Selasa, 01 Mei 2012

Telat Bayar SKS = Enggak Bisa UTS, WHATT??!!!!!!!!


Senin, 30 April 2012
Hari ini, hari yang sangat penuh akan perjuangan, yupp gimana enggak pertama aku bangun disenja buta di rumahku sengaja prepare karena hari ini aku akan melakukan perjalanan menuju Tasikmalaya, yaaa buat nuntut ilmu tentunya. Setelah pukul 06.00, yupp tepatnya udah prepare ini itu, pamitan sama Ortu dan tentunya gak lupa cipika-cipiki, #eaaaaaaa. Hahah. And than I go to the Tasikmalaya, diperjalanan gak ada yang aneh2 sih, Cuma yaa seperti biasa setelah sampai di kostan aku langsung sakit tenggorokan (loh), maksudnya sakit pinggang, yaaa malum lah dijalan enggak ada yang ngegantiin nyetir ci item, hihih.. dan perjalanan drama yang tragispun baru akan dimulai, lets go to our main topic..

Setelah sampai di kostan aku langsung persiapan buat kuliah, yupp meskipun lelah melanda tapi aku mesti semangat buat nuntut ilmu, karena ini udah jadi kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Aku datang dengan semangatnya mendatangi ruangan tempat perkuliahan, aku sangat bersemangat sekali karena mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang aku sukai, cause of yang ngajarnya itu asikk, enggak ngebetein dan pokoknya asik aja buat diajak bercanda dan serius, hihi. Andai semua tenaga pendidik seperti itu, but yah setiap orang kan memiliki karakter yang berbeda tentunya dengan kelebihan yang dimilikinya, mungkin mereka juga mempunyai type masing2 tentang bagaimana cara menyampaikan ilmu kepada para peserta didik. Well itu yang terbaik mungkin. Oke back to our main topic yah, aku sangat bersemangat sekali dank arena saking bersemangatnya aku hanya terlambat sedikit ketika masuk ke kelas, yaaah pas aku masuk kelas 5menit kemudian kuliah beres deh, waw. Setelah diselidiki ternyata eh ternyata ibu dosennya Cuma ngasih materi dan kisi2 buat UTS doang, ooh kirain aku yang keterlaluan telatnya, fikirku, hehehe. Dan setelah membicarakan about kuliah, UTS dsb, entah gimana pertamanya aku lupa secara tiba2 arah pembicaraan jadi menyinggung tentang masalah biaya SKS (Sistem Kredit Smester) yupp dimana biaya itu harus dibayar sejumlah dengan jumlah SKS yang dikontrak oleh mahasiswa yang bersangkutan. Kalo tahun sebelumnya sih itu biaya SKS bisa dibayar sebelum UAS berlangsung, dengan catetan mengadakan perjanjian dulu sama Ketua Prodi, tapi kali ini lain lagi ceritannya. Seperti kata pepatah “lain ladang lain ubinya, Lain Pemimpin Lain Pula Peraturannya” (eh, emang bener ya gitu pepatahnya??). Well, apapun itu pokonya gitu aja lah, #maksa.
Keadaanku semakin penasaran ketika ada selentingan kata kalo biaya SKS itu kudu dibayar paling telat tanggal 30 April (hari ini), WHAAATTTT???????? Aku terkejut seketika, jantungku langsung berhenti berdetak, otakku keluar dari kepala dan aku berubah jadi MONSTER HULA-HULA (halah enggak lah, lebay bangett), aku sangat terkejut ketika mendengar penryataan beliau kalau SKS itu kudu dibayar paling telat hari ini juga, kalo enggak kagak bakal diikutin UTS, alias gabisa ikutan UTS, yang parahnya lagi katanya kalo kagak dibayar hari ini juga kita dianggap “CUTI”. Karena penasaran yang bertubi-tubi aku dengan bergegas menannyakan perihal tersebaut langsung kepada Jurusan, dan memang benar adanya ternyata biaya SKS itu harus dibayar dengan deadline hari ini juga, loh