Kamis, 29 Maret 2012

Catatan Mata Kuliah Mitigasi Bencana

Rabu, 28 Maret 2012
Oke, pada postingan kali ini langsung aja yah ke topic pembicaraan, karena kebetulan kesehatanku kurang baik, heuheu.. oke, lets to our main topic..
Pertemuan kali ini dosen kita om L.G. (heheh),  memaparkan materi tentang “Bencana Hidro Meteorologi”, heemm jadi gini temen2 Bencana Hidro Meteorologi itu terdiri dari banjir, kekeringan dan Angin, begitu paparnya dalam media power point. Sebelum kita berlanjut kepada bencana hidro meteorologi, sedikit kita mengulas tentang apa itu cuaca, iklim dan perubahan iklim itu.

 Cuaca ialah Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun) (Gibbs, 1987), sedangkan Iklim ialah Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979). Naaaahh kalau Perubahan iklim itu ialah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Jadi tentu temen2 udah pada tau dengan jelas bukan ketiga perbedaan diatas.
Oke, kita masuk ke topic permasalahan, dimulai dengan Banjir. Banjir ialah aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahanrendah disisi sungai. Penyebabnya bisa karena Curah hujan yang tinggi, karena penampungan kelebihan beban, bisa juga cathman area yang rusak. Mekanisme Perusakannya: arus air yang bergejolak membawa limpasan air dan bahan material yang melewatinya. Adapun parameternya yaitu Luas genangan (km², hektar), kedalaman atau ketinggian air banjir (meter), kecepatan aliran (meter/detik, km/jam), material yang dihanyutkan aliran banjir (batu, bongkahan, pohon, dan benda keras lainnya), tingkat kepekatan air atau tebal endapan lumpur (meter, centimeter) dan lamanya waktu genangan. Jelas kalau kita melihat komponen yang terancam tidak lain dan tidak bukan ialah Manusia (meliputi Luka, Meninggal dunia), fasilitas umum, harta benda, dan bisa juga binatang serta makhluk hidup lainnya. Apabilakita melihat permasalahan yang timbul, kita tentunya harus menyusun strategi mitigasi dan upaya penanggulangannya, adapun upayanya meliputi Memonitor dan mengevaluasi data curah hujan, banjir, daerah genangan dan informasi lain yang diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir, daerah yang diidentifikasi terkena banjir serta daerah yang rawan banjir, Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok lautsepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir pada tingkat debit banjir yang direncanakan, Masyarakat baik sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam manajemen bencana banjir yang bertujuan untuk memitigasi dampak dari bencana banjir. Peranan dan tangung jawab masyarakat dapat dikategorikan dalam dua aspek yaitu aspek yaitu aspek penyebab dan aspek partisipasipatif.
Kita beralih ke bencana kekeringan, Kekeringan merupakan keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Penyebab yang mengakibatkan keekrigan ini dikarenakan karena pasokan air yang kurang, itu bisa disebabkan karena mungkin saja curah hujab yang kurang ataupun mungkin penyebab lainnya. Adapun gejala yang menunjukan akan datangnya bencana kekeringan ialah peningkatan suhu di permukaan bumi, tanah menjadi kering, matinya sumber air. Komponen yang terancamnya udah jelas lah pasti seluruh makhluk hidup yahng ada di lapisan bumi ini, baik itu manusia, hewan ataupun tumbuhan, tapi tidak termasuk makhluk hidup yang gaib lohhh, hihii. Mitigasi dan upaya pengurangan bencana bisa dilakukan dengan membuat penampungan air, dan juga bisa mungkin dengan penghijauan cathman area.
Lain halnya jika kita membicarakan about angin, kita sebagai manusia tentu lah pastinya memerlukan angin untuk kehidupan kita, yupp lebih tepatnya kita bisa memanggilnya dengan sebutan oksigen. Namun angin yang bagaimana dulu yang kita butuhkan, tentunya bukan angin bencana yang akan kita bahas sekarang, kalau angin putting beliung, topan, badai siklon itu sih kayaknya bukan angin yan kita harapkan, dan juga bukan member kehidupan kepada kita, yang ada kita dibawa terbang oleh angin tersebut. Well, kita bahas about angin, angin puting beliung adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin putting beliung atau sering kita kenal dengan sebutan angin ribut ini sangat merusak selakali karena dalam hitungan detik angin ini mampu merusak wilayah yang cakupannya cukup besar. Penyebab terjadinya angin ini ialah dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat yang mengakibatkan siklus angin menjadi menggulung-gulung gitu deeeehh. Gejala yang terjadi jika angin ini akan datang ialah ditandai dengan adanya angin yang secara terus menerus datang dan semakin kuat, tentu saja yang akan menjadi korban ialah kita sendiri sebagai manusia, serta makhluk hidup lainnya, tidak lepas juga fasilitas umum dan harta benda ikut menjadi korban, so hati-hatilah dengan bencana yang satu ini yaaa. Angin putting beliung ini lain halnya dengan bencana banjir yang bisa dihalangi atau dicegah kedatangannya, bencana yang satu ini sulit bahkan mungkin tidak bisa sama sekali untuk dicegah, karena angin ini datangnya bukan karena ulah manusia atau dengan sengaja diundang manusia, meleinkan sudah ada siklusnya. Nah, lantas bagaimana kalau tidak bisa decegah??? Yupp, kita hanya bisa menanggulanginya, atau mempersiapkannya jikala ia datang, yaitu dengan membangun pemukiman yang tahan dengan bencana angin, seperti membangun rumah dengan struktur yang sangat kuat, dengan baja mungkin atau intan, eheheh.
Oke, dikarenakan keadaan kesehatan yang kurang memungkinkan, dan dikarenakan someone disana udah nyuruh buat cepet2 tidur karena aku enggak boleh kecapean dan tidur larut katanya, takut penyakitnya makin kumat (emang bener dari tadi juga aku ngetik dengan keadaan nafas sesek dan batuk2), yaudalah sekian postingan dari aku untuk kali ini, bye bye …
Nah, itulah mungkin sekelumit ilmu yang aku dapat saat perkuliahan tadi pagi, semoga dengan adanya materi ini bisa membantu temen-temen para kaum pembaca. Mohon maaf dalam penulisannya masih menggunakan kata-kata sederhana dan sulit dicerna serta masih banyak mengalami kesalahan baik dalam tutur katanya maupun dalam teknik penulisannya, ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, maka dari itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari temen-temen para kaum pembaca yang budiman. Catatan ini bukanlah satu-satunya literature yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, masih banyak karangan-karangan ilmiah lainnya yang bisa kita jadiakan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Terima kasih, salam hangat, tetap tersenyum dan sampai jumpa kembali. J
Joy,,

1 komentar:

Alma mengatakan...

siiip joy..
postingan yang menarik,,kebetulan g ngontrak,,jdi asa ngontrak pas mca ieu...

lanjutkan kwn

Posting Komentar

 
;