Selasa, 31 Januari 2012
Hari ini kisah hidupku diawali dengan membuka mata secara perlahan, pelan2 aku menikmati dari setiap cahaya yang masuk ke bagian retina mataku, sampai kelopak matakau terbuka seutuhnya dan akupun terkejut ketika melihat disekelilingku terdapat benda2 asing yang tidak biasanya aku jumpai saat aku membuka mata dipagi hari. Aku mencoba berfikir keras dan mencoba menyadarkan diri (dengan membentur2kan kepala ke tembok) kalau2 kali ini aku belum terbangun dan masih berada di dalam mimpi. Alhasil sampai kepalaku bocok bahkan hampir tak berbentuk (dari lahir juga udah abstrak kali) aku masih tidak beranjak dari tmpat aneh itu, dalam benakku berfikir “apa yang sebenarnya terjadi??”, sejenak ku mengingat dan oooh ternyata aku baru sadar bahwa semalam aku menginap di rumah temanku, pantas semua yang ada dihadapanku tampak berbeda, hihihi. Well, menyambut pagi dengan hal yang sudah tidak wajar, tentu sudah dapat diprediksikan kira2 ada kejadian bodoh apa yang akan menimpaku kelak di siang hari nanti, fikirku (termenung didalam bak mandi alias kelelep). Oke, waktu makin berjalan seiring dengan semakin memuncaknya ketinggian mentari menunaikan tugasnya untuk menyinari sang alam (gila, mulia banget yah tuh matahari, kebayang kalo gak ada matahari, kayaknya tuh tukan listrik dan lilin kaya raya karena barang dagangannya laku keras), setelah 3jam berusaha menyadarkan diri dari lelapnya halusinasi yang selimutiku di pagi hari ini, oke oke aku bangun dan kebetulan temen akunya juga konon katanya mau jenguk saudaranya yang masuk rumah sakit (entah ngelamar kerja, ato cuman numpang masuk RS doang) yang jelas sakit parah!
Akupun bergegas, berkemas dan bersiap untuk back to home sweet home (yang sebenernya lebih mirip taman kanak2 karena emang banyak anak kecil, tapi memang benar adanya kata2 yang terdapat dalam bungkus gorengan tempo hari “tiada akar rotan pun jadi” loh?!). Aku pamitan dan akhirnya akupun melakukan perjalanan tuk kembali ke rumah tercinta, diperjalanan…. (kayaknya gak da papa yang mesti diceritain deh, gitu2 aja da dijalan yaa banyak mobil, motor, bebek, onta, badak, jerapah, gajah, kelinci, marmot, eh ini difikir2 udah kaya kebun bunatang aja). Sesampainya dirumah, aku langsung menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi (gila jadi daritadi belum mandi, wekkkk kebayang dijalan tadi semilir2gimana gitu farfum alami), setelah mandi badanpun terasa lebih segar dan bugar. Seketika Hpku berbuyi dan itu pertanda datangnya sebuag messages dan akupun langsung mengangkatnya (loh), ternyata itu adalah pesan singkat dari teman SMA ku, ia mengajak reunion bareng dirumahnya, katanya sih banyakan, ada bla, bla, bla, blablablalba… (males nyebutinnya ah,,). Niat awal sih aku gak akan dating ke itu acara reunion, but yaaaa why not??? Daripada aku kagak ada kerjaan dan ngelamunin yang kagak jelas dirumah, youuuwiiss aku satronin aja tuh rumah.
