Jumat, 03 Agustus 2012

Belajarlah dari Burung dan Cacing ..


(Sebuah Motivasi Hidup)
Kamis, 2 Agustus 2012
Oke, selamat pagi temen2 sahabat para pembaca yang budiman, alhamdulillah pada kesempatan kali ini aku diberi anugerah dapat bagun dari tidur yang cukup lelap yaitu jam 08.00 (jam segitu dibilang giat, huh!). Pada kesempatan kali ini aku ingin sedikit berbagi pada para sahabat tentang apa yang udah aku dapet dari literartur, yaaa bisa dibilang sih itu buku sebagai buku pencerahan jiwa, agar kita lebih bisa mendekatkan kita kepada agama kita sebagai pedoman untuk hidup. Well pada post ini aku ambil dari konteks umumnya yah, berhubung negara kita ini negara demokrasi dimana ada berbagai macam budaya dan juga agama serta kepercayaan yang tentunya menjadi pedoman hidup mereka ketika berada selama di dunia ini.  So dengan teknik seperti ini seluruh temen2 sahabat pembaca bisa menghayati tanpa terikat dengan agama dan kepercayaan yang ia anut, hihih *semoga. Oke lets cekidot!

Ehm, kehidupan emang terkadang selalu berjalan seenak jidat yah, enggak sedikit dari mereka yang menjalani hidup namun kehidupannya itu enggak seperti yang mereka inginkan, example seseorang yang bercita2 ingin menjadi seorang direktur di perusahaan hanya bisa meniti karir samapi office boy karena terkait keadaan ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk mengenyam pendidikan lebih, bisa juga mungkin seorang yang bercita2 menjadi gembong perampok yang terkenal serta disegani dan ditakuti kini sisa hidupnya harus dihabiskan dibalik jeruji karena ketangkep basah saat sedang nyopet (itu cita2 enggak banget yahh, udalah lupain). Terkadang apa yang kita harapkan dan inginkan itu sulit untuk kita dapatkan, yaahhh ada beberapa banyak diantaranya yang mungkin menjadi faktor pengahambat, diantaranya bisa juga faktor ekonomi, sosial, lingkungan atau bisa juga dukungan orang tua, its true! Tidak sedikit pula dari orang2 yang sedang giat berusaha menjalani hidupnya harus putus asa karena mungkin ujian yang dialaminya terlalu berat, dan hidup mereka harus berakhir dengan tragis diujung tambang atau mungkin dengan setetes obat nyamuk baygon dkk. Padahal coba kita fikirkan kawan, hidup ini akan lebih berguna jika digunakan untuk hal lebih bermanfaat ketimbang harus berakhir pasrah pada benda2 yang akan mendekatkan kita kepada sang pencabut nyawa. Kegagalan bukanlah suatu ancaman atau bukanlah suatu situasi dimana kita itu tidak berhasil terhadap apa yang telah kita rencanakan, kegagalan juga bukanlah ketidakberhasilan kita dalam berusaha, justru kita berhasil, yah sangat berhasil untuk menemukan harapan dan jalan baru, karena dengan kegagalan itu kita menjadi sadar bahwa apa yang selama ini kita tempuh itu kurang baik bagi diri kita ataupun orang yang berada disekitar kita, dan itu juga menunjukan bahwa masih ada banyak jalan lain menuju roma yang lebih baik dari jalan yang udah kita tempuh (lohh, siapa yang mau ke ROMA??). Tidak selayaknya kita harus berputus asa dalam mengarungi derasnya arus kehidupan ini, masa iya kita selaku manusia yang memiliki akal dan fikiran bisa kalah sama binatang yang hanya mengandalkan naluri hewaninya dalam menaungi hidup ini, kita ambil burung dan cacing sebagai sample ..
Para sahabat tentu tau bukan seekor burung??? Yah tidak lain adalah mamalia yang bisa terbang, memiliki, bulu dan biasanya bersarang di suatu tempat (jangan ngebayangin gorilla lagi nyetir pesawat jet yah, karena maksud aku bukan itu). Apakah para sahabat tau?! seekor burung dalam mengahidupi keluarganya itu hanya menggantungkan kepada keberuntungan, yah keberuntungan dalam mendapatkan makanan untuk anak2nya dan keluarganya. Pagi2 si induk burung pergi untuk mencari makan yang entah dia sendiri enggak tau mesti nyari kemana (yang jelas bukan ke swalayan dan ke pasar), anak2 yang menjadi tanggung jawabnya ia tinggal disarang yang telah dibangunnya dengan susah payah (karena perlu sahabat ketahui di kalangan burung itu yang aku tau gak ada yang namanya burung patukangan yang ahli bikin rumah burung). Sore harinya, induk burung itu pulang ke sarangnya dengan situasi tak menentu, terkadang induk