Rabu, 21 Maret 2012

Catatan Mata Kuliah Studi Masyarakat Indonesia (SMI)

Rabu, 21 Maret 2012
Kalo kemaren aku ketemu sama mas elgar dan mis elly, hhehe. Nah sekarang bagian dengerin materi dari ibu Yani, hhihi. Yupp bu.Yani itu salah satu dosen yang megang mata kuliah yang kebetulan aku kontrak sekarang, Studi Masyarakat Indonesia tepatnya. Selain mengajar beliau juga wali dosen kelas aku, yupp kau dan temen2 kelas C’09. Oke,, mungkin cukup sekian introductionnya, and than lets go to uor main topic..

Pada pertemuan kali ini, dalam kuliahnya beliau membahas tentang Perkembangan Masyarakat Indonesia. Mungkin sudah tidak asing lagi dalam telinga kita tentang masyarakat Indonesia, yup Masyarakat Indonesia ialah masyarakat atau sekumpulan orang-orang yang tinggal dan menetap di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menghasilkan budaya tentunya.
Dewasa ini di Negara Indonesia memang sedang mengalami pembangunan yang begitu pesat, baik itu dalam aspek ekonomi, politik, budaya IPTEK dan lain sebagainya. Dalam pembangunan tentu ada kriteria khusus untuk menentukan mana pembangunan yang baik, beliau memaparkan bahwa pembangunan yang baik itu ialah melalui moderenisasi masyarakat, artinya masyarakat tidak boleh ketinggalan about teknologi atau info terupdate. Hhiii. Nah, jika pembangunan yang baik itu ialah pembangunan dengan mengutamakan modernisasi pada masyarakat (agar enggak ketinggalan jaman) namun disisi lain itu juga masyarakat indonesia harus bisa mempertahankan kearifan local (traditional wisdom) seperti budaya-budaya turun temurun dari nenek moyangnya terdahulu, tidak sepatutnya mereka mengikuti teknologi berdasarkan perkembangan jaman namun melupakan budaya para leluhurnya, yup itulah yang sedang terjadi di Negara Indonesia pada saat ini. Mengapa demikian? Mengapa kita harus mempertahankan kearifan local?? Well, itu semua demi menjaga atau demi melestarikan jati diri atau identitas suatu bangsa, agar tidak terlupakan dan tidak terbawa arus globalisasi tentunya.
Proses Modernisasi itu mengandung pengertian tranformasi total dari kehidupan bersama, tradisonal atau pra-modern dalam artian teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri dari Negara-negara yang sudah stabil.
Dalam modernisasi juga terdapat syarat yang menetukan apakah masyarakat dalam suatu Negara tersebut layak atau tidak untuk mengalami prosesmodernisasi, adapun syaratnya antara lain :
1. Cara berfikir yang rasional, logis dan ilmiah (biasanya terjadi pada Negara maju).
Masyarakat yang mengalami proses modernisasi selalu berfikir dengan logis, nyata, tidak banyak berkhyal. Mereka juga kurang mempercayai apa yang namanya tahayul, pamali dan lainnya yang merupakan suatu cerita mistis bawaan dari nenek moyangnya terdahulu. Mereka selalu berfikir realistis, berfikir dengan logika, menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan akal logikanya, tak heran masyarakat yang mengalami proses modernisasi ini selalu giat dalam melakukan usaha atau kegiatan, karena mereka memang berpola fikir seperti itu. Kita bisa lihat masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dengan tingkat pola fikir yang sudah mulai modern, apabila kita tinjau dari segi ekonomisnya tentu masyarakat yang sudah berfikiran modern lebih mapan keadaanya ketimbang masyarakat yang berada di desa dengan pola fikir yang masih primitive dan tentunya masih mempercayai apa itu yang namanya mistis dan mitos bawaan nenek moyang, entah itu pamali atau apalah, hhi. Sekarang tidak aneh bukan, jika di terdapat Negara-negara maju seperti jepang, amerika, itu dikarenakan oleh faktor pola fikir manusia yang sudah mulai memodern, (kualitas semberdaya manusia yang bagus)
2.Sistem administrasi yang baik.
Sistem administrasi yang baik, mampu menunjang suatu proses modernisasi, karena dengan administrasi yang baik suatu lembaga bisa mendata sesuatu yang penting tentunya yang besangkutan dengan lembaga tersebut. Kita ambil sampel, di suatu universitas bonafit, tentu memerlukan sistem administrasi yang baik untuk mendata para mahasiswanya agar tidak terjadi kesalahfahaman, misalnya seseorang yang ingin menjelek-jelekan status universitas dengan membuat kasus dan mengaku-ngaku mahasiswa universitas yang bersangkutan.
3.Terciptanya iklim yang favorable dari masyarakat.
