(Sebuah Motivasi
Hidup)
Kamis, 2 Agustus 2012
Oke,
selamat pagi temen2 sahabat para pembaca yang budiman, alhamdulillah
pada kesempatan kali ini aku diberi anugerah dapat bagun dari tidur yang cukup
lelap yaitu jam 08.00 (jam segitu dibilang giat, huh!). Pada kesempatan kali
ini aku ingin sedikit berbagi pada para sahabat tentang apa yang udah aku dapet
dari literartur, yaaa bisa dibilang sih itu buku sebagai buku pencerahan jiwa,
agar kita lebih bisa mendekatkan kita kepada agama kita sebagai pedoman untuk
hidup. Well pada post ini aku ambil dari konteks umumnya yah, berhubung negara
kita ini negara demokrasi dimana ada berbagai macam budaya dan juga agama serta
kepercayaan yang tentunya menjadi pedoman hidup mereka ketika berada selama di
dunia ini. So dengan teknik seperti ini
seluruh temen2 sahabat pembaca bisa menghayati tanpa terikat dengan
agama dan kepercayaan yang ia anut, hihih *semoga. Oke lets cekidot!
Ehm,
kehidupan emang terkadang selalu berjalan seenak jidat yah, enggak sedikit dari
mereka yang menjalani hidup namun kehidupannya itu enggak seperti yang mereka
inginkan, example seseorang yang bercita2 ingin menjadi seorang
direktur di perusahaan hanya bisa meniti karir samapi office boy karena terkait
keadaan ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk mengenyam pendidikan
lebih, bisa juga mungkin seorang yang bercita2 menjadi gembong
perampok yang terkenal serta disegani dan ditakuti kini sisa hidupnya harus
dihabiskan dibalik jeruji karena ketangkep basah saat sedang nyopet (itu cita2
enggak banget yahh, udalah lupain). Terkadang apa yang kita harapkan dan
inginkan itu sulit untuk kita dapatkan, yaahhh ada beberapa banyak diantaranya
yang mungkin menjadi faktor pengahambat, diantaranya bisa juga faktor ekonomi,
sosial, lingkungan atau bisa juga dukungan orang tua, its true! Tidak sedikit
pula dari orang2 yang sedang giat berusaha menjalani hidupnya harus
putus asa karena mungkin ujian yang dialaminya terlalu berat, dan hidup mereka
harus berakhir dengan tragis diujung tambang atau mungkin dengan setetes obat
nyamuk baygon dkk. Padahal coba kita fikirkan kawan, hidup ini akan lebih
berguna jika digunakan untuk hal lebih bermanfaat ketimbang harus berakhir
pasrah pada benda2 yang akan mendekatkan kita kepada sang pencabut
nyawa. Kegagalan bukanlah suatu ancaman
atau bukanlah suatu situasi dimana kita itu tidak berhasil terhadap apa yang
telah kita rencanakan, kegagalan juga
bukanlah ketidakberhasilan kita dalam berusaha, justru kita berhasil, yah
sangat berhasil untuk menemukan harapan dan jalan baru, karena dengan kegagalan
itu kita menjadi sadar bahwa apa yang selama ini kita tempuh itu kurang baik
bagi diri kita ataupun orang yang berada disekitar kita, dan itu juga
menunjukan bahwa masih ada banyak jalan lain menuju roma yang lebih baik dari
jalan yang udah kita tempuh (lohh, siapa yang mau ke ROMA??). Tidak selayaknya
kita harus berputus asa dalam mengarungi derasnya arus kehidupan ini, masa iya
kita selaku manusia yang memiliki akal dan fikiran bisa kalah sama binatang
yang hanya mengandalkan naluri hewaninya dalam menaungi hidup ini, kita ambil burung dan cacing sebagai sample ..
Para
sahabat tentu tau bukan seekor burung??? Yah tidak lain adalah mamalia yang
bisa terbang, memiliki, bulu dan biasanya bersarang di suatu tempat (jangan
ngebayangin gorilla lagi nyetir pesawat jet yah, karena maksud aku bukan itu).