burung itu pulang dengan perut kenyang dan membawa makanan untuk anak2nya, namun enggak menutup kemungkinan induk burung itu pulang dengan perut yang teramat lapar dan hanya membawa makanan untuk anak2nya saja, bisa juga dengan tragis si induk burung pulang dengan perut kosong dan pula tanpa membawa makanan untuk anak2nya, malahan mungkin hingga anak2nya meninggal, sungguh berat bukan tantangan seekor burung dalam mengarungi hidupnya??? Namun, apakah sahabat pernah ngeliat seekor burung yang putus asa dalam menjalani hidupnya dan dengan sengaja menabrakan diri ke tembok atau menceburkan diri ke sungai dengan niat bunuh diri karena sulitnya hidup yang mereka hadapi…??? Kalaupun ada, mungkin sekarang udah banyak mayat burung berserakan di tengah jalan dan di sungai2.. nahh dari seekor burung saja kita sudah mendapati pelajaran berharga, bahwasannya walau mereka tidak dibekali dengan akal, namun mereka merupakan makhluk yang bertanggung jawab dalam menghidupi keluarganya serta gigih dalam menaungi kehidupan ini.
Sekarang marilah kita menoleh sedikit kepada makhluk yang sangat sederhana ini, yuuupp siapa lagi kalau bukan sang cacing. Tentunya para sahabat tau bukan seekor cacing itu merupakan binatang yang sangat sederhana bukan main, karena disamping bentuk tubuhnya yang sangat simple, mereka juga enggak punya alat seperti manusia, apakah sahabat pernah ngeliat cacing yagn punya tangan??? Atau cacing yang sedang lomba lari menggunakan kakinya yang tangkas??! Tentu tidak, mereka itu hanyalah bisa bernafas dan bergerak serta mencari makan demi mempertahankan keturunannya, bergerakpun mereka amat susah, untuk bisa mencapai ke tempat tujuan seekor cacing harus berusaha dengan giat bergerak dan tentunya dengan tempo waktu yang sangat lama. Bandingkan dengan manusia yang serba bisa, serba cepat dan serba memiliki alat indera, perbedaan yang sangat signifikan bukan?! Namun sekali lagi ada pelajaran yang dapat kita ambil dari makhluk lemah ini, lagi2 apakah para sahabat pernah mendapati seekor cacing putus asa dalam menghadapi hidupnya karena keterbatasan fisiknya??? Apakah sahabat pernah melihat seekor cacing yang frustasi dan membentur-benturkan kepalanya ke batu atau mungkin cacing yang dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke jurang karena frustasi dalam menghadapi hidup??! Tentu tidak bukan?! Sungguh sangat bertanggung jawab sekali makhluk ini jika kita bandingkan dengan manusia yang apabila diberi ujian (kesusahan) sedikit saja dalam hidup mereka putus asa lalu dengan mudah mengakhiri hidupnya. Sungguh ironis sekali kenyataan hidup ini…
Well, itulah sekelumit cerita yang kita bisa mengambil pelajaran didalamnya, bahkan dari seekor binatang yang sederhana sekalipunt kita bisa mengambil hikmah yang tertuang didalamnya. Jika para sahabat ada yang berfikiran “ah cacing dan burung kan kagak butuh uang buat hidupnya, makan apapun juga bisa, beda dengan kerumitan hidup manusia”, jika pemikiran sahabat seperti itu, kiranya sahabat bisa memikirkan kembali bahwasannya burung juga memiliki saingan dalam hidupnya tentunya dengan burung yang lain, dan mereka juga tidak memiliki organ tubuh yang cukup lengkap jika dibanding dengan manusia.. so sepertinya jika kita hitung kekurangan dan kelebihan yang ada pada hewan dan kita bandingkan dengan manusia, rasanya kita dan mereka itu bisa dikatakan SAMA, atau setingkat, jadi gak ada alesan kalo misalnya hidup binatang itu lebih mudahhh, cause mereka juga kan punya kekurangan tersendiri pada tubuhnya
Mungkin itu saja yang bisa aku sharingkan pada post kali ini, ingatt burung dan cacing aja bisa menghadapi hidup tanpa mengeluh dan putus asa, masa kita sbagai manusia harus kalah dengan seekor burung dan cacing???????? Sungguh tragis…
Apabila masih didapati manusia di dunia ini yang putus asa dan frustasi dalam menjalani hidup maka sesungguhnya manusia itu tidak lebih baik dari seekor burung bahakan cacing sekalipun .. J
Oke,, sekian, saya ijoy mohon pamit undur diri ..
Salam hangat, tetaplah semangat, senyumlah selalu dan sampai berjumpa kembali pada postingan berikutnya .. dadah …
J
Joy,,

0 komentar:

Posting Komentar

 
;