Iklim yang favorable itu merupakan suatu kondisi yang menguntungkan masyarakat, dimana masyarakat bisa memanfaatkan kondisi tersebut. Kita ambil contoh  saja yang sedang trend sekarang, group band kaffein yang menggunakan keripik sebagai ajang promosi. Dari sini kita bisa lihat, keuntungan yang bisa diambil oleh masyarakat, selain bisa mengkonsumsi keripik, masyarakat pula bisa mendengarkan alunan nada band tersebut.
4.Tingkat organisasi yang tinggi, dan
5.Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.
Dalam hal pembangunan tentunya Indonesia tidak luput dari sorotan, karena pada posisi sebagai ‘negara berkembang’ Indonesia sedang gencarnya melakukan pembangunan, namun kenapa pada realitanya Indonesia tidak kunjung lepas landas jua??? Indonesia tetap bertahan pada posisi pra-lepas landas. Ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang menghambat pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia, antara lain :
1. Sumberdaya Manusia yang belum siap.
Ketidakseimbangan antara sumberdaya manusia dengan teknologi yang mutakhir, membuat pengolahan tidak berjalan sinergis dan tidak bisa menggunakan potensi yang ada dengan optimal, akibatnya terjadi kekacauan yang mampu menghambat pembangunan dan berefek fatal pada Negara.
2.Biaya yang besar.
Pembangunan di Indoneisa secara terus-menerus tentunya memerlukan biaya yang besar, karena seiring berkembangnya jaman, kebutuhan akan sandang, pangan, dan papanpun semakin melningkat. Tak heran semua ini berefek besar pada pembangunan.
3.Sumber biaya atau dana sebagian besar berasal dari pinjaman.
Biaya yang sangat besar tentunya tidak bisa didapatkan begitu saja, apalagi jika mengandalkan devisa Negara yang mungkin bisa dibilang tidak karuan. Tidak ada jalan lain keculai meminjam kepada Negara-negara maju, baik itu dengan istilah Investor atau apalah, tapi intinya Indonesia selalu meminjam uang kepada pihak asing. Akibatnya Indonesia terlalu bergantung kepada Negara-negara maju.
4.Pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia yang terjadi tidak diimbangi oleh kesiapan dan kemampuan Negara untuk membayar utang dan pijaman luar negeri.
Hutang yang telah menumpuk tidak seimbang dengan pendapatan devisa Negara, karena pada pengolahannya tidak seoptimal mungkin.
5.Pembayaran utang dibebankan ke APBN.
APBN Negara itu seharusnya dialokasikan untuk kepentingan rakyat demi menunjang kemakmuran, namun dewasa ini APBN malah digunakan untuk membayar hutang Negara kepada pihak asing, well tidak heran jika di Negara kita ini banyak sekali kemiskinan.
6.APBN tidak mampu menutup atau melunasi utang pinjaman.
APBN yang dipakai untuk melunasi hutang, justru tidak mencukupi dan slalu kurang karena mungkin tidak selayaknya dana itu dialokasikan untuk membayar hutang, dari sini jelaslah bisa kita simpulkan tidak heran jika pembangunan di Indonesia ini tidak berkembang bahkan selalu mengalami kegagalan.
7.Membuat utang yang baru.
Hutang yang lama belum bisa terlunasi, namun dengan mudahnya Negara ini meminjam kembali kepada pihak asing, jelaslah hutang menjadi semakin menumpuk dan sulit untuk dibayar. Semua itu bisa menjadi faktor penghambat bagi pembangunan, jadi sekarang bisa kita ketahui kenapa Indoneisa ini tidak mengalami pengembangan atau bahkan selalu gagal dalam pembangunan. So, jangan heran jika sekarang Indonesia pembangunannya semakin tertinggal…
Jika kita melihat kondisi pembangunan di Indonesia pada saat ini, seharusnya masyarakat melakukan kebijakan dalam pembangunan, misal :
1.Optimalisasi SDA potensi bidang agraris, baik secara intensifikasi maupun eksternsifikasi.
2.Optimalisasi bidang industry, mulai dari industry kecil (home industry) sampai industry besar dengan sosialisasi cinta produk Indonesia.
Jika masyarakat memiliki kreatifitas yang tinggi, aku yakin Negara ini bisa bangkit dari keterpurukan ..
Nah, itulah mungkin sekelumit ilmu yang aku dapat saat perkuliahan tadi pagi, semoga dengan adanya ini bisa membantu temen-temen para kaum pembaca. Mohon maaf dalam penulisannya masih menggunakan kata-kata sederhana dan sulit dicerna serta masih banyak mengalami kesalahan baik dalam tutur katanya maupun dalam teknik penulisannya, ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, maka dari itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari temen-temen para kaum pembaca yang budiman. Catatan ini bukanlah satu-satunya literature yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, masih banyak karangan-karangan ilmiah lainnya yang bisa kita jadiakan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Terima kasih, salam hangat, tetap tersenyum dan sampai jumpa kembali.
Joy,,

0 komentar:

Posting Komentar

 
;