Apakah para sahabat tau?! seekor burung dalam mengahidupi keluarganya itu hanya
menggantungkan kepada keberuntungan, yah keberuntungan dalam mendapatkan
makanan untuk anak2nya dan keluarganya. Pagi2 si induk
burung pergi untuk mencari makan yang entah dia sendiri enggak tau mesti nyari
kemana (yang jelas bukan ke swalayan dan ke pasar), anak2 yang
menjadi tanggung jawabnya ia tinggal disarang yang telah dibangunnya dengan
susah payah (karena perlu sahabat ketahui di kalangan burung itu yang aku tau
gak ada yang namanya burung patukangan yang ahli bikin rumah burung). Sore
harinya, induk burung itu pulang ke sarangnya dengan situasi tak menentu,
terkadang induk burung itu pulang dengan perut kenyang dan membawa makanan
untuk anak2nya, namun enggak menutup kemungkinan induk burung itu
pulang dengan perut yang teramat lapar dan hanya membawa makanan untuk anak2nya
saja, bisa juga dengan tragis si induk burung pulang dengan perut kosong dan
pula tanpa membawa makanan untuk anak2nya, malahan mungkin hingga
anak2nya meninggal, sungguh berat bukan tantangan seekor burung
dalam mengarungi hidupnya??? Namun, apakah sahabat pernah ngeliat seekor burung
yang putus asa dalam menjalani hidupnya dan dengan sengaja menabrakan diri ke
tembok atau menceburkan diri ke sungai dengan niat bunuh diri karena sulitnya
hidup yang mereka hadapi…??? Kalaupun ada, mungkin sekarang udah banyak mayat
burung berserakan di tengah jalan dan di sungai2.. nahh dari seekor
burung saja kita sudah mendapati pelajaran berharga, bahwasannya walau mereka
tidak dibekali dengan akal, namun mereka merupakan makhluk yang bertanggung
jawab dalam menghidupi keluarganya serta gigih dalam menaungi kehidupan ini.
Sekarang
marilah kita menoleh sedikit kepada makhluk yang sangat sederhana ini, yuuupp
siapa lagi kalau bukan sang cacing. Tentunya
para sahabat tau bukan seekor cacing itu merupakan binatang yang sangat
sederhana bukan main, karena disamping bentuk tubuhnya yang sangat simple,
mereka juga enggak punya alat seperti manusia, apakah sahabat pernah ngeliat
cacing yagn punya tangan??? Atau cacing yang sedang lomba lari menggunakan
kakinya yang tangkas??! Tentu tidak, mereka itu hanyalah bisa bernafas dan
bergerak serta mencari makan demi mempertahankan keturunannya, bergerakpun
mereka amat susah, untuk bisa mencapai ke tempat tujuan seekor cacing harus
berusaha dengan giat bergerak dan tentunya dengan tempo waktu yang sangat lama.
Bandingkan dengan manusia yang serba bisa, serba cepat dan serba memiliki alat
indera, perbedaan yang sangat signifikan bukan?! Namun sekali lagi ada
pelajaran yang dapat kita ambil dari makhluk lemah ini, lagi2 apakah
para sahabat pernah mendapati seekor cacing putus asa dalam menghadapi hidupnya
karena keterbatasan fisiknya??? Apakah sahabat pernah melihat seekor cacing
yang frustasi dan membentur-benturkan kepalanya ke batu atau mungkin cacing
yang dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke jurang karena frustasi dalam
menghadapi hidup??! Tentu tidak bukan?! Sungguh sangat bertanggung jawab sekali
makhluk ini jika kita bandingkan dengan manusia yang apabila diberi ujian
(kesusahan) sedikit saja dalam hidup mereka putus asa lalu dengan mudah
mengakhiri hidupnya. Sungguh ironis sekali kenyataan hidup ini…
Well,
itulah sekelumit cerita yang kita bisa mengambil pelajaran didalamnya, bahkan
dari seekor binatang yang sederhana sekalipunt kita bisa mengambil hikmah yang
tertuang didalamnya. Jika para sahabat ada yang berfikiran “ah cacing dan burung kan kagak butuh uang buat hidupnya, makan apapun
juga bisa, beda dengan kerumitan hidup manusia”, jika pemikiran sahabat
seperti itu, kiranya sahabat bisa memikirkan kembali bahwasannya burung juga memiliki saingan dalam hidupnya tentunya dengan
burung yang lain, dan mereka juga tidak memiliki organ tubuh yang cukup lengkap
jika dibanding dengan manusia.. so sepertinya jika kita hitung kekurangan
dan kelebihan yang ada pada hewan dan kita bandingkan dengan manusia, rasanya
kita dan mereka itu bisa dikatakan SAMA,
atau setingkat, jadi gak ada alesan kalo misalnya hidup binatang itu lebih
mudahhh, cause mereka juga kan punya kekurangan tersendiri pada tubuhnya
Mungkin
itu saja yang bisa aku sharingkan pada post kali ini, ingatt burung dan cacing aja bisa menghadapi hidup
tanpa mengeluh dan putus asa, masa kita sbagai manusia harus kalah dengan
seekor burung dan cacing???????? Sungguh tragis…
Apabila
masih didapati manusia di dunia ini yang putus asa dan frustasi dalam menjalani
hidup maka sesungguhnya manusia itu
tidak lebih baik dari seekor burung bahakan cacing sekalipun .. J
Oke,,
sekian, saya ijoy mohon pamit undur diri ..
Salam
hangat, tetaplah semangat, senyumlah selalu dan sampai berjumpa kembali pada
postingan berikutnya .. dadah …
J
Joy,,
0 komentar:
Posting Komentar