Rabu, 28 Maret 2012
Pada pertemuan kali ini dipagi hari yang sangat bersahaja dan berbahagia sekali, para mahasiswa begitu bersemangat, karena saking semangatnya sampai2 mahasiswa ada yang menginap di kampus (bohong deeh, hehe). Pagi yang cerah ini, sangat ideal seklai jika waktu digunakan untuk menuntut ilmu dan sharing. Namun pada pertemuan kali ini saying sekali dosen kita tercinta yaitu ibu Yani Sri Astuti, tidak bisa berbagi ilmu kepada kita selaku mahasiswa da padaku khususnya. Konon beliau mengalami b=gangguan kesehatan, kami segenap mahasiswa berdoa kepada yang kuasa, semoga beliau diberikan kesehatan kembali, dan bisa dipertemukan kembali dengan kita selaki mahasiswanya. Amiinnn. Mohon maaf bu kami selaku mahasiswa hanya bisa memberikan doanya,
Oww, iya hampir lupa, beliau tidak masuk bukan berarti tidak memberikan materi, beliau meitipkan amanat kepada salah satu temanku (baca : TUGAS), beliau menyuruh kami untuk mempelajari tetang organisasi social, yupp suatu organisasi yang berada pada sekeliling msyarakat,, hihih. Itulah mungkin tigas yang beliau berikan, selamat bekerja yah kawan2. Have a Nice day Guys …
Rabu, 4 April 2012
Berjumpa kembali dengan sorang bocah penggila psikologi dengan sejuta aksi, ahahah (PEDE). Oke, folks pada kesempatan kali ini aku akan sedikit berbagi kembali sama temen2 about kisah keluh kesah perkuliahanku dikampus tercinta ini, hihihi… oke lets to our main topic,,
Pada perjumpaannya kali ini beliau memberikan materi about “Kemajemukan Masyarakat Indonesia”. Seperti apakah itu, oke mari kita kaji bersama.
Keragaman berbagai hal yang terdapat pada masyarakat Indonesia, membuktikan bahwa Indonesia merupakan masyarakat yang mejemuk. Keragaman ini dapat dijumpai pada berbagai aspek kehidupan masyarakatnya , seperti: kepercayaan, matapencaharian dan kegiatan ekonomi, bahasa, kesenian, organisasi sosial, pengetahuan, serta teknologi. Masyarakat sebagai kesatuan sosial budaya terbentuk atas adanya kesepakatan / konsensus/ general agreements para anggotanya terhadap keberadaan nilai-nilai tertentu dan mengatasi berbagai perbedaan dan kepentingan diantara anggota masyarakat. Secara fungsional masyarakat selalu memperlihatkan suatu sistem yang terintegrasi kedalam bentuk yang eqilibrium atau stabil/seimbang. Pandangan ini yg disebut dengan integration approach/order approach/ equilibriun approach/ pendekatan fungsionalisme struktural. Masyarakat dengan komponen-komponennya selalu mencari keseimbangan, apabila terdapat komponen yang tidak bekerja secara fungsional maka diganti dengan komponen baru agar integrasi dalam masyarakat atau kesatuan sosial tetap dapat dipertahankan. Ketidakseimbangan dalam masyarakat, biasanya disebabkan oleh perkembangan dan pertumbuhan yang kompleks secara evolusi, terutama dengan semakin bertambahnya jumlah manusia.
Adapun Penyebab perubahan dalam masyarakat sebagai kesatuan sosial Budaya, antara lain ialah sebagai berikut :
• penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial tersebut terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar (extra systemic change).
• Pertumbuhan melalui proses diferensiasi struktural dan fungsional.
• Penemuan-penemuan baru oleh anggota-anggota masyarakat.
Untuk menciptakan masyarakat sebagai sistem sosial yang stabil & berkesinambungan, dibutuhkan norma sebagai pengatur sistem. Setiap individu dalam masyarakat menganut dan mematuhi makna-makna yang sama dari situasi-situasi tertentu yang bermuatan norma-norma sosial.
Adapula proses social untuk mewujudkan kondisi yang stabil dan berkesinambungan, antara lain dengan sosialiasasi dan pengawasan social.
