuah pernyataan yang tentu ada pada benak setiap mahasiswa yang masuk ke
dunia perkuliahan, yuppp tidak lain dan tidak bukan ialah “Apa Tujuan Kamu Kuliah?????” pertanyaan yang sepertinya memang sangat sepele, tapi berakibat FATAL.
Teringat pengalaman terdahulu, rasanya aku pernah dengan
iseng dan gak sengaja gitu aja nanya ke temen2 di kampus (tentunya
temen yang sejurusan lah, dan yang kenal pula. Gak lucu kan kalo aku lagi jalan2
dikampus tiba2 nanya gitu aja sama orang lewat yang akupun
kagak tau itu siapa, ntar aku disangka mba-mba SPG yang nawarin roko lagi).
Well dan hasil survey membuktikan bahwa orang2 yang kebetulan aku
tanyai itu relative jawabannya “ah
tambah kesel aja, daripada engak kuliah”, ada juga yang jawab “buat
dapet ijazah lah, kan ntar bisa kerja” jarang sekali bahkan mungkin gak ada
sama sekali yah orang yang ngejawab “aku
mau nyari ilmu biar kelak aku bisa membagikannya kepada orang disekitarku” bukankan
itu hal yang amat mulia?? Namun saying tak pernah kudengar kata itu mucul dari
mulut seseorang, siapapun itu, semua orang bersikeras dengan tujuan semu nya,
bahwa “kuliah itu ingin mendapat ijazah,
yang kelak kan bisa dipakai untuk melamar kerja”, bahkan saat aku bertnya
lagi dengan pertanyaan yang lebih spesifik, “kenapa ko keguruan yang kamu pilih??” (kebetulan aku sekarang
statusnya sebagai mahasiswa keguruan) dan dengan entengnya ia menjawab “kan masuk keguruan itu gampang, terus kalo
uda lulus bisa kerja dimana aja, jadi pegawe bank juga bisa, karena kalo ijazah
keguruan itu bisa dipake ngelamar kerja dimana aja”, GILAK!!! Sahut ku
dalam hati. Orang sekarang udah pada gak punya fikiran apa, HEI BUNG, KEGURUAN ITU BUKAN TEMPATNYA
MAIN-MAIN, DISINI KITA DIDIDIK JADI CALON GURU YANG KELAK KAN MEMBAGI ILMUNYA
KEPADA PARA KADER PENERUS BANGSA, YAITU ANAK DIDIK KITA, KALO KITA SEBAGAI
CALON GURU UDAH KAYA GITU, GIMANA NASIB PENDIDIKAN DIMASA YANG AKAN
DATANG???????????????? (untuk kasak kusuk permasalahan dunia “keguruan” lebih lanjut akan dibahas
pada tulisanku yang berbeda yah, disini aku Cuma mengulas sedikit aja tentang
dunia “keguruannya”, oke lets to our main topic!).
seketika emosiku meningkat, kepala memerah dan keadaan sekitar penuh dengan
asap yang keluar dari kepalaku (emang kepalaku ubi rebus), aku enggak habis
fikir kenapa didunia ini banyak manusia2 dengan pola fikir aneh
seperti mereka, ternyata bukan hanya bentuk tubuhnya aja yang aneh, pola
fikirnya juga ikut2an aneh..
Oke, lepas dari permasalahan itu enggak kerasa aku udah
mau UTS lagi, cepet banget baru juga beberapa detik dari paragraph diatas,
hehe. Nah kali ini aku nemuin suatu hal yang baru nih!! Hihi. Sehari sebelum
UTS digelar (hus emangnya pameran), aku liat temen2 jadi keliatan
kaya yang kutu buku gitu, jadi sering baca2, aku Tanya “heii ko pada rajin sih baca2??”
mereka menjawab “kan mau UTS??”, aku
Tanya kembali “terus hubungannya
apa???”, ia bilang “eluteh bego ato
gimana, ya supaya dapet nilai bagus lah”. Aku gak habis fikir, sebenernya
yang mereka kejar itu ilmu pengetahuan apa nilai sih?? Emang dengan baca2
mau UTS itu seenggaknya bisa nambah wawasan dan ilmu pengetahuan, tapi kan UTS
itu Cuma 3 bulan sekali, lepas dari UTS mereka lupa kembali tentang apa yang
udah mereka baca, parah kan??? Apa iya pihak kampus kudu ngadain UTS tiap hari
supaya mahasiswa itu belajar setiap saat, gak lucu! Yang ada mahasiswa pada
botak karena frustasi dibuatnya, hihihi .. lagi2 mereka itu mengejar
yang seharusnya bukan mereka kejar, kalo menurut aku nih yaa, alangkah baiknya
kalo kita itu memahami dari setiap mata perkuliahan, seenggaknya ka nada ilmu
yang nempel, lumayan juga kan buat pengetahuan kita yang kelak kan
diaplikasikan pada kehidupan setelah keluar dari kampus ini, disamping itu buat
ujian juga kan bisa, toh soal ujian kan berasal dari apa yang kita dapat
diperkuliahan, tuh kan udah dua point yang kita dapet, pertama pengetahuan
(tujuan utama kita kuliah), dan yang kedua persiapan buat ujian, jadi pas mau
ujian kelak gak usah ada acara ritual baca buku sampe larut malem segala
apalagi makanin tuh buku supaya apa yang kita tulis ada di otak, ckckck. Satu
lagi, pas ujian juga kita punya tingkat percaya diri yang tinggi dan gak akan
ada lagi acara lirik sana sini, bisik sana sini, yang ntar ujung2nya
maen petak umpet sama pengawas ujian, iya toh??????. Lah terus adanya nilai
buat apa hayohhh????? Yaa nilai itu kita anggap sebagai hadiah atau apresiasi
dosen terhadap mahasiswa yang telah giat mencari limu, inget “Mengejar Nilai itu Tidak akan Mendapatkan
Ilmu Malahan jadi Menghalalkan Segala Cara (Licik), Sedangkan Mengejar Ilmu itu
Akan Mendatangkan Kesuksesan dan Dapet Nilai Pula”. Jadi kenapa enggak kita
para mahasiswa sedikit mengubah pola fikir yang tadinya “kuliah untuk kerja” atau “kuliah
untuk nilai, agar dapat kerja” menjadi
“kuliah untuk ilmu, agar pekerjaan datang
mengejar kita”, indahnya hidup ini …
“Pendidikan itu Bukan Untuk Membuat
Pintar, Melainkan Untuk Membuat Sadar”
Saya ijoy, See U Next Time
….
0 komentar:
Posting Komentar