fikirku kenpa enggak ada himbauan terlebih dahulu about ini, tapi katanya himbauan telah dipaparkan di MADING dari seminggu yang lalu, namun entah mungkin aku yang kurang jeli atau ada oknum yang menyembunyikan himbauan tersebut, hari ini aku lihat mading himbauan itu tak kunjung kujumpai. Huallohualam bisshowaf. Aku langsung shock mendengar pernyataan itu, so gimana enggak aku kan enggak bawa uang sejumlah yang harus dibayarkan buat tuh biaya SKS, nah kalo udah gini gak ada lagi cara lain selain #purapuramati. Aku sangat memohon ketika berada di jurusan dengan mata berlinang dan memasang tampang ala kambing yang mau disembelih berharap mendapatkan keringanan atau toleransi mengenai biaya SKS tersebut, namun apa daya tinggiku tak sampai eh maksudnya apa daya tangan tak sampai, “kami juga merasa prihatin kepada mahasiswa yang belum bisa melunasi biaya tersebut, bukan kamu saja namun banyak mahsiswa lain yang complain mengenai deadline pembayaran biaya SKS tersebut, dan sampai sekarang masih puluhan mahasiswa di jurusan ini yang belum membayar uang SKS. Jurusanpun sebenarnya ingin sekali member ikan toleransi serta pertolongan kepada mahasiswa, namun apa daya peraturan ini turun dari pihak Universitas dan tidak bisa diganggu gugat. Jurusan lainpun banyak yang mengajukan complain namun pihak Universitas menolaknya.” Ujar salah seorang yang sedang berada di jurusan, “kami pun pusing dan kelabakan menangani masalah ini” tambahnya lagi. Segala daya upaya telah ku lakukan, beragam juruspun telah ku keluarkan, namun hasil yang aku dapatkan tetap nihil. Yahh apa boleh buat, kali ini aku harus mengusahakan sejumlah uang tersebut untuk membayar biaya SKS tersebut.
Sebenernya hatiku udah putus asa sih, kemana lagi aku harus meminjam uang yang tidak sedikit jumlahnya itu, aku hubungi saudara2ku, mereka tidak bisa membantu dikarenakan terlalu dadakan, aku coba hubungi orangtuaku meskipun aku merasa khawatir kepada mereka karena untuk mentransfer uang harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumah, heeemmh, aku bingung harus berbuat apa dan akrhirnya aku menghubungi orangtuaku, aku menceritakan bagaimana keadaan yang sedang terjadi dan merekapun dengan bergegas mencari sejumlah uang yang aku butuhkan, entah kapan beliau bisa mentransfer, aku harap2 cemas menuggu berita, aku sadar bahwa tidaklah mudah mencari uang itu, apalagi dengan jumlah yang cukup besar nominalnya, dalam hati aku berkata “ayah, ibu, maafkan aku, kali ini aku mungkin hanya bisa membuat kalian susah, hanya bisa menambah derita kalian, dan hanya bisa membuat kalian marah dengan apa yang telah aku perbuat. Namun, kelak aku berjanji ayah, ibu, aku pasti tidak akan membuat pengorbananmu itu sia2 dan akan kubuktikan bahwa hasil didikanmu ini pasti akan membuatmu bangga dan berlinang air mata kebahagiaan!!!!!!!”. Setelah aku berusaha kesana kemari nyari duit pijeman dengan gadein harga diri (hett nggak dink, boong), serta minta2 di tengah jalan layaknya yang minta sumbangan buat mesjid (hadjuh tambah ngaco), akhirnya ada temen aku yang mau minjemin uangnya, duuhh hatiku tertolong banget dan lega rasanya, sebenernya sih uang itu mau dipake, kagak enak juga dipinjem dulu jadi ngerasa salah, heuehue. Dan setelah aku mendapatkan uang tersebut aku bergegas menuju ke bank, namun lagi2 ketimpa sial yang bertubi (#bensin mana bensin mana, koreknya mana, mana, mana??????) bank yang bersangkutan ternyata sedang istirahat dan akan buka 2jam lagi, GILAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!! Dan aku putuskan untuk pergi ke mesjid untuk refreshing dan menghilangkan penat (loh, bukannya mesjid itu tempatnya ibadah). oohh iya kenaasan aku itu enggak aku alamin sendiri, kebetulan aku ditemani temen aku yang sama sialnya, wkakkakwkakkwkak (ketawa setan), malangnya nasibmu nak! (aku juga).
