Selasa, 21 Maret 2012
Sore hari yang lumayan menegangkan untuk menyimak perkuliahan, yahh bagaimana tidak, aku ketiduran di kostan temen aku terbangun ketika hendak berangkat ke kampus, yaahhh dengan kondisi setengah sadar akupun mengikuti kelas Mitigasi Bencana yang lagi-lagi dipimpin oleh om “L” (baca: Elgar) hehee. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah ‘pilihan’ yupp mata kuliah yang harus dipilih dan enggak semua orang ngontrak mata kuliah ini. Aku cukup semangat menghadapi mata kuliah ini karena ntah kenapa aura yang ditimbulkan mata kuliah ini beda dengan mata kuliah yang lainnya. Oke, cukup untuk curahan hatinya, hha, and than lets to our main topic..
Pada pertemuan kali ini beliau membahas tentang bencana alam, yupp siapa yang enggak kenal dengan apa yang namanya bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dalam pembahasannya kali ini beliau akan memaparkan bencana yang disebabkan oleh alam, yaitu gempa bumi, tsunami, longsor, dan gunung api.
Gempa bumi adalah Pelepasan energi oleh penyesuaian - penyesuaian geofisik jauh di kedalaman bumi sepanjang daerah retakan yang terbentuk di dalam kerak bumi.
Penyebab :
• Proses tektonik akibat pergerakan kulit /lempeng bumi
• Aktivitas sesar dipermukaan bumi
• Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadinya runtuhan tanah
• Aktivitas gunung api
Mekanisme Perusakan :
• Energi gerakan gempa dirambatkan keseleuruh bagian bumi
• Getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya struktur bangunan
• Getaran gempa bumi juga dapat menyebabkan bencana ikutan.
Kajian Bahaya :
• Kajian mengenai kejadian‐kejadian gempabumi di masa lalu dan pencatatan ukuran dan dampak bencana secara akurat
• Kajian mengenai kemungkinan pengulangan kejadian gempabumi di tempat yang sama
• Identifikasi sistem patahan dan pemetaan daerah rawan gempabumi
Gejala dan Peringatan Dini :
• Kejadian mendadak
Parameter :
• Waktu kejadian gempabumi (jam, menit, detik)
• Richter dan Modified Mercalli Intensity
Komponen yang terancam :
• Bangunan dengan desain teknis yang buruk, bangunan tanah, bangunan tembok tampa perkuatan
• Bangunan diatas lereng yang lemah/tidak stabil
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :
• Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa
• Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas banguanan
• Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi
• Perkuatan bangunan‐bangunan vital yang telah ada
• Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana
• Asuransi
• Zonasi daerah rawan bencana dan pengaturan penggunaan lahan
• Pendidikan kepada masyarakat tentang gempabumi
• Membangun rumah dengan konstruksi yang aman terhadap gempabumi.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. “tsu” berarti pelabuhan, “nami” berarti gelombang sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut yang besar di Pelabuhan. Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut.
Penyebab :
• Gempabumi yang diikuti dengan dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau)
• Tanah longsor di bawah tubuh air/laut
• Letusan gunungapi di bawah laut dan gunungapi pulau
Mekanisme Perusakan
• Tsunami mempunyai kecepatan yang berbanding lurus dengan kedalaman laut semakin besar kedalaman laut maka kecepatan tsunami semakin besar
• Selama penjalaram dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai, kecepatan semakin berkurang karena gesekan dengan dasar laut yang semakin dangkal
• Ketika mencapai pantai, kecepatan tsunami yang naik ke daratan (run‐up) berkurang menjadi sekitar 25 – 100 km/jam
Kajian Bahaya :
• Kejadian‐kejadian tsunami di masa lalu (paleo‐tsunami) perlu didata dan dijadikan database untuk mengetahui karakteristik kejadian bencana tsunami di suatu tempat
• Identifikasi sistem tektonik, struktur geologi dan morfologi daerah dasar laut khususnya disekitar zona tumbukan (subduction zone)
• Pemetaan daerah resiko bencana tsunami dapat dibuat berdasarkan sejarah kejadian tsunami serta permodelan secara komputer pada daerah dataran pantai.
Gejala dan Peringatan Dini :
• Kejadian mendadak dan pada umunya di Indonesia didahului dengan gempabumi besar dan susut laut
• Terdapatnya selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami
• Metode untuk pendugaan secara cepat dan akurat memerlukan teknologi tinggi.
