Senin, 19 Maret 2012

SandaL Oohh SandaL …

Senin, 16 Januari 2012.
Keadaan seketika rusuh saat aku mulai membuka mataku, seakan-akan telah terjadi penyerangan besar2an dari planet tetangga, ku fikir mungkin perang antar planet telah dimulai, ku coba menyadarkan diri dari lelapnya dunia mimpi, padahal saat itu sedang enak2nya tidur. Aku terbangun gara2 teman kostan ku pada ribut gak karuan di depan kamarku, mereka pun tiada hentinya dengan gigih membangunkan aku yang saat itu sedang konsentrasi penuh dalam dunia mimpi (gilak tu anak2 ga tau apa kalo aku semalem gadang), yaa malum lah hari ini adalah hari pertama aku UAS (Ujian Agak Serius) di kampus. Kebetulan hari ini aku kebagian jadwal pukul 14.30 WIB (di fikir2 ini ujian apa sekolah madrasah yaah, jadwalnya enggak bangettt!), so aku bisa gadang semaleman buat … NGEGAME sepuasnya, hihi .. (bukanya belajar malah maen game, apa iya ini anak ngontrak mata kuliah GAME??? Sejak kapan ada tuh mata kuliah dalam sistem akademik di sebuah Kampus). Yaahhh, aku maen game gak lama kok Cuma sampe jam 3 dini hari, ckckc. Sepertinya malam itu aku kena amnesia dadakan akut, aku lupa kalau hari ini ada ujian, wow tekun banget ampe jadwal ujian aja lupa. Aku yang saat itu terlelap pada pukul 03.00 dini hari merasa begitu terkejutkan ketika teman2 kostan ku membangunkan aku dengan secara paksa (katanya kalo enggak bangun kamarnya mau dibakar, parahhh), yaudah akupun dengan sangat terpaksa dan berat hati bergegas bangun dari nyamannya pangkuan sang kasur dan dekapan hangat selimutku. Aku yang masih setengah sadar dan nyawa belum terkumpul seluruhnya merasa sedikit kaget ketika melihat teman2 pada ngumpul di ruangan tengah. Aku pun dengan polos bersabda “ini ada apa ya?? Ko rame2 gini, mau tahlilan????” senandungku dengan nada polos bin biadab, temanku menjawab “tuh liat tadi malem ada yang nyolong!!”, “whaaatttttzzzsss ????????” balasku nyebroot. Aku langsung terkejut seketika ketika mendenganrkan tutur kata temaku, seakan masih bermimpi namun ini realita yang dihadapi, sempat terlintas difikiranku “bukannya ini komplek asrama abri, masih ada ajah yang ngotot nyolong, itu orang kalo egak gila kayanya uda cari mati, bosen idupp ato mungkin uda isi nyawa cadangan di toko terdekat”.

Mungkin itu udah jadi cobaan buat kita yang sekostan kena musibah seperti ini, yaaah yang hanya bisa kami lakukan mungkin hanya pasrah dan berharap semoga orang yang bersangkutan segera disadarkan atas dindakan yang sering dilakukannya (so so ngedoa, kalo uda ada di depan mata mah pasti maen gebukk!). Kami merundingkan dengan semua penghuni kontrakan, barang kali ada yang jail atau becanda (sama aja woooy jail ma becanda itu), namun dari semua penghuni kontrakan tidak ada yang berbuat, sepertinya memang benar adanya ini perbuatan tuan maling asli. Kami merenung dan bingung mesti menceritakan masalah ini kepada siapa, akhirnya kami putuskan untuk merelakan apapun yang telah terjadi, yaahh anggap saja buang sial.
Aku bertanya kepada teman2 barang apa aja yang diambil dan menjadi target operasi tuan maling tersebut, temanku menjawab katanya sandal para penghuni kontarakan menjadi sasaran empuk, (tuh maling nanggung banget, kenapa gak nyolong gerbang aja kan lumayan tuh bisa dijual mahal, konon katanya harganya mencapai puluhan juta, daripada sandal paling Cuma ribuan, blum resiko kepergok warga). Yasudahlah mungkin tuan maling itu ada niat tersendiri kenapa malah memilih nyolong sandal daripada barang antik lainnya, ato mungkin dia lagi kepepet butuh tuh sandal. Setelah selidik diselidiki ternyata terdapat jejak tangan di atas pagar kontrakan, ternyata tuh maling kayanya mau nandain tiap rumah yang udah dia colongin barangnya (gila, kaya bikin KTP aja pake cap tangan segala), mungkin maling yang bersangkutan meloncati pagar kontrakan kami demi mendapatkan sendal2 anak kontrakan, (wuiihh gigih tenan). Naasnya pada malam itu lingkungan komplek kebetulan sedang sepi karena gossip yang beredar sebelumnya, konon ada perempuan yang meninggal dengan bayi yang ada dalam kandungan, dan keesokan hari setelah kematian tuh perempuan ditemukan ranjang bersibakan darah (gak tau sirop marjan tuh), jelaslah para warga komplek ketakutan dan enggak berani keluar malam karena hujan terus mengguyur (loh apa hubungannya). Kesempatan seperti itulah yang digunakan oleh tuan maling dengan sanagt tepat.
“Ooh,, sendal2 ku selamat jalan, semoga engaku memiliki majikan yang jauh lebih baik daripada aku, semoga majikan barumu itu lebih memperdulikan engkau, tidak menterlantarkan engkau sehingga kau bisa pergi kabur untuk mencari majikan baru” (anak2 kontrakan menyanyi secara serempak dan dengan nada lantang serta pilu). Namun dibalik kesedihan yang melanda ini ada sedikit hikmah yang kami dapatkan, ternyata sendalku pada malam itu di simpan di garasi sehingga tidak terambil oleh tuan maling, oooh syukurlah sendalku karena engkau masih ada dalam pelukan kakiku, hihihi .. (jadi dari tai nyerita apaan dong, kalo ujung2nya sandal aku masih ada, gak penting banget juga ah bangunin aku yang lagi asik bercengkrama dengan dunia maya, tidur lagi aahhhh, hooaammmm…) J
Joy,,

0 komentar:

Posting Komentar

 
;