Setelah selesai melakukan hal dimaksud, aku dan temenku langsung pergi menuju bank yang dimaksud, karena pada saat itu jam udah nunjukin pukul 13.30 WIB, its amazing.. dan ternyata aku harus lama menunggu selama kurang lebih setengah jam, dan bank pun akhirnya dibuka, kamipun segera mengantri, kesialan ternyata belum juga berakhir karena disini aku harus menunggu antrian kurang lebih sekitar 1jam, GILA SATU JAM BERDIRI DENGAN MEMBAWA TAS BERISI LAPTOP DENGAN BEBAN CUKUP BERAT. Wow, kayanka ni punduk bakal bengkak2 hufpt.. apalagi tadi pagi aku kan udah nempuh perjalanan jauh, wow … satu lagi aku rela mengantri berjam-jam dan menghabiskan waktu untuk mencari uang serta mengorbankan jam kuliah hanya untuk membayar SKS ini, yah MENGORBANKAN PERKULIAHAN AGAR TIDAK DI ANGGAP CUTI. Disini aku hanya diberi pilihan “ANTARA BOLOS KULIAH ATAU DIANGGAP CUTI!.”
Setelah aku mengorbankan waktu yang begitu menyita, dan menghabiskan seluruh stamina tubuhku akhirnya tibalah antrianku untuk membayar, dan akhirnya pederitaan di NERAKA pun telah usai.. kau pulang ke kostan dan tidur nyeyak, zzZzzZZzzz..
Oke, aku gak abis fikir yah, kenapa bisa terjadi peraturan seperti itu yang bisa membuat mahasiswa depresi mungkin, karena kita tau tentunya keadaan ekonomi orang itu berbeda-beda, kalo aku masih beruntung karena bisa berusaha dan orangtuaku masih bisa mengusahakan, tapi bagaimana dengan mereka yang kurang mampu?! Aku kurang mengerti, rasanya semenjak Pemimpin Kampus ini (Rektor) diganti, (kebetulan beliau tokoh Ekonomi dari Fakultas Ekonomi) peraturan di Kampus ini semakin ketat rasanya, terutama mengenai administrasi perkuliahan. Dari pertama Biaya Tetap (BT) yang tadinya bisa dicicil sampaisebelum UTS, sekarang harus dibayar total sebelum validasi (kontrak SKS), pengalamanaku barusan, biaya boks SKS yang tadinya paling lambat bisa dibayar sebelum UAS, sekarang harus dibayar sebelum UTS tepatnya pada tanggal 30 April, dan ketika kau melihat brosur Universitas yang baru, ternyata untuk mahasiswa baru BT atau biaya tetap naik sebesar 50%, lain dari tahun kemarin yang hanya naik 10% pertahunnya, disisi lain fasilitas yang kami rasakan itu tidak berubah sama sekali, baik itu perkembangan atau upgrading (perbaikan), yah hanya penekanan biaya yang kami rasakan saat ini, mungkin belum saatnya tiba atau memang saat yang ditunggu itu memang tak ada.. sungguh ironis sekali, entah itu karena mungkin pemimpinnya berbasic “Ekonomi” entah mungkin itu hanya kebetulan semata, yaaahhh hanya ‘mereka’ yang tau…
Aku bingung, sepertinya sekarang itu dunia pendidikan lebih banyak dipakai untuk menggalakan keuntungan ketimbang mencetak para peserta didik yang berkualitas…..
Argumen Bocah Ingusan yang sedang Mencari Jati Diri, Joy…

1 komentar:

curat coret mengatakan...

anceeeees meeen derita gue di semester 6 ini :D
wakswaks ....

Posting Komentar

 
;