Parameter :
• Ketinggian tsunami yang naik ke daratan (run‐up)
• Luas daerah yang terkena sapuan gelombang
Komponen yang terancam :
• Struktur bangunan yang ringan atau perumahan yang terbuat dari kayu
• Bangunan – bangunan yang dimensi lebarnya sejajar dengan garis pantai
• Jembatan dan jalan di daerah dataran pantai
Stategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :
• Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami
• Pembangunan Tsunami Early Warning System
• Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang beresiko
• Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal tentang pengenalan tanda‐tanda tsunami dan cara‐cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami
• Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.
Penyebab
• Faktor pengontrol gangguan kestabilan lereng (morfologi)
• Proses pemicu longsoran (Air, Getaran, dan Beban)
Mekanisme Perusakan
• Gerakan tanah atau longsor merusakkan jalan, pipa dan kabel baik akibat gerakan di bawahnya atau karena penimbunan material hasil longsoran.
• Rekahan pada tanah menyebabkan fondasi bangunan terpisah dan menghancurkan utilitas lainnya didalam tanah
• Runtuhan batuan (rockfalls) yang berupa luncuran batuan dapat menerjang bangunan bangunan atau permukiman di bawahnya
Kajian Bahaya
• Indenitifikasi morfologi dan endapan‐endapan longsor masa lalu dengan metoda geologi teknik/geoteknik, untuk memperhitungkan kemungkinan kejadian longsor kembali yang mengancam atau prasarana penting
• Identifikasi faktor pengontrol yang dominan menggangu kestabilan lereng, serta kemungkinan faktor pemicu seperti gempa bumi, badai / hujan deras, dsb.
• Pemetaan geologi, topografi dan geohidrologi untuk mengetahui stratigrafi lereng, mengetahui jenis tanah dan batuan penyusun lereng dan sifat keteknikannya, serta mengetahui sebaran tanah/batuan tersebut
• Indentifikasi pemanfaatan lahan yang berupa daerah tanah urugan, timbunan sampah atau tanah.
Gejala dan Peringatan Dini :
• Muncul retakan memanjang atau lengkung pada tanah atau pada konstruksi banguanan
• Terjadi penggembungan pada lereng atau pada tembok penahan
• Terdengan suara gemuruh atau suara ledakan dari atas lereng
Parameter
• Volume material yang bergerak/longsor (m³)
• Luas daerah yang terkubur (m²)
• Kecepatan gerakan (cm/hari, m/jam)
• Ukuran bongkah batuan (diameter, berat, volume)
Komponen yang terancam
• Permukiman yang dibangun pada lereng yang terjal dan tanah yang lunak, atau dekat tebing sungai
• Jalan dan prasarana komunikasi yang melintasi lembah dan perbukitan
• Struktur bangunan dengan fondasi tidak menyatu.
Stategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :
• Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya
• Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah (fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng untuk menguras air dalam lereng ke luar lereng.
• Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalurapat serta diselingi dengan tanaman‐tanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian dasar ditanam rumput).
• Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
Gunung Api ialah gunung yang memiliki suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung api aktif akan meletus pada periode tertentu.
Penyebab :
· Aktifitas yang terjadi di dalam perut bumi
Mekanisme Perusakan :
· Letusan yang bersifat eksplosif secara berkala
Kajian Bahaya :
· Identifikasi geologi berdasarkan aktifitas vulkanisme yang ada
Gejala dan Peringatan Dini :
· Di tandai dengan keluarnya asap, tumbuhan meranggas dan hewan turun ke bawah
Parameter :
· Geologi bentang alam mempengaruhi sifat dari letusan dan juga umur gunung api tersebut.
Selain memberikan efek negative pada daerah sekitar, hasil letusan gunung api juga bisa memberikan efek positif. Daerah yang dekat dengan gunung api tanahnya relative subur, itu memungkinkan manusia untuk melakukan aktifitas bercocok tanam dengan tanaman yang beragam, bisa juga menunjang ekonomi warga dengan membuka wisata yang tidak terdapat di tempat lain.
Nah, itulah mungkin sekelumit ilmu yang aku dapat saat perkuliahan tadi sore, semoga dengan adanya materi ini bisa membantu temen-temen para kaum pembaca. Mohon maaf dalam penulisannya masih menggunakan kata-kata sederhana dan sulit dicerna serta masih banyak mengalami kesalahan baik dalam tutur katanya maupun dalam teknik penulisannya, ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, maka dari itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari temen-temen para kaum pembaca yang budiman. Catatan ini bukanlah satu-satunya literature yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, masih banyak karangan-karangan ilmiah lainnya yang bisa kita jadiakan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Terima kasih, salam hangat, tetap tersenyum dan sampai jumpa kembali.
Joy,,
0 komentar:
Posting Komentar