Setiap masyarakat pada dasarnya mempunyai akar kepentingan yang tidak selalu sama diantara para anggotanya. Distribusi kesempatan serta otoritas yang terbatas dan tidak merata, menyebabkan munculnya konflik. untuk menghindari terjadinya konflik dalam masyarakat, perlu adanya pengawasan/pengendalian sosial yang bersifat konformitas (conformity), artinya proses penyesuaian diri dalam masyarakat dengan cara mengikuti kaidah-kaidah/atau norma-norma yang berlaku.
Prinsip-prinsip pengendalian social:
• Mempertebal keyakinan masyarakat akan kebaikan/ manfaat adat istiadat
• Memberi ganjaran pada masyarakat yang taat pada nilai & norma yang berlaku.
• Mengembangkan rasa malu dalam masyarakat yang menyimpang dari nilai & norma
• Mengembangkan rasa takut dalam masyarakat akan sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran norma yang berlaku.
Dalam pengendalian social tentunya ada suatu tindakan pengendalian social, adapun macam2nya ialah sebagai berikut:
• Bersifat Preventif,
yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya suatu tindakan pelanggaran atau sebagai upaya pencegahan. Pengendalian sosialnya dilakukan dengan cara Persuasif, yaitu cara pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan, biasanya dilakukan melalui nasehat, bimbingan, anjuran, serta ajakan.
• Bersifat Represif,
yaitu pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya tindakan pelanggaran terhadap suatu norma, dengan maksud sebagai upaya pemulihan. Pengendalian sosialnya dilakukan dengan cara Koersif, yaitu pengendalian sosial yang bisa dilakukan disertai dengan kekerasan dan ancaman kekuatan fisik.
Nah, itulah mungkin sekelumit ilmu yang aku dapat saat perkuliahan tadi pagi, semoga dengan adanya ini bisa membantu temen-temen para kaum pembaca. Mohon maaf dalam penulisannya masih menggunakan kata-kata sederhana dan sulit dicerna serta masih banyak mengalami kesalahan baik dalam tutur katanya maupun dalam teknik penulisannya, ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, maka dari itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari temen-temen para kaum pembaca yang budiman. Catatan ini bukanlah satu-satunya literature yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, masih banyak karangan-karangan ilmiah lainnya yang bisa kita jadiakan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Terima kasih, salam hangat, tetap tersenyum dan sampai jumpa kembali. J
Joy,,
Rabu, 11 April 2012
SELAMAT DATANG DI BLOG KU YANG SEADANYA ..hihi. oke folks berjumpa kembali bersama aku, yah aku emang siapa lagi coba. Heuheu. Kali ini aku akan curhat mengenai perkuliahan pertemuan kali ini. Heemmh, kayanya post kali ini gak bakalan banyak, karena beliau (yup, baca ibu dosen tercinta) hanya membarikan tugas. Beliau menyuruh kami untuk meneemukan Teori-teori perubahan dalam masyarkat, berdasarkan para ahli yang terkemuka, dari beberapa referensi buku yang ada diperpustakaan. Oke, mungkin inilah saatnya untuk mengunjungi perpustakaan yang setelah sekian lama tidak ku injak, hihihi. Well, lets play to our main topic. Oiiyahh buat temen2 pada cumunguuddtthh yah buat ngerjain tugasnya, heheh.
Nah, itulah mungkin sekelumit ilmu yang aku dapat saat perkuliahan tadi pagi, semoga dengan adanya ini bisa membantu temen-temen para kaum pembaca. Mohon maaf dalam penulisannya masih menggunakan kata-kata sederhana dan sulit dicerna serta masih banyak mengalami kesalahan baik dalam tutur katanya maupun dalam teknik penulisannya, ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, maka dari itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari temen-temen para kaum pembaca yang budiman. Catatan ini bukanlah satu-satunya literature yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, masih banyak karangan-karangan ilmiah lainnya yang bisa kita jadiakan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Terima kasih, salam hangat, tetap tersenyum dan sampai jumpa kembali. J
Joy,,
0 komentar:
Posting Komentar