This place, this time and disuasana inilah aku mendapat pelajaran betapa pentingnya waktu dan memang bener2 bahwa masa lalu itu enggak bisa diulang meski uda dilakuin dengan reunian, but tetep aja ada yang beda dari semasa SMA dulu. Pembelajaran itu dimulai ketika aku memasuki suatu ruangan yang mungkin kebayakan orang2 menyebutnya dengan “rumah”, aku mengucapkan salam dan kemudian akupun bergegas masuk, disana aku menemukan teman2 nostalgiaku, teman disaat aku menginjak bangku SMA (kaya demo aja bangku di SMA di injek2), temen disaat ada ketiak eh ketika suka dan duka (engak dink kalo duka mah perasaan kagak ada yang nemenin da) pokoknya temen disaat aku culun bangett dah, yaitu temen2 SMAku. Salam sapa, say hello dan saudara sebangsanya menghampiri mereka, cipika cipiki dll lah (panjang ntar kagak bakalan muat 7halaman kalo diceritain satu2). Kupandangi mereka dari ujung kaki sampai ujung pandang, ternyata memang benar terdapat banyak sekali perubahan pada mereka, ada yang semakin cantik, semakin sexy, semakin seperti ibu2 dan ada juga yang semakin yaaaahhhhhh.. gitu deh (kayaknya mending gak usah di certain deh kalo yang satu ini). Termasuk juga karakter mereka, kini berubah, yang tadinya periang dan mungkin bisa dibilang akrab denganku kini mulai menjauh entah mungkin faktor kita yang memang mungkin jarang ketemu, entah karena aku tamabah ganteng jadi mereka pada minder, ato mungkni karena akunya tambah jelek bin kucel jadi mereka pura2 kagak kenal (kayanya ini lebih tepatdeh, hehe). And than aku sempet terjadi miss communication dengan beebrapa orang tapi syukurnya itu egak seluruhnya, ntah kenapa yaa kau ngerasa jadi orang asing di kumpulan tu anak2, mungkin sosialisasi aku yang kurang klop kali sama mereak, but whatever lah, yang penting aku kagak ganggu mereka dan mereka juga kagak ganggu aku.
Satu hal yang gak pernah aku lupa dari kejadian tadi, jujur yah nih, aku tuh kaya yang dikucilin gimana gitu, gatau itu Cuma perasaan aku doang atau memang benar adanya, mereka dengan asyik bercanda satu sama lainnya, sementara aku hanya bisa tediam, dan ketika aku hendak memulai pembicaraan dengan mereka, mereka seolah enggan berbicara padaku, yasudahlah kau putuskan untuk pergi aja kedapur, toh disana aku bisa merenung sendiri sambil bakar2 ikan, meskipun bau ikan pasti kan menyengat but not problem itu lebih baik ketimbang aku membisu dalam keramaian (serasa dipukulin cina). Dan sampai acara makan2 digelarpun, suasana yang kurasakan masih seperti itu, terkadang dalam hati ku bertanya pada diri sendiri, “siapakah aku ini?? Apa keperluanku berada diantara mereka??” disisi lain aku menangis melihat kenyataan pahit ketika kulihat sosok sorang temanku berpaling dariku dan lebih memilih untuk tidak mengenalku, its fine! Satu yang bisa aku katakan “lakukanlah, jika memang itu membuat keadaanmu menjadi lebih baik”. Walau sadar perih rasanya ketika kehilangan satu orang teman, itulah yang menjadi pilihan mereka, keputusan mereka, aku hanya bisa berdoa “semoga itu yang terbaik bagimu”.
Sampai acara selesai, perasaanku masih tetap seperti itu, ahhh pekik ku dalam hati “kawan ternyata dunia kita telah berbeda”. Disitulah aku mendapatkan pelajaran paling berharga, aku belajar dari pengalaman bahwa waktu itu sangatlah berguna, sesal yang ada ketika kita hanya bisa menghabiskan waktu tanpa ada manfaat yang diraih, masa2 dulu, masa putih biru, masa putih abu, masa kedekatan kita, kemanakah arah yang harus kita tuju ketika kita rindu akan masa itu dan ingin mengulanginya kembali?????????????? Jawabnya hanyalah “………….” Yahhh, sekarang aku sadar, sekarang aku mengerti, sekarang aku faham bahwa tiada waktu walau hanya satu detikpun yang dapat diulangi, aku mngerti masa lalu itu adalah kenangan yang tak mungkin tuk kita rubah hanya bisa kita kenang. Dan sekalipun kita bisa berkumpul kembali, akan ada sesuatu yang berbeda dari diri kita, tidak seperti dulu, dulu “dulu”….
Kini aku mengerti, bahwa setiap hela dari nafas yang kita hembuskan setiap detiknya merupakan suatu moment yang kita lalui dan tak kan pernah bisa kita ulangi kembali. So, pergunakanlah setiap hela nafasmu dengan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi hidupmu dan juga orang disekelilingmu, jangan sampai satu detikpun engkau siakan hidupmu untuk hal yang tidak berguna karena itu hanya kan mendatangkan buah penyesalan yang amat pedih terasa di kemudian hari kelak. Jangan sampai engkau menyesali masa lalumu yang kau lewatkan dengan penuh kesia-siaan, janganlah seperti aku . . . .
Joy,,
J
0 komentar:
Posting Komentar